Bagi anda sekalian yang doyan makan ikan pasti tak asing dengan yang namanya ikan Mujaer. Sejenis ikan yang saya anggap sama dengan ikan Betik ini memang gampang ditemui di warung-warung makan. Saya tentu saja menyukainya, karena harganya yang murah.
Selama ini terus terang saya tak pernah berpikir tentang nama ikan kesukaan saya ini. Kenapa namanya Mujaer, misalnya. Dan hidup bertahun-tahun di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa juga tak pernah mendengar apapun tentang sejarah ikan Mujaer ini. Sesuatu yang bisa dibilang memalukan ketika saya ketahui ternyata ikan ini punya sejarah yang hebat.
Ya, ikan ini punya sejarah yang hebat dan layak untuk disimak. Juga rasanya wajib jadi bahan cerita buat anak-anak. Hal ini mengingat anak-anak Indonesia lebih sering mengenal nama-nama orang dari Eropa dalam hal penemuan. Sebagaimana saya, dari kecil kenalnya nama-nama seperti Thomas Alva Edison, James Watt dan lain-lain yang kemudian membentuk perasaan minder sebagai orang timur yang kesannya tidak kreatif alias bangsa konsumen.
Padahal di Indonesia pun banyak orang-orang hebat, orang-orang yang mampu berbuat sesuatu yang hasilnya diakui dunia. Salah satu dari orang hebat itu adalah Mbah Mudjair, bapaknya ikan Mujaer. Seseorang yang lahir pada tahun 1890 dan wafat pada tanggal 7 bulan 9 tahun 1957 ini adalah orang yang namanya diabadikan sebagai nama ikan karena telah dianggap sebagai penemu ikan Mujaer.
Ceritanya Mbah Mudjair (dalam pelafalan Jawa jadi Mujaer) ketika usahanya mengalami kebangkrutan beliau sering tirakat di Pantai Serang, Blitar. Dalam tirakatnya di Pantai Serang beliau bertemu ikan yang mungkin dianggap sebagai ikan baru, karena konon ikan jenis ini asalnya dari Afrika (Mozambique tilapia). Karena tertarik maka Mbah Mudjair membawanya pulang ke kampungnya di desa Papungan, Kanigoro, Blitar.
Singkat cerita setelah bolak-balik sebelas kali gagal memelihara ikan ini karena ikan laut pasti akan mati bila dipelihara di blumbangan, entah bagaimana caranya akhirnya berhasillah Mbah Mudjair memelihara ikan ini dan membudidayakannya. Hasil kerjanya ini diketahui oleh seorang Asisten Residen Belanda di Kediri yang kemudian memanggilnya dan memberikan penghargaan dengan menjadikan namanya sebagai nama ikan peliharaannya.
Mbah Mudjair ini telah banyak menerima penghargaan semasa hidupnya, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sayang seakan sosoknya dilupakan padahal hasil temuannya ada di mana-mana dan setiap hari menjadi bagaian dari hidup kita. Dan mungkin karena dilupakan itulah maka Komunitas Peduli Mudjair pada tanggal 25 Juli lalu memperingati sosoknya di Blitar.
ternyata..ikan mujaer ada penemunya ya? kalo ikan betok ato ikan sapu-sapu ada penemunya juga gak? tolong di search dan infokan ya! :D
BalasHapuskalau gak baca postingan ini mungkin gak akan tau siapa penemu ikan mujair.
BalasHapusIkan mujair itu kalau gak salah ikan air tawar ya..
Ikan Mujair adalah salah satu ikan kesukaan ibu mertua saya..
BalasHapusTapi entah mengapa say agak begitu suka dengan ikan mujair.
menambah wawasan saya broo
BalasHapusbaru tahu itu ternyata dinamakan berdasarkan penemunya ya. thanks banget jadi nambah ilmu
BalasHapusTernyata, ada sejarahnya jg toh...?
BalasHapuskok aku baru tau ya...
ikan kesukaan saya bgt tuh..
BalasHapusgitu toh asal usulnya nama ikan mujaer
BalasHapuswah ada sebab musababnya yah kenapoa namanya mujaer.. jangan lumba2 juga ada alesannya lagi kenapa namanya seperti itu. hehehhe.... :p
BalasHapussosok luar biasa yang hanya dikenal di daerah Blitar ya
BalasHapuskalo mbah Mudjair, mendapat penghargaan dari berbagai kalangan, kalo Mbah Mukibat, penemu Telo Mukibat( ketela pohon mukibat) dapat penghargaan kagak ya?
BalasHapusmaaf tadi salah pencet he he he...
BalasHapuskalo mbah Mudjair, mendapat penghargaan dari berbagai kalangan, kalo Mbah Mukibat, penemu Telo Mukibat( ketela pohon mukibat) dapat penghargaan kagak ya?
teringat masa kecil yg sering main di sungai cari ikan mujair,sekrang cari yg mujarab mujarab h3
BalasHapuskalau sendok konon yang menemukan adalah empu sendok lho...
BalasHapus(ngawur ding....)
koq sejarahnya beda dengan yang saya dengar dari guru ikhtiologi (ilmu tentang ikan) di kampus saya ya?.. konon katanya mbah mudjair ini yang pertama kali menyilangkan antara dua jenis ikan yang sekarang hasilnya yaa ikan mujair itu.
BalasHapusentahlah mana yang bener.. hehehe
kapan aku bisa menemukan sesuatu ya
BalasHapusbiar namaku terabadikan
halah...
baru tau ikan mujaer ada sejarahnya juga D:
BalasHapusnice info..
itu beneran vip?? waaah two thumbs deh untuk kamu yang berhasil mengangkat sejarah mbah mudjair.. keren!!
BalasHapusmenarik sekali artikelnya sob, jauh2 kita menghafal orang2 diluar sana, ternyata di tanah air kita juga banyak para penemu hebat. makasih sob, menambah wawasan nih. sukses slalu ya..
BalasHapusWah aku doyan banget ikan mujaer apalagi sama sambal... mantab yah.. hehee..
BalasHapusdan aku baru tau ternyata begitu sejarahnya... Mbah Mudjair penemunya.. hmm.. kalau ikan Gurame...?
Baru tau, ternyata ada dongengnya ta....
BalasHapusbtw, salam kenal ya.... :)
Follow my blog, yuk!
Thank you... :)
katanya Mujair ini juga ditemukan di Afrika, gimana caranya ada di Indonesia ya ? masa nyebrang lautan :O
BalasHapuswah,ione baru tahu..kok kurang terexpose ya
BalasHapuswah baru tahu mas klo ikan ini aslinya itu ikan air asin yak, terus berarti bapak mujaer ini adalah penemu pembibitan ikan air asin di darat dong yak.. keren dah :D
BalasHapusHuahaha ada-ada saja dan saya baru tau B)
BalasHapusudah pernah denger siiih
BalasHapuscuma mbaca dengan lengkap ya baru di postingan ini
malah dapat pernghargaan dr belanda segala
semoga mbah mujaer tenang di alam sana
al-fatihah
Popi:ikan sapu-sapi itu kalo nggak salah dinamakan begitu karena dia bisa membersihkan sungai kotor. hihi...
BalasHapusIbudini:dulunya ikan laut katanya bu, salam buat mertua
Sukro:sip bro
Lidya:khas orang barat, karena yang menamakan orang Belanda
Penghuni60:saya juga baru tahu
science box:boong!
fany:ya, begitulah.
Nuel:lihat saja ikan lumba-lumba suka melompat, mungkin dikiranya mereka sedang ikut lomba makanya dinamakan begitu
Ami:ya, kita emang kurang peduli pada yang beginian
Pakde:saya gak tahu tuh mbah MUkibat.
bop:cari cewek ya?
BalasHapusjoe:mpu sendok itu bukanya tukang bikin sendok?
Gaphe:berarti indonesia negara demokrasi
Rawins:kapan kapan lah
lain:sip deh
Dhe:lha, saya juga cuma nyontek
Okoey:sukses juga
Lyli:benar, sama sambal asyik punya.
Arif:dongeng?
Tiara:yang namanya jalan-jalan terus nyasar kan bisa saja
i one:makanya diekspos
niee:oke ... sip
sudhai:dasar lo
attayaya:ini juga gak lengkap
Baru tahu lho kalau ternyata ada juga penemu ikan mujair. Sepatutnyalah kita bangga dengan penemu tsb shg menjadikan indonesia terkenal dengan ikan mujairnya :)
BalasHapus