Lupa Jakarta Ulang Tahun

Pagi tadi saat menyaksikan cuilan peristiwa Jakarnaval yang berlangsung kemarin di televisi saya sempat kaget sekaligus kecewa. Kaget karena acara tahunan yang selalu saya hadiri itu telah berlangsung dan kecewa karena kemarin tak menghadirinya. Benar-benar lupa saya dengan ulang tahun Jakarta yang ke-485. Sesibuk apakah saya ini sehingga bisa lupa dengan kota tempat tinggal sendiri.

Saya tentu saja tetap ingat kalau sekarang bulan Juni. Pada bulan ini biasanya Jakarta mulai berhias karena hari ulang tahunnya akan tiba. Banyak acara tahunan diselenggarakan dan biasanya selalu mengundang saya agar ikut menyaksikan. Tapi kenapa tahun ini sepertinya saya tak diundang, apakah Jakarta mulai bosan dengan saya?

Kalau soal bosannya Jakarta dengan warga yang jumlahnya terus meningkat dan tingkah lakunya tak beraturan saya yakin sudah teramat sangat. Tapi sebagai orang yang masih merasa santun, saya merasa tidak layak dibosani oleh Jakarta. Dan saya yakin Jakarta masih senang dengan saya. Lalu kenapa saya bisa tak terlibat dengan keramaaian kemarin itu?

Kesibukan mungkin sebabnya. Saya yang sibuk menghayal belakangan sepertinya berdampak pada kepedulian saya pada sekitar. Saya lebih asyik dengan diri sendiri, dan kalaupun berinteraksi sepertinya tak berbekas dalam memori. Pikiran saya terus berputar pada suatu persoalan yang ternyata tidak penting sama sekali. Hidup tak terkendali.

Syukurlah sekarang saya menyadari ketololan saya itu. Tak semestinya hidup yang indah ini hanya dihabiskan untuk memikirkan sesuatu yang itu-itu saja, apalagi sampai melupakan mereka yang ada di sekeliling. 

Kepada Jakarta, selamat ulang tahun semoga tetap menyenangkan bagi warganya. Kepada warga Jakarta, kalau merasa senang tinggal di Jakarta janganlah kesibukan membuat anda lupa dengan lingkungan. Buanglah sampah pada tempatnya, tidak ngebut saat berkendaraan dan kerjabaktilah setiap minggu di lingkungan rumah. Janganlah seperti saya...ups!