Kalau sekarang saya sebut "orang gila", pasti yang terbersit pertama kali di pikiran anda adalah sosok manusia yang mengalami gangguan kejiwaan. Manusia yang dekil luntang-lantung di jalanan yang membuat siapapun minggir ketika berpapasan dengannya. Ngaku sajalah, karena saya juga berpikir begitu.
Cuma belakangan saya rada berpikir beda, sebabnya karena pernah mendengar pernyataan bahwa ada orang yang karena banyak menanggung hutang lalu pura-pura gila agar tidak terus-menerus ditagih (nyaru). Juga ada yang mengatakan, jangan-jangan yang gila adalah kita dan mereka yang kita anggap orang gila sesungguhnyalah yang waras. Dan kalau kita menertawakan mereka, pun tidak tertutup kemungkinan mereka juga menertawakan kita.
Sungguh, saya merasa orang-orang jenis ini kini jumlahnya semakin banyak. Di mana-mana gampang ditemui, bahkan ada pula yang masih anak-anak. Ada pula yang perempuan dan hamil... aduh! Siapa kiranya yang bertanggung jawab atas hidup mereka.
Sekarang simaklah salah satu aksi orang yang mungkin menertawakan kita itu. Tak sengaja saya melewatinya, tapi sengaja saya menuliskannya di sini.
“Besar kecil gila duit, besar kecil gila duit…” Begitu wiridnya terus menerus. Nggak tau kenapa dia terus menerus mengulangi kalimat itu dan entah sejak kapan melakukannya. Yang pasti ucapannya nggak berhenti juga sampai aku jauh melewatinya. Sampai sekarang terus terngiang-ngiang.
Orangnya sudah tua dengan tampang yang keriputnya udah nggak ketulungan. Rambut putih, bajunya dekil ndeprok di pinggir jalan dekat setasiun Cikini. Pokoknya kalau ketemu silahkan kenalan sendirilah.
Besar kecil gila duit. Siapa besar siapa kecil…ah, yang jelas bukan besar kecil tapi tua muda, laki perempuan, gendut kurus pada gila sama duit. Kecuali…orang gila itu kali ya?
NB: Dari Brugglothak dengan penambahan.
Cuma belakangan saya rada berpikir beda, sebabnya karena pernah mendengar pernyataan bahwa ada orang yang karena banyak menanggung hutang lalu pura-pura gila agar tidak terus-menerus ditagih (nyaru). Juga ada yang mengatakan, jangan-jangan yang gila adalah kita dan mereka yang kita anggap orang gila sesungguhnyalah yang waras. Dan kalau kita menertawakan mereka, pun tidak tertutup kemungkinan mereka juga menertawakan kita.
Sungguh, saya merasa orang-orang jenis ini kini jumlahnya semakin banyak. Di mana-mana gampang ditemui, bahkan ada pula yang masih anak-anak. Ada pula yang perempuan dan hamil... aduh! Siapa kiranya yang bertanggung jawab atas hidup mereka.
Sekarang simaklah salah satu aksi orang yang mungkin menertawakan kita itu. Tak sengaja saya melewatinya, tapi sengaja saya menuliskannya di sini.
“Besar kecil gila duit, besar kecil gila duit…” Begitu wiridnya terus menerus. Nggak tau kenapa dia terus menerus mengulangi kalimat itu dan entah sejak kapan melakukannya. Yang pasti ucapannya nggak berhenti juga sampai aku jauh melewatinya. Sampai sekarang terus terngiang-ngiang.
Orangnya sudah tua dengan tampang yang keriputnya udah nggak ketulungan. Rambut putih, bajunya dekil ndeprok di pinggir jalan dekat setasiun Cikini. Pokoknya kalau ketemu silahkan kenalan sendirilah.
Besar kecil gila duit. Siapa besar siapa kecil…ah, yang jelas bukan besar kecil tapi tua muda, laki perempuan, gendut kurus pada gila sama duit. Kecuali…orang gila itu kali ya?
