Geger New Normal tak beda dengan gegeran yang lainnya ternyata, anget-anget tai ayam kata orang tua: cepat hilangnya. Konon bangsa kita bangsa pelupa, dan mungkin itu sebabnya. Ya, kenormalan baru yang dikampanyekan itu seperti koar-koar pedagang pasar, dianggap syukur nggak dipedulikan tidak apa-apa. Tinggal saya yang jadi galau tiap pakai masker ke masjid, walau tak ada yang melarang tapi karena tak ada teman senasib jadi rikuh.
Corona yang sempat bikin takut sampai mayat mereka yang terkena ditolak warga, kini seakan dianggap tidak ada. Orang-orang di sekitar saya yang dulu yakin corona ada kini sepertinya lebih memilih menganggap itu hoax karena tak pernah mengalaminya langsung. Padahal data yang setiap hari update menunjukkan penularan virus covid 19 ini terus berlangsung. Hari ini bahkan ada rekor yang mestinya layak jadi perhatian bersama, penambahan sampai dua ribu kasus lebih jelas membuktikan bahwa wabah ini belum sampai pada puncaknya.
Di Brebes sendiri tadi siang sudah geger sekolah tingkat SMP dan SMA akan masuk lagi mulai minggu depan, tapi tadi sore sepertinya ada perubahan, yaitu hanya satu seko;ah yaitu SMP 2 Brebes, mungkin ada kaitannya dengan update terbaru kasus Corona itu. Semoga jumlah kasus yang meningkat ini mengubah beberapa aturan yang kini sudah mulai banyak berlaku, seperti dibukanya beberapa tempat wisata dan pergerakan manusia yang terus dilonggarkan.
Atau akan seperti kata banyak orang yang pemberani itu, serahkan pada seleksi alam, yang kuat hidup yang lemah tewas. Duh, kesannya saya penakut banget dengan menulis ini, tapi memang begitu kenyataannya, saya tak bisa menutupi kenyataan.
Corona membuat bimbang semuanya. Hendak berdiam biar aman, namun tak bisa makan. Hendak bergerak namun corona mengancam
BalasHapusSMP 2 Brebes mau tetap buka sekolah ya mas tanggal 13 Juli nanti? Apa Brebes sudah aman?
BalasHapusWah sedih juga ya sekolahnya batal.. di tempat saya juga, katanya diundur tanggal pembukaan TAnya..
BalasHapusSedih banget karena banyak yang menganggap ini hoaks hanya karena mereka nggak mengalaminya sendiri. Walaupun saya tinggal di tempat yang masih terbilang aman tapi tetep aja saya juga takut pergi jauh.
BalasHapus