Laman

Rabu, 08 Juni 2011

Kentut; Semua Soal Kentut

Seorang teman pernah mengatakan kepada saya kalau omongan saya seperti kentut, sesuatu yang sempat membuat saya tersinggung, tapi kemudian saya sadari jangan-jangan memang demikian adanya. Tentu maksud omongan seperti kentut adalah omongan yang isinya hanya kata-kata yang jadi polusi. Kata-kata yang membuat orang lain yang mendengar merasa tak senang, tidak nyaman alias terganggu.


Namun kentut juga tidak boleh ditahan apalagi kalau sampai tertahan tak bisa keluar, bisa repot dan jadi urusan banyak pihak. Hal ini seperti yang terjadi di film drama komedi yang baru saja diliris dua tiga hari lalu yang dibintangi oleh Deddy Mizwar. Film yang disutradarai Arya Kusumadewa ini berjudul KENTUT.

Film ini menarik karena mengangkat persoalan yang kini akrab bagi kita, yaitu PEMILU. Pemilu sudah beberapa tahun menjadi hal menarik bagi rakyat, bukan saja karena banyak duit berseliweran di sana namun juga karena banyak peristiwa lucu yang menyertai keberlangsungannya. Bukan saja pemilu nasional, bahkan pemilu daerah.

Diceritakan dalam film ini terjadi peristiwa seru dalam proses pemilu daerah atau pilkada di kabupaten Kuncup Mekar. Seorang kandidat yang karena tertembak dan masuk rumah sakit mendapat masalah lanjutan yaitu tak bisa kentut. Persoalan yang akhirnya menimbulkan kehebohan sebab rumah sakit mejadi tempat ramai orang berdemonstrasi dengan segala kekonyolannya. Persaingan dua kandidat yang disajikan konyol ini jelas sekali dimaksudkan untuk menegaskan satu keadaan yang juga konyol yang kini berlangsung di tengah-tengah kita. Saking konyolnya film ini sampai ada yang mengatai ini film benar-benar kentut. Lihat di sini.

Saat pertama dirilis beberapa pejabat sempat ikut menonton dan berkomentar positif, sesuatu yang membuat saya ingin film ini di putar di gedung DPR dan ingin mendengar komentar mereka --orang-orang yang dulu aktif saat pemilu. Saya bayangkan mereka juga akan memuji-muji dan menganggap ini film yang layak ditonton seluruh anak bangsa, padahal sepanjang pemutaran mereka tidur lelap.

26 komentar:

  1. loh jadi film ini bisa menyindir para pejabat atau bagaimana ?
    filmnya rame kah ?

    BalasHapus
  2. hmmm..... awas nonton ini bikin bioskop jadi bau kentut

    BalasHapus
  3. So, lu recommend film ini untuk ditonton ga? hehehe

    BalasHapus
  4. ini film baru yah?.. jadi pengen liat.. judulnya provokatif dan penuh konotasi

    BalasHapus
  5. ide judulnya mantap kentut
    Arya ini pintar memilih judul hingga penasaran ingin menonton

    BalasHapus
  6. pernah melihat iklannya tapi sepertinya saya tunggu tayangan perdana di layar kaca saja:)

    BalasHapus
  7. Judulnya bikin penasaran ya, Kentut semoga filmnya mengandung banyak ilmu dan hiburan

    BalasHapus
  8. rupanya banyak juga yang review film komedi ini, pakde tadi hampir terkecoh, karena pakde merasa telah kasih komentar tentang review ini, tetapi setelah pakde chek ternya kagak ada nama pade terpampang di sini

    BalasHapus
  9. biasanya film2nya deddy mizwar bagus2 lo.. aku kok jadi pengen nonton ya?

    BalasHapus
  10. judulnya emang angat menggelitik jadi membuat penasaran dengan filmnya. :)

    BalasHapus
  11. seharusnya pada pejabat, politisi dan anggota dpr mengadakan acara nonton bareng film ini

    BalasHapus
  12. pening nonton "kentut" euyyy...

    BalasHapus
  13. Kalau nggak salah, film ini juga didukung oleh Iis Dahlia. Ceritanya ia jadi penyanyi dangdut yang dibayar untuk kampanye2 gitu. Jadi nggak sabar nonton film ini

    BalasHapus
  14. wah,uda film dedy terbaru yah...
    memang film dedy kebanyakan kritik sosial yang ada dimasyarakat

    BalasHapus
  15. tadi pertama saya buka blog ini kok tercium aroma tak sedap ya?....pemiliknya pasti lagi buang angin hasil adukan jengkol + durian!!

    BalasHapus
  16. noeel:kentut aja
    tiara:wuih, masih kalah rame dari aslinya
    claude:bagi yang gak punya duit mending buat beli beras aja deh. hehe
    Aina:kentut di bioskop biasanya baunya gak ilang2
    Gaphe:nontonlah...
    Tomo:kupikir judulnya kurang oke
    Lidya:beli CD bajakan aja mbak (ups!)
    pakde:judulnya itu lho pakde

    BalasHapus
  17. mbak reni:demikianlah mbak
    joe:nontonnya rame-rame pake layar tancap
    Baha:hahaha...
    Ifan:iya, ini sindiran bener, sekarang kan banyak artis jadi pejabat
    i one:sok pasti itu
    Popi:aku gak doyan jengkol wek, lagian jengkol sekarang lagi mahal katanya

    BalasHapus
  18. kayaknya bagus juga gan
    langsung coba ke TKP

    BalasHapus
  19. Orang gak bisa kentut aja kedokter jadi kalau mau kentut kenapa musti ditahan heheheh

    Dini suka bilang kalau mau kentut..bu Dini mau kentut ibu pergi nanti bau ..gitu katanya.

    Sepertinya film ini bagus, tapi hanya ada di studio mungkin ya...

    BalasHapus
  20. imtikhan:monggo
    ibudini:iya bu, di tempat ibu pasti sudah gak ada bioskop.

    BalasHapus
  21. jadi kepngen nonton....


    apa kira2 sdh ada di mkssr ya?

    BalasHapus
  22. saya baca ulasannya di kompas Minggu lalu. katanya ceritanya menarik sih.menyindir politikus negara ini

    BalasHapus
  23. Aku setuju nih sama catatan kecil... Aku suka film2nya Dedy Mizwar, biasanya memang bagus2.. :-D

    BalasHapus
  24. fanny:kalo begitu nonton aja
    Lyli:ini sutradaranya bukan Deddy Mizwar.

    BalasHapus
  25. Bagus gak ya filmnya mas? Masih belum yakin neh mau merogok kocek buat nontonya >.<

    BalasHapus

komentarlah sebelum anda dikomentari