Rabu, 15 Juli 2015

Mudik: Pantura Itu Masa Lalu


Tahun ini saya tidak mudik karena sudah di udik. Andai mudik dan naik kendaraan pribadi ke Brebes pasti ketika ada yang tanya bagaimana kemacetan di Pantura, saya akan jawab: Pantura itu masa lalu. Ya, orang yang mudik pakai kendaraan pribadi dari Jakarta ke Jawa Tengah yang biasanya melintasi jalan Pantai Utara Pulau Jawa atau sering disebut Pantura dipastikan tahun ini –terutama yang tujuan Brebes dan Jawa Tengah bagian selatan—tidak lagi melintas di sana. Karena sudah hampir sebulan jalan tol Cipali (Cikopo-Palimanan) bisa dilewati.

Jalan Tol Cipali yang disebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia saat ini memang telah mengubah banyak hal. Dari soal hilangnya kemacetan yang biasa terjadi di Simpang Jomin (Cikampek) sampai jarak tempuh yang lebih singkat, tentunya bisa mengurangi stress-nya para pemudik. Diberitakan akhir pekan kemarin (11/7/2015) di jalan tol baru itu terjadi kemacetan panjang, tapi jika dibanding kemacetan yang biasa terjadi di Pantura kemacetan kali ini mudah teratasi, karena masalahnya sekedar antrian di gerbang tol mengingat banyaknya jumlah kendaraan yang melintas.

Bagi warga Brebes, andai perjalanan lancar dari Jakarta ke Brebes yang biasa ditempuh lima sampai enam jam pasti kini jadi lebih singkat. Kini Brebes-Jakarta benar-benar telah terhubung oleh jalan tol, bahkan bagi mereka yang tinggal di sisi timur Brebes seperti Tegal pun bisa mengalami hal yang tidak berbeda karena walau masih dalam tahap pembangunan tapi jalan tol baru Pejagan-Pemalang pun telah dibuka untuk jalur mudik (jalur ini baru sampai Brebes Timur dekat perbatasan Tegal). Pantura terlupakan.
Tol Pejagan-Pemalang (sempat ramai kini lengang kembali)

Saya yang tinggal tak jauh dari jalan baru itu (Tol Pejagan-Pemalang) merasa tidak percaya ketika diberitakan jalan yang kondisinya masih naik turun dan permukaannya masih batu kapur akan dijadikan jalur mudik. Apalagi pada minggu pertama puasa masih dilakukan pengecoran jembatan. Namun rupanya benar-benar terealisasi walau darurat, dengan kondisi jalan tak beraspal hanya berlapis hamparan  batu kerikil.

Andai mudik tahun ini yang tidak lagi mengandalkan pantura keadaannya lebih baik, saya menganggap ini bagian dari Indonesia Baru. Saya masih ingat, saat Menteri PU –yang sekarang— setelah dilantik mendatangi Tol Cipali kondisi jalan itu masih lebih buruk dari Tol Pejagan-Pemalang, dan dengan target selesai sebelum masa mudik jalan itu kini benar-benar bisa dinikmati. Bahkan tol Pejagan-Pemalang yang baru mulai digarap pada bulan Agustus tahun lalu pun ternyata kini bisa dilewati pula. Saya melihat ada strategi percepatan pembangunan yang berhasil.


Semoga cita-cita membangun Tol Trans Jawa cepat terealisasi, yang artinya nanti jalan Pantura tidak lagi disesaki oleh mobil-mobil besar angkutan jarak jauh, arus padat kendaraan saat mudik pun bisa dipecah, dan waktu tempuh perjalanan bisa lebih pendek. Akhir kata: Hidup Indonesia Baru!

Tidak ada komentar: