Jumat, 10 Januari 2014

MRT Proyek Telat

Pertama kali melihat bekas pohon ditebangi di jalan Jendral Sudirman Senayan saya tak sampai menduga kalau itu bagian dari proyek pengerjaan MRT (Mass Rapid Transit). Saya baru tahu setelah sekarang gencar diberitakan, terlebih setelah kini ramai ada penolakan penutupan terminal Lebak Bulus. Ternyata proyek pembangunan sarana angkutan massal ini benar-benar kontroversial. Demi sesuatu yang konon akan berdampak besar pada masalah transportasi di Jakarta, kini Pemprov DKI justru berhadapan dengan masalah-masalah besar.


Pohon-pohon ditebangi, rumah penduduk digusuri dan terminal besar ditutup adalah masalah yang pasti akan jadi polemik panjang. Wakil Gubernur (Ahok) sendiri mengatakan dalam empat tahun kedepan pemerintahannya pasti akan dimaki-maki. Walau tentu saja bagi yang berharap proyek ini terwujud segala masalah yang muncul bisa dimaklumi. Dan saya yakin banyak yang telah lama menginginkan ada subway atau kereta bawah tanah mengular di Jakarta.

Proyek MRT ini konon sudah direncanakan sejak lama, bahkan sejak jaman Presiden Sukarno. Tapi proyek yang sekarang sedang digarap katanya proyek yang semestinya dibangun 24 tahun lalu. Saya jadi ingat pada dua puluh tahunan yang lalu, ketika lama tak ke Jakarta saya terkaget-kaget melihat ada jalan layang. Ya, pada masa itu sedang gencar-gencarnya pembangunan di Jakarta. Saya jadi berandai-andai, coba pada saat itu MRT juga dibangun.

Sekarang menurut saya sudah telat pembangunan kereta bawah tanah. Saya ingat seorang petinggi di Dinas Perhubungan pernah mengatakan sekarang subway sudah tak menarik bagi banyak negara. Alasannya karena proses pembangunannya berbiaya tinggi, untuk perawatannya juga mahal. Dan saya malah sampai membayangkan kalau sampai kebanjiran, bahkan underpass di Jakarta yang tak serumit subway ada yang kebanjiran sampai berhari-hari.

Belum lagi besarnya harapan pada MRT ini, yang konon akan mengurai kemacetan yang sudah parah. Saya sendiri tidak yakin proyek ini akan benar-benar jadi solusi. Apalagi pengoprasiannya baru lima tahun yang akan datang dan saya merasa jalurnya (Lebak Bulus - HI lalu Hi - Kampung Bandan) juga salah. Entah sudah seperti apa Jakarta lima tahun nanti. Semoga tidak menimbulkan kekecewaan pada akhirnya.

Moda transportasi massal berbasis kereta memang harus banyak dibangun di kota-kota besar di  Indonesia. Kota-kota besar di luar Jawa mungkin lebih penting jadi prioritas. Untuk Jawa sudahlah, tinggal optimalkan yang sudah ada, justru kini saatnya merangsang orang-orang Jawa agar mau pindah ke pulau lain yang masih lega, salah satunya dengan pembangunan massif di pulau-pulau besar lain di Indonesia yang selama ini kesannya tidak diseriusi.


9 komentar:

joe mengatakan...

wah ternyata sudah sejak presiden Sukarno ya, lama banget ...

Muhammad A Vip mengatakan...

Jangan2 malah sejak jaman Fatahillah haha

TS Frima mengatakan...

bener juga bro. Kota lain aja dibangun, biar penduduk ibu kota pindah ke kota lain, kan gak cuma transportasinya nanti yang melega.

Muhammad A Vip mengatakan...

Papua pengin pisah gak aneh, lha gak diurus rakyatnya.

Triando mengatakan...

iya juga, kalau perhatiannya gak merata ya banyak yang pengen pisah dong. Kok pemerintah bisa rabun gitu ya melihat keadaan.

fb mengatakan...

bener tuh.. Harusnya MRT dari dulu..

catatan kecilku mengatakan...

Ya semoga saja MRT yang akhirnya dibangun ini memberikan manfaat bagi masyarakat.

Unknown mengatakan...

Fenomena pemimpin di Indonesia, hebat yahhhh....hehehehe :D

Shodakoh mengatakan...


Kepedulian Kepada Sesama

Sudah Banyak Kita Melihat
Tapi Semua Terasa Sirna
Sudah Banyak Kita Mengerti
Tapi Sedikit Yang Kita Pahami

Kemilau Harta Melimpah Ruah
Justru Hati Kian Gelisah
Hanya Orang Suka Bersedekah
Hidup Jadi Makin Barokah

Harta Hanyalah Titipan
Pada Saatnya Pasti Dikembalikan
Mengapa Tidak Dikeluarkan
Agar Hidup Terselamatkan


<<=0=>>

Bank DKI => Kode : 111
No Rek : 50323030085
a/n : Setiawan Budiarto