Daging Qurban, Bagi Dong!

Hari ini Iedul Adha masuk di hari ke tiga, yang artinya masih waktu berqurban. Entah hari ini masih ada acara pemotongan qurban atau tidak, yang jelas saya tidak kebagian seperti orang-orang yang bisa dapat dua sampai lima kantong. Hari minggu kemarin orang-orang ramai bakar-bakar sate, saya jalan-jalan ke mall nyari regulator kompor.

Qurban dan Kampanye

Acara qurban di masjid-masjid yang melibatkan banyak orang sebagai panitia memang tidak seperti qurban yang dilakukan perorangan. Acara memotong hewan qurban yang dilakukan sendiri di rumah biasanya saat pembagian pihak yang berqurban yang datang sendiri ke rumah-rumah tetangga mengantarkan daging hewan qurbannya. Tapi qurban yang diurus panitia mungkin karena binatang qurbannya banyak, maka yang sibuk mereka yang merasa berhak menerima daging. Biasanya memakai kupon yang dibagikan, tapi mungkin karena warga banyak yang tidak lagi percaya pada tukang bagi kupon, mereka sendiri yang akhirnya datang langsung untuk mengambil kupon itu. 

Saya tentu saja bukan orang yang berani meminta kupon, atau tepatnya saya malu meminta-minta apalagi pengalaman saya dengan daging qurban biasanya dikasih, maka yang terjadi adalah saya tak dapat bagian. Yang kasihan istri saya, karena tetangga kanan kiri bolak-balik memamerkan daging qurban yang didapatnya.

Kalau sudah tak kebagian seperti sekarang ini, saya jadi mikir kenapa tidak ikut membantu di masjid saat pemotongan, rasanya bisa dapat bagian kalau terlibat walau cuma membantu memegangi ekor sapi yang sedang dipotong. Mungkin bisa dilakukan tahun depan. Jadi bagi anda yang biasa jadi panitia qurban, jangan lupa tahun depan ajak saya.