Anggur Beracun?

Jalan-jalan ke superkampret sekedar ingin lihat-lihat cewek cantik akhirnya beli anggur. Jelas tak ada niat beli anggur kemarin, tapi karena melihat ada aksi rebutan anggur saya jadi ikut tergiur. Ada obral anggur rupanya. Anggur yang biasanya kalau beli di pasar harganya mahal di superkampret kemarin itu lumayan murah, tak aneh kalau banyak yang memborong. Anggur ini buah anggur lho, bukan AO.

Dalam perjalanan pulang saya makan anggur itu sebutir demi sebutir (mau sekalian seraupan takut disangka orang gila). Apa yang terjadi setelah memakan butiran pertama? Kepala saya berasa pusing. Awalnya saya anggap itu karena efek dari hawa dingin ruangan ber-ace. Namun saya ragu lalu saya berpikir jangan-jangan karena saya memakan anggur tanpa mencucinya. Saya tetap makan anggur sampai di rumah.

Istri saya yang doyan anggur tentu saja ngajak saya balapan makan anggur itu, dan istri saya merasakan hal serupa. Anggur itu lalu dicuci pakai sabun cuci yang bisa untuk mencuci buah dan sayuran, hasilnya kita berdua jadi meriang. Sampai sekarang.

Saya tak berani memastikan apakah meriang ini karena anggur atau bukan. Saya pun tak menanyakan kepada siapapun tentang musibah ini. Saya hanya membatin, benarkah meriang ini karena anggur atau karena sebab lain. Dari kecil saya makan buah biasanya tak dicuci dan belum pernah mengalami akibat buruk dari kebiasaan yang konon dianggap buruk itu.

Saya ceritakan ini bukan ingin menjelekkan buah anggur. Terus terang saya suka anggur. Saya hanya ingin berbagi cerita, siapa tahu ada orang yang mengalami hal serupa. Biasanya kan kita butuh teman ketika sedang susah, ya toh? Saya sekedar ingin menemani...hehehe