Jumat, 22 September 2017

Nobar Film G 30 S/PKI

Heboh soal nonton bareng (nobar) film G 30 S/PKI ternyata tidak cuma di kalangan tertentu, rupanya semua warga negara tahu soal ini, buktinya tukang tambal ban pun ikut menyimak debat sengit yang mengemuka beberapa pekan terakhir itu.  Kemarin saat nambal ban motor, tukang tambalnya memberitahu bahwa di Alun-alun Brebes pada tanggal 30 September 20017 malam akan diadakan nobar. Katanya di Alun-alun Tegal pada waktu yang sama juga rencananya ada nobar serupa cuma –menurutnya—belum ada izin dari pihak polisi. Entah benar atau tidak yang diberitakannya itu, saya pribadi antusias dengan  acara ini.


Saya adalah orang yang kecewa dengan dilarangnya penayangan film G 30 S/PKI ini (juga film Janur Kuning dan film-film lama bertema sejarah lainnya).  Film-film itu menurut saya bagus-bagus karena digarap oleh sineas hebat. Perkara banyak kebohongan di sana, atau merupakan alat propaganda Orde Baru  kalau tidak setuju tinggal bikin film baru yang lebih jujur. Bagaimanapun film itu bagian dari sejarah dan masyarakat berhak mengetahuinya.

Sepanjang waktu dilarangnya film G 30 S/PKI atau semenjak era reformasi yang ada hanya celaan semata pada film-film sejarah era Soeharto,.  tapi hampir 20 tahun reformasi tak ada satupun film tandingan – film bertema sejarah yang benar-benar bermutu—dibuat. Ada Sang Kiai yang dibintangi aktor-aktris terkenal, menurut saya hanya jualan Ikranegara dan Christine Hakim, selebihnya tidak jelas apa yang diinginkan di sana. Jadi penayangan kembali film-film perjuangan jadul itu sangat perlu, bukan hanya untuk memeriahkan demokrasi juga untuk menantang sineas Indonesia masa kini.

Di Jakarta acara nobar sudah berlangsung sejak tanggal 20 September 2017, cuma lokasinya yang di markas Kopasus berkesan sesuatu banget, mestinya di kampus dan di kampung-kampung. Dan kalau benar ada nobar serentak pada tanggal 30 September nanti di alun-alun kota seluruh tanah air, rasanya Indonesia memang benar-benar baru. TVRI diharapkan juga memutar lagi film bersejarah ini pada malam yang sama.


Benar-benar penuh harap saya, apalagi belum saya dapatkan informasi yang terpercaya soal acara nobar di akhir bulan itu. Semoga bukan kabar burung, karena saya sangat menginginkan Indonesia baru. Indonesia yang warganya berbeda pendapat dengan ilmu.

Tidak ada komentar: