Setelah musim puasa, kini musimnya mudik. Sepekan menjelang
lebaran Iedul Fitri, apalagi yang ramai dibicarakan media kalau bukan mudik. Mudik
atau kembalinya orang-orang yang ada diperantauan –di kota-kota besar— ke udik
atau kampung halaman masing-masing. Mereka memanfaatkan libur panjang demi
bersilaturohmi dengan sanak kadang yang lama ditinggalkan.
Sebenarnya orang mudik setiap saat selalu ada, tapi
pada saat seperti lebaran Iedul Fitri mudik menjadi tema nasional karena
berlangsung besar-besaran. Tak hanya melibatkan jumlah masa yang besar, namun
juga jumlah uang yang besar dan biasanya korban jiwa dan materi dalam jumlah
besar pula. Dan lebaran tinggal sepekan kedepan, maka bersiap-siaplah. Bersiap-siap
bukan hanya bagi mereka yang akan mudik, tapi yang tidak mudik pun bersiap-siap
menyaksikan hebatnya perjuangan orang-orang yang mudik itu.
Mudik memang penuh perjuangan. Dulu jaman naik kereta
tak ada batasan penumpang, para pemudik tak hanya memadati gerbong kereta,
bahkan mereka ada yang berdiri di lokomotif dan duduk di atap. Bis kota, sudah
lazim memperlakukan penumpangnya yang manusia tak beda dengan barang rongsokan
dijejal-jejalkan tak pakai aturan. Syukur kini kereta sudah punya aturan baru,
bis kota pun sekedar pilihan moda angkutan, tapi sepeda motor akan tumpah ruah
di jalanan dan siap memakan korban.
Tahun ini saya tidak mudik, karena sudah ada di udik.
Biasanya waktu tinggal di Jakarta pun saya tak larut dalam tradisi tahunan ini,
kalaupun pernah satu atau dua kali. Saya lebih sering menyimak peristiwanya,
entah lewat surat kabar atau televisi. Biasanya ketika menyimak berita mudik,
entah di sana ada kemacetan panjang, kecelakaan hebat atau peristiwa-peristiwa
hebat lainnya, saya akan membayangkan diri berada di sana melakukan aksi-aksi heroik.
Biasalah si tukang khayal.
Akhir kata, kepada calon pemudik saya ucapkan selamat
berbuka puasa eh, selamat ngepak barang, semoga lancar tak terkendala suatu
apa. Kepada warga udik, siap-siaplah menyeongsong saudara yang akan pulang membawa
hasil, terimalah mereka dengan tangan terbuka (untuk menerima oleh-oleh). Dan kepada
pemerintah, semoga sukses mengamankan warganya dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Selamat berpuasa !
Gambar: titan-art.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar