Laman

Selasa, 18 Oktober 2011

Presiden Indonesia

Presiden Indonesia sekarang, Susilo Bambang Yudoyono kalau ditanyakan kepada sebagian besar warga jawabannya tak lain dan tak bukan dan tak bohong pasti sebagai presiden yang ke enam. Karena resminya memang demikian. Tapi sesuatu yang sudah dianggap resmi tidak mesti dianggap benar oleh beberapa kalangan. Nyatanya ada beberapa pendapat berbeda yang hidup di masyarakat.


Pendapat lain itu salah satunya yang menarik adalah yang pernah dinyatakan Cak Nun beberapa waktu lalu. Menurutnya, presiden Indonesia itu baru ada empat. Keempatnya itu yang pertama adalah Soekarno, kedua Soeharto, Ketiga Gus Dur dan yang ke empat presiden sekarang (siapa hayooo?). Sedangkan BJ Habibie dan Megawati statusnya cuma pengganti.

Pasti pendapat itu bagi yang sudah menganggap dua orang yang disebut terakhir sebagai presiden, akan disangkal dan rasanya mudah dicari argumennya untuk membantah pendapat Cak Nun itu. Apalagi keduanya resmi terdaftar sebagai orang yang pernah menjabat sebagai presiden di negri ini.

Tapi pendapat Cak Nun kalau kita cermat melihat ke belakang dan mau menyimak sejarah negri ini, rasanya layak untuk dijadikan bahan perdebatan. Anda kalau pernah belajar sejarah pasti tahu di negri ini pernah ada orang yang bernama Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Beliau ternyata pernah menjabat sebagai presiden di negri ini, bahkan jelas sekali jasanya dalam mempertahankan keberadaan Indonesia yang pada tahun 1948 sempat jatuh kembali ke tangan Belanda karena Soekarno-Hatta ditahan dan diasingkan.  Saat pemerintah resmi waktu itu tak ada, Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang jadi presidennya. Tapi kita semua tahu, Mr. Sjafruddin Prawiranegara tak pernah dianggap sebagai presiden di negri ini, bahkan belum diakui sebagai pahlawan negri ini sementara perannya yang luar biasa jelas tak terbantahkan.

Kalau Pak Sjaf (begitu panggilannya) hanya dianggap sebagai pengganti pada masa darurat, apa bedanya dengan Megawati dan BJ Habibie. Jadi silahkan pelajari sosok hebat ini yang ternyata banyak tindakannya yang penting di masa lalu. Ada dua buku baru yang layak disimak yang berbicara banyak tentang beliau: Presiden Prawiranegara; Akmal Nasery Basral dan Sjafruddin Prawiranegara: Pemimpin Bangsa dalam Pusaran Sejarah; kumpulan tulisan beberapa tokoh nasional. Mari kita hargai pahlawan-pahlawan kita.

26 komentar:

  1. Wah, sejarah lagi #nilaikujelekkalo sejarah

    BalasHapus
  2. yak.. sekarang jadi ikutan bingung..presiden ke berapakah SBY?

    BalasHapus
  3. Bangsa yang besar,bangsa yang tak melupakan akan sejarahnya,love,peace and gaul.

    BalasHapus
  4. kl SBY dianggap presiden keempat atau keberapapun itu, masih mending.
    soalnya ada temenku di facebook yg nulis update : sebenarnya SBY itu presiden atau enggak siy... ada rakyatnya mau dihukum mati kok malah tenang2 aja.(waktu ada TKI yg mau dipancung di Arab)

    BalasHapus
  5. mungkin karna gak ada pengangkatan secara resmi mas... habibie kan ada upacara pengangkatannya setau saya. disiarin secara live malah (seinget saya)

    BalasHapus
  6. BJ Habibie padahal jenius ya tapi sayang gg dikasih kesempatan untuk menyampaikan alasan di depan MPR waktu itu #eh bener kan

    BalasHapus
  7. wah jadi cuma dianggap pengganti tuh yg ibu Mega dan pak Habibie?

    BalasHapus
  8. ouw .. ya ya
    benar juga yah
    memang harus ada parameter yang jelas untuk menentukan itu semua

    BalasHapus
  9. mm,,,ini Mr.Sjafrudin yang terkena dengan "gunting"nya itu bukan sih?

    *parahbangetkalosoalsejarah*

    BalasHapus
  10. wah perlu memperbanyak buku sejarah lagi ni... lumayan aku udah punya buku Api Sejarah 1 dan 2.

    BalasHapus
  11. aku baru denger Mr. Sjafruddin Prawiranegara disini, ternyata dia pernah jadi presiden ya :D

    BalasHapus
  12. Kalau di pikir2 sih sebenarnya iya juga, tapi sulit mnegatakannya.

    Hanya rakyat kecil yang ilmu pengetahuannya mungkin tidak sebanding sama yg di sono-sono.

    Karna mereka kita ada jadi emang jangan menlupakan sejarah yang ada.

    BalasHapus
  13. Ami:payah kalo sudah jelek nilainya
    amel:jangan bingung dong
    reza:iya nih
    sarya:bentul sodara
    21inchs:hahaha...saya juga kalo mau ngikuti perasaan suka nggak yakin
    Nuel:sebenernya ada surat resminya, tapi jaman itu kan lagi perang
    sukro:halah
    tiara:mbuh!fany:hihi
    tero:demikianlah
    rabest:yap, gunting sjafruddin
    baha:gak usah banyak2, nanti repot ngurusnya
    Ria:banyak yang seperti iniibudini:jangan lupa sejarah ya bu

    BalasHapus
  14. mas. bahaya nih.. saya baru tau.. wkwkwkwk.. ealah udah ganti templet udah lama enggak mampir.. keren mas :)

    www.urkhanblog.com

    BalasHapus
  15. oh iyaa ya ada pak sjaf
    kita mungkin dilupakan oleh sejarah atau memang sejarah disetting seperti itu

    BalasHapus
  16. HAHAAHA,,,,aduh bahas sejarah emang seru ,,,tapi ribet lah:)

    BalasHapus
  17. Hmm.. iya juga ya mas. Statusnya kan cuma pengganti aja..

    BalasHapus
  18. oooo,,,,baru tau akuuuuu.....

    BalasHapus
  19. SBY bukan presidenku, karena presidenku musti seseorang yg berani berantas korupsi!

    *kalau ikutan TAR, selain audisi, juga pastnya harus tes kesehatan, karena keliling dunia 40.0000 mil di 5 benua, badan musti sehat :)

    BalasHapus
  20. oalah... ternyata sejarah masa lalu pun aku lupakan...
    Jadi bingung sekarang, SBY presiden yg keberapa ya kalau gitu?

    BalasHapus
  21. asyik kalo nyimak ginian, jane bener mas.. yang namanya 'presiden' diitung kalo dipilih lewat pesta rakyat.. nek ngganti namanya -presiden stuntman atau stunt girl' :D

    BalasHapus
  22. tapi kayaknya yang top tetap aja cuma 2 S : Soekarno dan Soeharto...

    BalasHapus
  23. jadi, gak yakin juga kl SBY presiden ya?

    BalasHapus
  24. Belajar sejarah bukan berarti kita kembali ke belakang dan selalu ketinggalan jaman. Tapi dari sejarahlah kita bisa menjadi seperti sekarang ini.

    Kalau Soeharto dan Haji Muhammad Soeharto itu beda gak ya.

    BalasHapus

komentarlah sebelum anda dikomentari