Bagi konsumen BBM jenis bensin, siang tadi (Jumat,
24.7.2015) adalah hari bersejarah. Patut diingat agar kelak sebagai saksi
sejarah bisa bercerita kepada anak-cucu. Ya, mulai hari ini tepatnya siang tadi
telah resmi diluncurkan BBM baru dengan nama PERTALITE di SPBU Abdul Muis
Jakarta. BBM produk baru PERTAMINA ini ada yang mengatakan bakal jadi pengganti
Premium.
Premium, BBM dengan RON 88 beberapa waktu lalu memang
oleh para pakar disarankan agar segera dihapus. Sebagai BBM dengan konsumen
terbanyak pasti tidak mudah bagi produsennya menghapus begitu saja, maka saya
kira dimunculkannya PERTALITE bisa dibaca sebagai strategi memasuki masa
transisi. Mengingat masyarakat sudah terlanjur terbiasa dengan Premium yang
murah, lalu kadung menganggap Pertamax sebagai barang mahal, ditawarkannya PERTALITE
dengan harga jual antara Premium dan Pertamax tentu bisa mengurangi kesan
memaksa konsumen agar membeli barang mahal.
Sekarang harga jual Premium di SPBU adalah Rp 7400
dan Pertamax Rp 9400, selisih 2000 rupiah pasti sangat terasa. Walau sebenarnya
warga mampu dan siap membeli bensin dengan harga sepuluhribu rupiah, tapi
karena sudah biasa membeli yang murah, bagaimanapun dianjurkan agar membeli
yang lebih baik, dengan selisih harga yang lumayan pasti akan sulit dalam
mengambil sikap. Dipaksa membeli Pertamax dengan menhapus Premium juga pasti
akan memunculkan protes keras. Dan sekarang PERTALITE hadir dengan harga Rp
8400, akankah mampu mengalihkan pengguna Premium?
Jika tujuannya agar pengguna Premium mau meninggalkan
“bensin jelek” itu dan beralih ke PERTALITE yang harus dilakukan Pertamina tak
hanya menempatkan BBM baru itu di ruang antara, tapi harus ada penekanan agar
warga bisa suka rela meninggalkan kebiasaan lamanya. Maka harga Premium dan
PERTALITE harus tidak berselisih jauh. Artinya dengan harga PERTALITE sekarang
Rp 8400, Premium harus dinaikkan setidaknya menjadi Rp 8200. Jika bertahan seperti sekarang, dikahawtirkan pengguna
Premium akan tetap memakai Premium, justru pengguna Pertamax yang akhirnya
pindah ke PERTALITE..
Yang pasti PERTALITE baru ada di Jakarta, Bandung dan
Surabaya, jadi saya yang di Brebes belum bisa menyicipi dagangan baru ini. Lagipula
sendainya barang baru itu ada di sini dengan harga segitu—sama dengan harga
bensin eceran—dipastikan tak akan laku. Karena masyarakat kita bukan pembeli
barang bagus, mereka adalah pembeli produk yang laku di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar