Laman

Jumat, 26 Agustus 2011

Dari Ketupat Sampai Lontong Sampai Jauh

Lebaran sudah tinggal empat langkah lagi ke depan. Di mana-mana keramaian terjadi: di pasar, di mal, di jalanan, di dapur dan di pikiran. Saya di sini tidak akan bicara keramaian di pikiran, tapi akan sedikit membahas keramaian di dapur. Ya, dapur pada menjelang lebaran sudah pasti akan ramai siang malam oleh kegiatan ibu-ibu yang lazimnya menyiapkan segala macam makanan untuk hari kemenangan itu. 


Di saat seperti sekarang, ketika lebaran sudah di ambang pintu ibu-ibu rumah tangga biasanya sibuk menyiapkan segala macam keperluan lebaran. Keperluan yang paling menyolok adalah makanan. Bagi ibu-ibu yang tidak bisa apa-apa selain masak air putih mungkin tak sesibuk ibu-ibu yang lazimnya jago bikin segala macam makanan. Seperti ibu saya biasanya akan bikin segala macam makanan, dari wajik, rempeyek (peyek kacang), sagon dan segala macam makanan kering yang biasanya akan dibagi-bagikan ke sanak saudara.





Jenis makan kering di atas untuk membuatnya tentu butuh waktu lama dan menguras tenaga, maka biasanya seminggu sebelum lebaran sudah dipersiapkan segalanya. Sedang makanan basah biasanya sehari sebelum lebaran. Makanan basah ini apa lagi kalau bukan es cendol (lho?!) Maksud saya makanan basah itu adalah lontong. Saya sebut lontong karena yang akrab dalam hidup saya adalah lontong, bukan ketupat. Dua jenis benda dengan nama berbeda ini sebenarnya sama, yaitu beras yang dimasak sampai tak berbentuk beras lagi dengan bungkus yang artistik. Ketupat dibungkus pakai janur (daun kelapa yang muda) dan lontong dibungkus daun pisang. Walau ada juga lontong yang dibungkus pakai pelastik, tak tahu kenapa yang dibungkus pelastik ini tak diberi nama tersendiri.

Benar-benar saat yang menyenangkan menghadapi lebaran, dapur akan hidup terus siang malam. Makanan berserakan di mana-mana sampai tak ada nafsu untuk memakannya. Bagaimana dengan lebaran saudara sekalian, cuma bisa beli di toko atau di pasar? Atau nunggu di antari tetangga sebelah? Selamat lebaran!

13 komentar:

  1. wah gak sabar nunggu ketupat ya :)

    BalasHapus
  2. Dirumah aku juga makannha lontong mas.. klo ketupat dikit aja buat pajangan.. lebih enakan lontong kan yak menurut aku :)

    BalasHapus
  3. hhihhi eh wanita yang cuma bisa masak air putih bisa jadi pompom girl tau om, icip sana-sini :P

    BalasHapus
  4. tradisi yang unik2..
    dini bagian kue donk tiap taunya,,
    hihihi

    BalasHapus
  5. yang jelas aku nggak bisa masak jd nggak sesibuk ibu2 lainnya... aku cuma sibuk belanja sebagai hadiah lebaran kerabat... nanti aku juga di kasih berbagai kue dan makanan dari kerabatku itu... nah barter asik kan? hihihi...

    BalasHapus
  6. ketupattt wah hari senin baru mau masak ketupat :D

    BalasHapus
  7. mau dooong ketupatnya

    Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
    mohon maaf lahir bathin

    BalasHapus
  8. Menjelang lebaran, dapur pasti akan terus mengepul. :)

    SAya jadi rindu kuah ikan dicampur dengan ketupat nih... buatan budhe saya enak sekali...

    BalasHapus
  9. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H
    Mohon maaf lahir dan batin atas segala komen yang tidak berkenan baik sengaja maupun tak sengaja.

    Semoga Allah SWT senantiasa mengampuni segala dosa dan kesalahan kita serta menerima semua amal ibadah kita Amiiin.

    Salam,
    Muhammad Mufti
    HALAMAN PUTIH

    BalasHapus
  10. lidya:sabar lagi ya bu, lebarannya ditunda
    niee:kita grup lontong dong
    nuel:tukang ketoprak ya?
    tiara:kamu ya?
    umy:maunya kue, lontong?
    Lyli:kata Tiara, pompomgirl
    ria:lebarannya ditunda
    Attayaya:sama sama, maaf lahir batin
    Asop:wah, buatan ibu sendiri gak enak ya?
    Mufti:selamat lebaran juga, semoga dosa kita diampuni

    BalasHapus
  11. Dirumah gue banyak ketupat dong bro hehe, oh yah mohon maaf lahir batin yah B)

    BalasHapus
  12. gak bikin ketupat
    cuma bantu2 istri bikin kue aja :)

    BalasHapus

komentarlah sebelum anda dikomentari