Piala Dunia lagi. Ngeblog lagi.
Sudah hampir sepekan pagelaran Piala Dunia 2022 di Qatar
berlangsung dan semua tim telah memainkan pertandingan awalnya, dan saya rasanya
masih sulit bergairah untuk nonton pertandingan sepakbola - - satupun-- hingga hari ini.
Meski membaca berita tentang gosip pemain dan hasil pertandingan tetap saya lakukan.
Mungkin karena tak lagi rutin nonton televisi karena nggak
punya pesawat televisi di rumah sehingga kebiasaan nonton siaran langsung orang
menendang-nendang bola pun tidak saya lakukan. Sejauh ini kebiasaan saya hanya nonton
cuplikan pertandingan tim-tim bagus di Youtube , itu pun cuma Liga Inggris.
Saya biasanya antusias menonton acara pembukaan dan mencermati
jadwal tiap berlangsung even empat tahunan ini, tapi tahun ini lewat begitu
saja sampai ada berita Argentina kalah di pertandingan perdana lawan Arab
Saudi. Berita ini akhirnya mengusik sikap acuh tak acuh saya, karena saya
pernah begitu menyenangi timnas Argentina yang beberapa dekade lalu sangat
fenomenal.
Saya sejak balita sudah suka Argentina, setiap Piala
Dunia ingin negara ini juaranya apalagi pemain bintang selalu ada di sana:
Maradona, Batistuta, hingga kini Messi. Tapi sejak Maradona selalu bikin ulah
saya patah hati lalu berpaling ke tim Inggris bahkan sampai ke liganya.
Kemarin waktu Inggris menang enam gol, ini luar biasa
menurut berita dan memang jarang dalam pertandingan di turnamen besar ada tim
menang besar di pertandingan awal, tapi hasil ini belum membuat saya menoleh untuk
melihat jadwal dan pengin nonton pertandingan di rumah tetangga, apa hebatnya
menang lawan Iran pikir saya.
Tapi Argentina kalah dari arab Saudi kemudian Jerman ditekuk
Jepang membuat saya benar-benar terusik dan gelisah lalu tadi pagi sempat
menengok Brasil yang menang lawan Serbia. Dan kini saya pun jadi bergairah dan jadi
penasaran akan seperti apa jalannya perebutan tropi Piala Dunia tahun ini yang
ternyata jadwal penyelenggaraannya tak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saya begitu suka Inggris tapi rada jengkel dan malas menonton
mereka bertanding karena keputusan pelatinya, pilihan pemainnya bagi saya
mengecewakan. Saya berharap mereka tak lolos penyisihan dan di pertandingan
awal saya berharap sekedar hasil imbang, tapi malah menang besar.
Argentina sudah lama tak ada di hati, Lionel Messi juga tak
menarik apalagi tidak main di Liga Inggris, tapi bekas dari masa lalu rupanya
masih ada. Maka ketika mereka kalah di pertandingan pembuka dari tim yang mestinya
mudah dikalahkan, saya jadi terusik dan gelisah juga dan pengin tahu bagaimana mereka
bermain dan ada siapa saja di tim itu.
Jerman dikalahkan Jepang dan Jepang mengalahkan Jerman, wow.
Apalagi ini coba? Tim sepakbola dari Asia ramai-ramai mengalahkan raksasa dunia
ini pasti kehendak Tuhan tapi ini pertanda apa jelas layak disimak.
Masih lama even ini menuju ke final, semua tim sudah siap bertanding melawan tim berikutnya dan bagaimanapun saya berusaha cuek ternyata saya tak bisa
benar-benar berpaling. Kini saya mulai bolak-balik melihat jadwal pertandingan
dan penasaran apakah orang-orang disekitar antusias menonton pertandingan demi
pertandingan Piala Dunia 2022? Yang pasti belum ada kabar nonton bareng pakai
layar tancap di Balaidesa.
Gambar: antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentarlah sebelum anda dikomentari