Kalau saudara-saudara penggemar sastrawan asal Brasil, Paolo Coelho yang terkenal dengan salah satu novelnya Al Kemis pasti anda akan ingat juga novelnya yang lain yang berjudul Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Tersedu. Ya, diinspirasi judul novel itulah saya membuat judul posting kali ini. Maksudnya bukan untuk menunjukkan kalau saya tidak kreatif atau ingin bersaing dengan penulis terkenal itu, saya hanya terlalu suka dengan novel itu sehingga sulit melupakannya. Maka terbawalah judul itu di sini.
Maksud tulisan ini pun bukan hendak mengupas novel itu atau membicarakan penulisnya, tapi sesuai dengan yang ada di judul, di sana ada kata Beranda Kata yang tentu maksudnya bisa ditebak bagi yang merasa memiliki Beranda Kata. Beranda Kata ini adalah milik Joe, sebuah blog yang menurutnya sebuah beranda tempat berkata-kata.
Menyimak kata-kata yang ada di Beranda Kata, sejak awal rasanya kuat sekali kesan yang timbul dalam diri saya kalau blog ini sejenis blog yang serius. Dari kesan serius ini saya sampai membayangkan jangan-jangan kalau ketemu di jalan dengan penulisnya saya akan rikuh untuk menyapanya. Saya membayangkan wajah yang keras dengan tatapan mata yang tajam seperti di fotonya. Hihihi
Informasi yang disajikan jelas informasi yang serius pula. Untuk label asal yang ada diblognya saja yang saya kira berisi hal-hal konyol seperti di blog saya Brugglothak ternyata saya salah tebak. Coba baca label yang yang tertera, ada budaya, flora, politik, ekonomi, sejarah, sesuatu yang berkesan akademis. Dan memang tidak salah, karena posting-postingnya selalu disertai sumber-sumber atau ada referensinya. Entah apakah semuanya atau tidak, saya tidak tahu pasti karena belum begitu lama mengenal blognya.
Soal referensi atau sumber yang jadi rujukan saya jadi ingat jaman kuliah dulu, kata dosen syarat artikel ilmiah harus ada catatan kaki dan ada referensinya. Sesuatu yang saya debat dengan argumen bahwa tidak harus demikian, menurut saya sebuah artikel yang isinya mampu menjelaskan suatu persoalan dengan logis dan dapat dinalar oleh pembacanya karena pengalaman membantu menjelaskan isinya tanpa harus menyertakan sumber (karena sumber bisa saja pengalaman batin yang kadang sulit dirujuk) sudah bisa dikatakan ilmiah. Argumen itu entah asal atau ngibul, yang jelas sejak saat itu dosennya nggak pernah masuk lagi dan baru hadir waktu ujian. Saya menyesal waktu itu tapi tidak minta maaf pada dosen tersebut karena dalam dunia pendidikan berdebat saya pikir sesuatu yang wajib.
Dan pada akhirnya Beranda Kata mengingatkan saya kepada teman-teman yang entah sekarang sudah pada jadi apa. Mereka yang dulu bersama-sama membangun kelompok diskusi sastra bernama Sanggar Kata yang kini tinggal nama. Sanggar Kata dan Beranda Kata, rasanya ini sebuah bangunan yang sama, semoga Beranda Kata tetap awet selamanya. Karena saya juga ingin bikin posting yang menyertakan sumber-sumber biar dosen saya yang dulu itu ketika membaca blog saya tidak marah lagi.
9 komentar:
beranda kata milik pak joe bagus blognya.
baik pula empunya
Hmm, keharusan yang membingungkan. Jika kita mengutip teori ahli tentang suatu praktek yang benar/cara yang benar, yang telah ia teliti, saya pikir patut dibuat sumber dan nama penulisnya, tetapi klo itu hanya opini/pendapat, sebaiknya tidak perlu pakai sumber penulisan.
nice post...
beranda kata yang dikelola mas joe memang inspiratif. disadari atau tidak, membuat kita merenung dan berintrospeksi.
di beranda kata emang banyak tersaji info2 menarik buat disimak
hahaha sebenarnya aye bingung ente ngomong apaan *ditabok. Tapi emang blog Pak Joe itu bagus euy. Pokoknya salah kamu kalo saya jd ketagihan hehehe
blognya mas joe beranda kata memang sangat berarti kawan
sebelumnya saya minta maaf, baru berkunjung ke sini, setiap akhir pekan saya mudik, sehingga tidak bisa ngeblog karena laptop selalu ditinggal di kost.
saya ucapkan terima kasih karena telah mereviw blog saya yang sederhana. Mungkin saya agak terbebani dengan istilah 'serius' tersebut. karena memang saya justru cuma memposting tentang hal-hal yang ringan saja, tentang features, tentang human interest.
tapi memang niat saya adalah untuk menjadikan blog saya sebagai media public journalism, dan bukan sekedar blog yang berisi curhat atau keluh kesah.
sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya...
Akhirnya yang punya blog datang juga. Oke, kata serius itu cuma fersi saya yang kadang suka berlebihan.
Posting Komentar