NB: Dari Brugglothak dengan penambahan.
kalo masih bisa mikir duit sih bukan gila namanya
BalasHapusmasih sesuai kodrat...
walaaah, di blogku satunya juga posting tentang gila ini linknya http://amiratnawatiutami.blogspot.com/2011/08/dianggap-gila.html... nyambung kayaknya ya...
BalasHapusgila sebetulnya relatif sihh #ngaco #abaikan
BalasHapusRawins:hahaha
BalasHapusAmi:sip, ditunggu ya
Nuel:emang relatip
jangan-jangan tuh bapak ngikutin berita tentang korupsi di negeri ini yang 'gila' banget. itungannya udah triliun gituuu
BalasHapusbanyak orang berkata uang adalah raja di segalanya,love,peace an gaul.
BalasHapuskasian tuh yang hamil ya, masih gg sadar juga y punya bayi ? naluri ibunya beraksi gg ya ?
BalasHapusitu mah asli gila yang ngomong begitu
BalasHapusAh, susah juga mas membedakan orang gila beneran dan gak kan yak
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusitulah kita mas DUIT memang diperlukan namun bukan mutlak dijadikan tujuan menumpuk duit hehehe
tp bisa jg uang adlah waktu ,time is money ,he3.. salah ya..
BalasHapussemua butuh duit kang :))..
BalasHapuskencing aja butuh duit :((..
urkhanblog.com
Duit ya...
BalasHapusDuit memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh duit. :)
kalau sudah gila, duitnya buat saya saja :)
BalasHapusWah, bsa jdi mngkin jga
BalasHapushnya dy yg tdk mnggilain doit..
ckup tau info sja dech sya
tdk mo ikut tau, bru ngbaynginnya sja agk2 serem sya. hihihi
Terkadang aku hampir gila karnanya.....
BalasHapusgila duit aku dunk gila duit monopoli hehe :p
BalasHapussukro:gak yakin aku
BalasHapussarya;aneh memang...
Tiara:apa perlu ditanya?
Lain:wah, jangan nuduh dulu sebelum kenalan...
niee:iya, bener tuh
Dhana:duit diperlukan ketika mau membeli sesuatu
bop:uang juga bisa berarti wagu
urkhan;kentut juga katanya
asop:duit duit
lidya:nanti ketularan lho
ku lihat:hihi
ibudini:masih hampir kan bu?
ahahahahaha... moral indonesia nih, mkin rendah... ckckckckckckckckckckckckckckkckkk!
BalasHapusWah iya juga ya. Jadi gila supaya menghindari ditagih hutang -__-
BalasHapusyang jelas... banyak orang "gila" karena duit.. yg terakhir adalah Darsem, mantan TKW yg lolos dari hukum pancung itu.. :(
BalasHapusyang gila dan yang gak gila sama2 butuh duit
BalasHapusbanyak orang gila, orang gila = yang engga tau aturan (bisa juga kan mas?)
BalasHapusMas, orang brebes ya???
laaaaah, primen kabare???
Gila ma jenius tuh beda dikit...hahaha
BalasHapusduit memang bisa bikin orang gila Vip, dan tak jarang sekarang banyak orang yang dikendalikan oleh duit. semoga bukan termasuk kita
BalasHapuskesimpulannya:
BalasHapusorang yang belon pernah gila, berarti 'masih gila' mas
xixixi..
rapat ditutup
kaburr
rinz:rendah atau merendah :P
BalasHapusClaude:demikianlah
iam:jangan ditiru
mbak reni:iya mbak
halaman putih:hahaha
meilya:apik apik
Dhenok:duit malah jadi Tuhan sekarang
alkatro:sudah gila rupanya...
Halo...
BalasHapusemang ada orang yang gak mau duit?
kalo tak mau sini kasi ma aku!!
hehe.. salam kenal semua nya!!
ini masih ngomongin Satria Piningit kan? sekarang mangkal di stasiun Cikini emang? :D
BalasHapusJienna:salam kenal juga, ya nanti saya kirim
BalasHapusPopi:bukan...