Bendera Merah Putih, Oh...

Akhirnya dapat kusaksikan Bendera Merah Putih terpajang di pinggir jalan. Padahal kemarin sempat was-was, karena sudah di pertengahan bulan belum melihat kibaran bendera merah putih di sepanjang jalan yang biasanya setiap bulan Agustus para pemilik rumah memasangnya sejak awal bulan di pagar depan rumah masing-masing. Apalagi pedagang bendera yang biasanya gampang ditemui, sekarang seperti tak tampak. 

Kini, walau tak semua rumah memasangnya namun pemandangan yang berhias warna merah putih sudah tampak di jalan-jalan lebar. Di gang-gang sepertinya masih belum nampak, setidaknya di tempat-tempat yang saya lewati. Yah, mungkin tak semua rumah harus memasangnya, namun yang lebih penting adalah masing-masing orang Indonesia belum lupa dengan warna bendera negaranya.

Bendera Merah Putih yang konon sudah ada sejak jaman kerajaan Maja Pahit itu sudah lama disepakati sebagai simbol kenegaraan. Dulu jaman sekolah, tiap hari senin saya pasti mengangkat tangan menghormat ke arahnya. Meski dulu tak paham dengan aksi yang saya lakukan itu, namun sekarang ketika kebiasaan itu tak lagi saya lakukan dan ketika menyadari Bendera Merah Putih seperti tak lagi dianggap penting dalam perasaan saya seperti ada gejolak mempertanyakan hal ikhwal tentang Bendera Merah Putih ini. Teringat juga bahwa selama ini ternyata saya tak pernah peduli pada selembar kain berwarna merah dan putih itu. Tak pernah selama beberapa tahun hidup di Jakarta saya memasang kain bendera di tiang dan memajangnya, bahkan lebih dari itu saya jadi teringat pernah menjadikan bendera itu sebagai kain lap.

Dan apakah sekarang adalah saat penyadaran bagi diri saya mengenai Bendera Merah Putih yang merupakan simbol kebangsaan ini? Di mana saya akan menjadi lebih paham tentang keberadaannya dan fungsinya bagi saya dan seluruh warga sebangsa. Entahlah, yang jelas belakangan saya siang malam memikirkan Bendera Merah Putih ini.

Gambar:indonesiapusaka.info