Rabu, 01 Agustus 2012

Kolak, Sop Buah atau Kurma

Karena Nabi Muhammad SAW kalau buka puasa (dulu) dengan Kurma, maka ada yang bilang sunnah hukumnya berbuka dengan yang manis-manis. Bagi orang dusun dari pedalaman Pulau Jawa yang sulit ketemu Buah Kurma, saya pun memilih teh manis saat berbuka demi dapat pahala sunnah-nya. Lain dengan saya yang duitnya pas-pasan, mereka yang banyak duit tentu memilih sirup, kolak atau sop buah. Tapi bukan berarti saya tak pernah berbuka dengan kolak atau sop buah, karena meski duit pas-pasan belakangan saya mulai maksa ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Hehehe...


Menggairahkan memang berbuka dengan makanan yang isinya rupa-rupa, seperti kolak biasanya isinya pisang, ubi, kolang-kaling plus cadil. Sop buah apalagi,  segala macam buah ada di sana ditambah pacar cina dan rumput laut. Cuma memang, gairah harus dibatasi. Berita-berita di televisi tentang adanya kandungan zat berbahaya pada beberapa jenis makanan membuat saya harus berpikir ulang untuk terus menikmati yang manis-manis itu.

Belakangan memang sedang digalakkan operasi pasar, dan hasilnya diketahui banyak makanan bermasalah beredar tak terkendali. Dari daging busuk, daging sapi colongan, pacar cina berformalin, rumput laut mengandung borak sampai makanan dengan pewarna berbahaya. Dari bahan makanan yang disebut tadi ternyata banyak yang ngumpul di sop buah (makanan yang mulai jadi kegemaran), clingak-clinguk deh. 

Saya tidak akan bilang kalau Tuhan melarang hambanya menikmati yang enak-enak, sebab enak atau tidaknya makanan  saya pikir relatif; sop buah bagi saya enak belum tentu bagi mereka yang sedang sakit tipes. Maka saya pikir ini soal menahan diri, bahwa makanan meski halal menurut banyak orang bukan berarti boleh kita ludang sesuka hati, apalagi kalau makanan itu milik tetangga. Tapi makanan milik sendiri pun kalau sekiranya berbahaya akan lebih baik kalau diberikan kepada tetangga (keterlaluan kalau anda melakukannya). 

Sudahlah, daripada membahas makanan tapi  tak bisa menikmatinya lebih baik cari masjid yang kalau buka puasa ada kurmanya. Semoga saja kormanya tidak berformalin jadi niat mengikuti kebiasaan Nabi bisa barokah: dapat pahala sunnah dan korma gratis.






24 komentar:

Rawins mengatakan...

di tengah hutan gini kolak susah dicari
bersyukurlah yang hidup di tengah peradaban
bisa berbuka dengan yang manis
termasuk yang manis senyumnya...

alkatro mengatakan...

katanya zat dlm kurma setara dg air degan ijo mas,
milih degan wae, tinggal manjat langsung leg :D

dan mengatakan...

wah.. bahaya tu kalau kormanya berformalin.. bukannya menyehatkan malah mematikan..

BlogS of Hariyanto mengatakan...

selamat berpuasa ya kawan...sekarang memang harus hati-hati memilih makanan dan bahan makanan...salam :)

Windows Blog mengatakan...

ia nih, banyak sekali makanan yang palsu. pake formailin lah, boraks lah, dan sgala macam. pedangan apaan tuw?

Obat Sakit mengatakan...

kolak ya lezat dan nikmat cak
cocok dibuat berbuka

NEDI ARWANDI mengatakan...

lebih aman dan " nentram " kan hati klo ngolah n masak sendiri, gak pke jajan, mung yo rada repot...he.he.he...

Miftahgeek mengatakan...

Kalo buat saya sih yang namanya sunnah ya cuma sunnah, jadi kalo emang memberatkan kalo dilakuin ya ga usah. Saya juga cuma minum sirup dan es buah kalo berbuka, mau beli kurma tapi kamar kost rawan semut --a

accel world mengatakan...

lama gak mampir
kalo saya sih air putih cukup

info ponsel mengatakan...

Kurma memang bagus kalau dimakan saat berbuka puasa. Semoga lancar puasanya.

Muhammad A Vip mengatakan...

Rawins:yang lebih asyik yang manis senyum itu
alkatro:lha, kalo aku degan kudu metu duit pitungewu
yusra:kepikiran kalo korma berformalin, tapi belum ada kayaknya
Haryanto:salam juga, semoga makanannya sehat di sana
window:pedagang asu!
obat sakit:iya, asal masaknya bener
nedi:betul mas, masak sendiri...
Miftah:korma kalo yang asli katanya gak disemuti

Hzndi mengatakan...

menyimak dulu

Lina CahNdeso mengatakan...

Xixixi... daku sungguh harus ketawa membaca cerita dikau, gaya yang kocak tapi mengena dan lembut lagi mesra!!! Lembut - mesra, mengajak pembaca untuk "menikmati iman dan taqwa", itulah maksud daku.
Bukti daku senang dengan blog ini, langsung daku follow #132 (lina cahndeso), bila berkenan, sudilah follow balik. Salam sahabat...

Unknown mengatakan...

yang penting manis..
kalo tidak mampu mencari kurma, carilah yang dekat dengan manfaatnya.. bahwa kita sudah tahu, makanan manis sangat baik untuk kita yang berpuasa.. :)

Popi mengatakan...

nyang bener aja..masa korma pake formalin? Korma bukannya makanan tahan lama toh?

Muhammad A Vip mengatakan...

Lina:makasih, nanti saya datangi rumah kamu
air:ya, cewek manis hahaha
Popi:ya, korma kok pake formalin, tapi siapa tahu...

Anonim mengatakan...

aku lbh suka kolak saja :)

seno mengatakan...

ekstra hati-hati dalam memilih makanan, jaman sekarang memang harus begitu. salam kenal, makasih

Ra-kun mengatakan...

saya cuma bisa beli korma di sini. beli kolak kejauhan, sop buah gak populer.

Coretan Hidup mengatakan...

Kalau aku jarang berbuka dgn kolak. Lebih seringnya berbuka dengan grengan atau kurma

niee mengatakan...

kalau aku buka pasti pake air putih gak dingin.. jarang bener pake yang manis-manis.. soalnya aku udah manis seh *eh :P

Hariyanto Wijoyo mengatakan...

hadir lagi menyapa sobat :)

Dihas Enrico mengatakan...

Yang enak adalah yg barokah dan menyehatkan.....
:)

seperti ungkapan neraka dan surga di dunia...
bahwa AC nikmat dan menyegarkan bagi yang sehat namun beda dengan apa yg dirasakan orang yg sedang sakit atau demam......
:)

obat pembesar payudara herbal mengatakan...

maknyuz..