Kini tiba lagi saatnya manusia se-dunia
kesurupan, pagelaran tingkat dunia empat tahunan hadir lagi, FIFA WORLD CUP BRASIL 2014. Karena seperti biasanya tak cuma penggila olahraga sepakbola yang
mengalami histeria, mereka yang tak menyukai bahkan yang tak paham sepakbola
pun kena dampaknya. Sudah bertahun-tahun begitu, yang maniak sepakbola sudah
pasti ini merupakan hari-hari bersejarah yang lahir-batinnya akan tercurah
kesana siang-malam, yang awam entah kenapa juga bisa tersihir dan tiba-tiba
bisa ngomong sepakbola.
Meski tak semua manusia bisa menendang
bola, tapi sepakbola merupakan olahraga yang paling dekat dengan hidup manusia.
Hanya butuh benda bulat untuk ditendang-tendang, maka permainan itu sudah
berlangsung kapan saja di mana saja. Buah kelapa kering yang bagi orang kampung
bisa ditemui di sembarang tempat pun bisa jadi bola, sampah daun dibungkus
plastik dan diikat pastinya lebih seru karena lebih empuk dan ada rasa
kreatifnya. Tak butuh lapangan luas,
bahkan di ruang tamu anak-anak bisa renjek beradu kaki bahkan bisa sampai
berantem dan menangis bersama. Sihir sepakbola memang luar biasa.
Bahkan bukan cuma sekarang, dulu saat
saya masih kecil saat pertelevisian belum seperti sekarang pun di kampung saya PIALA
DUNIA sudah merupakan peristiwa luar biasa. Saat balita saya punya dua kaos
bertuliskan Argentina 78, lalu Espana 82 membuat saya bertanya-tanya
sebenarnya apa maksudnya karena di kaos di celana di warung-warung ada tulisan
itu, dan baru pada Mexico 86 saya sadar betul dan aktif menonton dan
berkomentar lalu mengidolakan Maradona. Waktu itu Abah saya yang membenci Uni
Soviet, saat menonton sering menyebut kata copet sebagai plesetan dari nama
negara adidaya itu yang komunis.
Banyak sekali pengalaman tentang
menyaksikan PIALA DUNIA ini, saat di Italia tahun 1990, dari mengagumi pembukaannya dan menyukai To Be Number One sebagai lagu resminya, sampai sengaja tidur dengan menggelar kasur
di depan televisi bersama keluarega, rasanya itu saat pertama saya antusias dengan event ini. Lalu nonton di pinggir jalan baik melalui
layar televisi maupun layar lebar pada PIALA DUNIA berikutnya saat sudah tinggal di Jakarta pun rupa-rupa serunya, yang belum dirasakan adalah ikut hadir di negara penyelenggara dan
menyaksikan secara langsung kelakuan penggila sepakbola dari seluruh dunia.
PIALA DUNIA 2014 BRAsIL yang kurang dari
sepekan dari sekarang pembukaannya ini pasti akan luarbiasa, bukan hanya karena Brasil negara
sepakbola, tapi juga oleh adanya sekelompok orang yang terus berdemo menolak
penyelenggaraannya. Yang lebih menyenangkan bagi saya adalah karena PIALA DUNIA
2014 ini berbarengan dengan masa kampanye Pemilu Presiden kita yang keruh dan
memuakkan, sehingga warga Indonesia bisa tidak fokus pada persaingan dua
pasangan capres-cawapres, tapi ada sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian
mereka. Saya yakin orang kita akan lebih antusias pada PIALA DUNIA daripada
pemilu wagu itu.
Selamat menikmati FIFA WORLD CUP BRASIL
2014.
8 komentar:
Horeee... Puasa datang lagi...
sepertinya kita kagak perlu begadang, cuman mengganggu jam kerja
jadi ya harus siap siap dimarahin si boss
hayo siapa yang akan jadi juaranya ya
Kayaknya udah harus dari sekarang ngedandanin antena tv nih
Jagoin mana mas? :D
adi pradana: puasa 3 minggu lagi, piala dunia dulu dong
pakde: piala dunia sekarang bakal bareng puasa pakde, bisa jadi teman sahur
tomo: kayane juarane Brasil
purnomo: nonton di pos hansip aja
mbakely: saya gak punya jago, nonton pertunjukan yang bagus2 aja
kunjungan pertama gan, salam kenal
Kejadiannya kok sama persis yah kayak Piala Eropa 2014? Waktu itu juga berbarengan mau pilpres juga lho. Hahaha
Posting Komentar