Laman

Selasa, 26 Juli 2011

Satrio Piningit Memang Gila

Jumpa dengan Satrio Piningit lagi saudara sekalian. Saya harap jangan bosan, karena masih banyak cerita tentangnya yang sedang mengantri untuk tampil di sini. Tak perlu takut juga dia akan datang ke rumah anda sekalian untuk meneror, karena semenjak saya mengenalnya tak pernah dia menunjukkan gelagat sebagai orang jahat. Dan walau tampilannya sepintas tampak mencurigakan karena rambutnya gondrong dengan kumis serta jenggotnya dibiarkan memanjang, percayalah dia bukan pencuri. Dia cuma orang gila. Hahaha


 Soal gila ini, terus terang bukan maksud saya menjelekkannya. Saya sekedar memberitakan bahwa SP ini atau Satrio Piningit pernah berkata pada saya bahwa dirinya gila. Jadi atas dasar kemauannya saya menyebutnya gila.

“Jadi orang harus gila. Tau apa itu GILA? Gila itu Gunakan Ilmu Lakukan Atraksi. Bener enggak?” begitu katanya, yang terus terang saya suka dengan ekspresinya. 

“Kita harus gila karena hidup ini gila. Lihat saja di televisi, di koran-koran, di jalanan, gila mereka semua. Gila harta, gila kuasa, gila wanita. Mereka sudah nggak sehat lagi akalnya, segala macam hal dilakukan untuk kesenangan. Tapi kita jangan ikutan gila seperti mereka. Sebagai orang beragama kita harus teguh pada prinsip. Gila kita gila yang positip, yang menambah nilai kemanusiaan kita. Makanya gunakan ilmu lakukan ateraksi, bener apa nggak?!”

Saya hanya bisa mesem-mesem karena sungguh nggak tau harus bagaimana. Tak sanggup saya mendebat apa katanya. Apalagi kalau sudah ngomong, mulutnya seperti senapan mesin yang sedang memberondong. Nih orang tampangnya kumel, rambut acak-acakan tapi kalo ngomong bikin bengong.

"Karepmu Cak, aku manut ae…" begitu paling komentar saya dalam hati. Dan asal tau saja, dia sering memberi saya makanan atau minuman setiap kali ketemu, duitnya di dompet juga banyak. Jadi mungkin karena sering dikasih makanan itu saya lebih senang diam dan manggut-manggut saja mendengar apa katanya.

17 komentar:

  1. wah mari kita semua jadi orang GILA... yang positif tentunya... dpt vocab baru nih.. GILA... gunakan ilmu lakukan aksi (aksi sajalah, nggak usah atraksi.. :-p) hehehe,.. sip sippp...

    BalasHapus
  2. yaah kena sogok nih :P
    wah bagus tuh gila "gunakan ilmu lakukan atraksi" mungkin maksudnya aksi ya, kebalikan dari NATO

    BalasHapus
  3. Lyli n Tiara:saya pikir juga bagusnya aksi, tapi saya gak brani protes takut dia tersinggung.

    BalasHapus
  4. ini kalimat yang pas, "Tapi kita jangan ikutan gila seperti mereka. Sebagai orang beragama kita harus teguh pada prinsip". setuju banget, pondasi agama itu harus yang utama biar kita bisa mengarahkan kegilaan kita ke hal2 yang positif.. :)

    BalasHapus
  5. halah...ini lagi, tiap dicocok makanan langsung manggut2 kyk burung perkutut.

    BalasHapus
  6. aku juga ngeyelan pooool... gila itu ternyata bisa berbagai versi maknanya ya. ini lagi belajar lebih bijak ngomong dan nulisnya.. huuuf..

    BalasHapus
  7. salam sahabat
    hehehe GILA siip mas untuk yang A saya usul yakni AKSI jadi ini lebih menantang kayaknya makasih ya

    BalasHapus
  8. Ami:sip deh mbakyu
    Dhana:iya, saya setuju aksi. kalo atraksi repot, harus bisa salto syaratnya

    BalasHapus
  9. Gila....gunakan ilmu lakukan atraksi , pergunakan ilmu yang kita punya dengan cara yang bisa kita lakukan.
    asal jangan gila laki orang atau gila kedudukan atau sebagsa gila menyesatkan...

    Kapan dikenalin sama SP nya Om

    BalasHapus
  10. kadang kegilaan juga perlu kok
    belajar menghindari kegilaan kadang membuat kita jadi kurang kreatif...

    BalasHapus
  11. jangan cuma Omdo alias omongdoang tapi harus GILA ya :)

    BalasHapus
  12. gila bener!!!

    eksentrik ya dia orangnya

    BalasHapus
  13. Ibudini:ibu harus ke jakarta kalo mau kenalan
    Ria:Dasar gila
    Rawins:sip bro
    Lidya;buruan gila bu!
    Lain:iya dong
    Nuel:lha, ini saya cerita tentang dia. gimana ente?

    BalasHapus
  14. Intinya adalah kita harus melakukan sesuatu yang terbaik dalam hidup ini. Lakukan apa yang kita bisa meski orang sekitar kita menganggap kita nyeleneh

    BalasHapus

komentarlah sebelum anda dikomentari