Assalamu'alaikum.
Apa kabar sembako? Harga sembako naik menjelang bulan Romadlon kata Pak Menteri Perdagangan sudah biasa. Kalau tidak naik berarti menyalahi kebiasaan dan patut diduga ada masalah. Syukurlah saat ini harga-harga sudah kompak naik, kalau tidak percaya tonton saja berita televisi. Daging ayam naik, daging sapi melangit, telor melambung, micin saja yang sepertinya stabil.
Salah satu alasan yang dikemukakan oleh mereka yang suka beralasan adalah adanya kebiasaan warga ber-hajat-an ketika akan memasuki bulan puasa. Saya menduga hajatan yang dimaksud adalah Unggah-unggahan. Memang, setahu saya unggah-unggahan adalah tradisi yang merata di kalangan muslimin tanah air.
Dengan nama yang sedikit berbeda saya temui tradisi ini di beberapa tempat di pulau Jawa. Di tempat saya dikenal dengan istilah unggah-unggahan, di tempat lain ada istilah yang sedikit beda: seperti Munggahan di Jawa Barat, Unggahan di Sumatera. Gayanya juga berbeda-beda, tapi pada intinya sama yakni menguatkan silaturahim menjelang bulan puasa.
Ada yang bilang cara orang Jawa meminta maaf adalah dengan mengantar makanan. Jadi dalam hal ini sebelum menjalankan puasa Romadlon kaum muslimin saling memaafkan. Maka ketika ada ustadz masa kini yang mengkritik kebiasaan muslimin yang bermaafan di akhir Romadlon sebagai tradisi salah, saya menduga ustadz itu menganggap bermaafan itu ketika orang-orang berjabat tangan di Hari Raya Iedul Fitri. Padahal muslimin Indonesia sudah mengamalkan perintah saling bermaafan dengan caranya sendiri yang unik, yang sudah jadi tradisi bukan cuma di akhir Romadlon, bahkan dilabeli pula dengan nama lokal.
Di Brebes, dimana saya tinggal unggah-unggahan tidak sama antara desa satu dengan lainnya. Di sekitar rumah saya unggah-unggahan dilakukan pada malam pertama taraweh, yaitu jamaah membawa makanan ke masjid atau musholla untuk dido'akan kemudian dilanjutkan saling bertukar makanan dengan jamaah lain untuk kembali dibawa pulang. Di desa sebelah unggah-unggahan dilakukan beberapa hari sebelum masuk bulan puasa dengan cara bergilir, warga bergantian menyediakan beberapa porsi makanan untuk dibagikan ke jamaah musholla . Ada pula yang saling antar ke rumah-rumah.
Istilah unggah-unggahan ini adalah istilah yang juga lazim pula digunakan di dunia sekolah yaitu ketika masa kenaikan kelas. Jadi pasti maksud unggah-unggahan menjelang puasa adalah upaya naik kelas. Ya, bulan Romadlon sudah masyhur sebagai bulan peningkatan keimanan. Orang-orang beriman setelah sebulan berpuasa akan menjadi orang-orang bertaqwa. Tingkat keberagamaan seseorang menjadi lebih baik.
Pada akhirnya saya ucapkan kepada pembaca tulisan: Selamat berpuasa semoga kita menjadi orang-orang bertaqwa. Marhaban Ya Romadlon.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentarlah sebelum anda dikomentari