Daging sapi mahal sampai Rp 100000,-/Kg menurut saya wajar. Saya tahu konsumsi warga sangat tinggi pada daging sapi, karena rendang memang enak, sedangkan sapi jarang ditemui. Di kampung saya sepanjang sejarah saya tinggal di sana belum sekalipun saya ketemu dengan sapi, sedangkan dagingnya dalam banyak kesempatan bisa gampang ditemui. Maka ketika harga petai diberitakan mencapai Rp 150000,-/Kg saya kaget, karena di kampung saya pohon petai banyak dan tak semua orang doyan petai.
Sebelum petai diberitakan naik gila-gilaan di Malang, di sekitar Jakarta jengkol diberitakan harganya tembus sampai Rp 80000,-/Kg. Terus terang saya sulit menalar hal ini, bagaimana bisa barang yang bukan kebutuhan pokok dan setahu saya tidak semua orang menyukainya bisa harga jualnya sangat tinggi. Saya tentu saja bukan penggemaar jengkol, melihat tampilannya yang warnanya coklat saja sudah tidak tertarik, apalagi kalau sudah tahu akibat dari memakannya yang bisa membuat orang memaki-maki. Setahu saya rasa jengkol juga tidak ada, intinya banyak orang yang saya kenal rata-rata tak doyan jengkol.
Kalau petai karena di pekarangan rumah ada pohon petai yang besar, saya bisa dibilang doyan walau kadang mikir-mikir saat mau memakannya. Keluarga saya pun meski doyan petai tidak menjadikan petai sebagai makanan yang istimewa, dan memang sepengetahuan saya petai dan jengkol bukan jenis bahan makanan istimewa. Saya belum pernah menemui masakan jengkol ketika makan di restoran atau di sebuah hotel. Bahkan di warteg pun semur jengkol yang konon sejenis makanan top bagi tukang bajaj jarang ditemui.
Saya tentu saja hanya baca berita soal harga jengkol dan petai yang gila-gilaan. Petai yang biasanya dijual per papan karena mahal konon kini dijual kiloan. Ada-ada saja. Sesuatu yang membuat saya penasaran, kira-kira siapa yang mau membeli jengkol dengan harga tinggi.
9 komentar:
Iya.. aku juga kaget dg harga yang selangit itu. Soalnya aku termasuk yg gak doyan petai hehehe
Oya, kalau mau ikutan FF itu buka aja link yg tercantum pada akhir postinganku. Buruan ya? Deadline tgl 13 Juni lo.
Ups sori... komen gak nyambung hehehe
hmm aku gg terlalu peduli juga, karena tidak makan kedua2nya
tapi kasian warteg kali ya, itu kan kayaknya makanan tradisional gitu, kok yo mahal
aku ga suka petai dan jengkol
ga ngerti knp yg lain suka makan itu
Tuh kan bener, teman-temanku rata-rata tak doyan jengkol. saya juga gak ngerti kenapa jengkol disukai
trmksih banyak sobat infonya. heheheh itu kesukaan aq sob soalnya bisa bikin orang pinsan kalu bicara dengan orng yang habis makan Petai heheh. maaf bos baru sempet berkunjung
maksih bos infonya
yg bikin saya bingung adalah banyak yg demo harga jengkol naik..padahal mereka gak suka makan jengkol..kan membingungkan :D
Sesungguhnya Petai dan jengkol adalah makanan para Bangsawan,. Maka dari itu berbahagialah orang-oang yang tidak pernah menderita,...!!!
Posting Komentar