IKHTIAR PAK PRESIDEN

 

Ada enam menteri baru, ada kehebohan baru. Dipilihnya Ibu Rusma, Bung Sandi dan Gus Yaqut  kemarin sore, lalu dilantik pagi tadi bener-benar sensasional. Bahkan nama yang kurang familiar di kalangan orang bawah pun lumayan mengundang perhatian, yaitu Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan yang bukan seorang dokter. Tak kalah seru Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan) yang ternyata kanca dolan sedari muda Sandiaga Uno dan Erik Tohir (sudah lebih dulu jadi pembantu Presiden). Presiden Jokowi benar-benar tak cuma bisa bikin sensasi, lebih dari itu seleranya layak dikasih jempol.

 

Siang tadi di banyak tempat yang saya datangi, orang-orang ramai membicarakan resuffle kabinet ini. Jadi tak cuma para pakar atau netizen di media sosial yang heboh, ibu-ibu rumpi pun tak kalah seru dalam menganalisa. Saya tak akan menuliskan apa yang diomongkan emak-emak rempong itu yang pasti khas orang kita: kulak jare adol ndean.

 

Bagi saya, yang menarik adalah ikhtiar pak Jokowi menenangkan suasana bernegara. Kegaduhan terus-menerus yang kecenderungannya merusak tatanan sosial masyarakat, oleh orang nomor satu itu dicoba terus diatasi. Mengumpulkan lawan politik dalam satu tim pembangunan memang bikin banyak orang bengong, tapi sekali lagi saya katakan ini ikhtiar mendinginkan suasana. Pembangunan harus berjalan tanpa banyak gangguan, maka siapapun yang selalu panas dan berseteru harus didamaikan.

 

Bukan rahasia, Presiden sejauh ini fokus pada pembangunan infrastruktur. Begitu banyak proyek yang terbengkalai sejak masa krisis moneter sudah banyak yang dikerjakan di periode awal pemerintahan, kini di periode kedua masih banyak proyek ambisius yang musti dituntaskan, kalau dua kubu yang gontok-gontokan di pilpres kemarin terus-terusan ribut bisa jadi Indonesia Maju tetap jauh dari jangkauan. Ikhtiar Pak Presiden ini wajib diapresiasi.

 

Semoga apa yang sedang terjadi di atas sana sesuai harapan banyak pihak, lalu episode ini bisa Happy Ending.