Anda kenal tahu?
Saya kenal, barusan makan lauk tahu. Dan
anda kenal bakso tentunya seperti saya juga. Tapi saya yakin para pemirsa ada
yang tak kenal “tahu bakso”. Soalnya saya juga baru kenalan sama makanan yang
satu ini, walau sepertinya saya sudah sering melihatnya atau malah memakannya. Ya., ada
saudara yang baru pulang dari Semarang bawa oleh-oleh namanya Tahu Bakso itu. Tahu ditambah bakso, hihi.
Bagi anda yang
akrab dengan Tahu Cina, makanan yang baru saja saya dapat dari oleh-oleh ini
bukanlah sejenis tahu yang putih montok licin yang mirip gadis dari Cina, tapi
tahu lokal yang kotak bersudut lancip seperti tahu Suumedang tapi padat jeroannya, di daerah saya biasa
disebut Tahu Gambir. Dan untuk baksonya jangan bayangkan yang bulat-bulat itu,
tak ada benda bulat di Tahu Bakso. Jadi Tahu Bakso adalah sejenis tahu isi, cuma
isinya adalah adonan untuk membuat bakso.
Tak ada kuah
bakso, tak ada mi keriting, tak ada sayuran dalam kemasan Tahu Bakso yang saya
terima, jadi benar-benar tahu isi yang dimakan sama cabai rawit. Di kemasannya
ada keterangan: bisa langsung dimakan, digoreng atau disayur. Dan saya kira ini
alasan kenapa dinamai Tahu Bakso? Karena kalau Bakso Tahu bisa jadi
penyajiannya sama seperti bakso yang berkuah.
Ada-ada saja
orang bikin makanan. Tak luar biasa menurut saya sih, malah lebih keren tahu
yang isi sayuran seperti Tahu Berontak, Tahu Jeletot dan sejenisnya yang biasa
ditemui di tukang gorengan keliling. Dimakan pun sensasinya tak seganas Tahu
Jeletot di Jakarta. Mungkin kalau tahu yang dipakai Tahu Bulat bisa lebih
sensasional. Tapi sebagai inovasi dalam berjualan okelah.
Dan tahu…tahu…selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar