Rabu, 20 Mei 2015

Harkitnas 2015

Kembali tanggal 20 Mei dan kita memperingati Harkitnas. Apa itu Harkitnas? Tentu saja bukan Hari Sakit Nasional, di mana kita semua merasa sakit dan menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran. Harkitnas adalah Hari Kebangkitan Nasional. Suatu hari yang dikhususkan untuk membangkitkan kita semua warga negara Indonesia dari kondisi apapun--termasuk ketika saat ini sedang pada posisi bangkit –agar lebih bersemangat menyongsong masa depan.


Masa depan. Ya, tentu saja yang jadi bahasan utama di sini adalah masa depan, masa yang masih di awang-awang, masa yang akan tiba menimpa kita pada saatnya nanti. Makanya kita digugah agar bangkit, supaya ketika masa yang di awang-awang itu jatuh tepat di atas kita, kita mudah dalam bersikap. Andai kita sedang tidur-tiduran, tiba-tiba sesuatu datang dari atas—walau sesuatu itu adalah duit sekarung—mungkin saja dengan posisi yang tidak tepat bisa berakibat menyelakakan (mencelakakan?).

Soal mengingat-ingat masa lalu, mengingat Boedi Oetomo, itu sekedar upaya mencari teladan atau mencari sesuatu yang harapannya mampu membuat kita jadi bersemangat untuk bangkit. Seandainya pun masa lalu itu tak menggugah sama sekali, setidaknya kita jadi tahu bahwa di masa lalu pernah berlangsung peristiwa bersejarah. Saya bicara masa lalu yang tidak menggugah, karena saya kira anak muda jaman sekarang sudah tipis penghormatannya pada orang tua. Dan kalau pada orang tua saja tak hormat, apalagi pada orang-orang yang sudah meninggal.

Bangkit dan bangkit. Dalam banyak acara sering saya jumpai orang-orang yang—sepertinya dapat bayaran lumayan—berusaha menyemangati atau memotivasi orang lain agar bangkit, agar bersemangat, agar maju meraih (bila perlu berebut) segala yang diinginkan. Para motivator itu saya yakin akan memanfaatkan Hari Kebangkitan Nasional ini dalam “kerjanya” itu.

Sedangkan bagi saya, soal bangkit berbangkit tak perlu disemangati, kalau harus bangkit tentu saya akan bangkit, tak mungkin terus-terusan jongkok di wece jika kaki sudah kesemutan. Pun tak mungkin saya terus menggugah semangat diri jika sudah lelah dan kantuk, pasti saya akan rebahan dan tidur dan marah kalau diganggu. Nah, bagaimana dengan anda?


Tidak ada komentar: