Heboh soal
nonton bareng (nobar) film G 30 S/PKI ternyata tidak cuma di kalangan tertentu,
rupanya semua warga negara tahu soal ini, buktinya tukang tambal ban pun ikut
menyimak debat sengit yang mengemuka beberapa pekan terakhir itu. Kemarin saat nambal ban motor, tukang tambalnya
memberitahu bahwa di Alun-alun Brebes pada tanggal 30 September 20017 malam
akan diadakan nobar. Katanya di Alun-alun Tegal pada waktu yang sama juga
rencananya ada nobar serupa cuma –menurutnya—belum ada izin dari pihak polisi. Entah
benar atau tidak yang diberitakannya itu, saya pribadi antusias dengan acara ini.
Saya adalah orang
yang kecewa dengan dilarangnya penayangan film G 30 S/PKI ini (juga film Janur
Kuning dan film-film lama bertema sejarah lainnya). Film-film itu menurut saya bagus-bagus karena
digarap oleh sineas hebat. Perkara banyak kebohongan di sana, atau merupakan
alat propaganda Orde Baru kalau tidak
setuju tinggal bikin film baru yang lebih jujur. Bagaimanapun film itu bagian
dari sejarah dan masyarakat berhak mengetahuinya.
Sepanjang waktu
dilarangnya film G 30 S/PKI atau semenjak era reformasi yang ada hanya celaan
semata pada film-film sejarah era Soeharto,. tapi hampir 20 tahun reformasi tak ada
satupun film tandingan – film bertema sejarah yang benar-benar bermutu—dibuat. Ada
Sang Kiai yang dibintangi aktor-aktris terkenal, menurut saya hanya jualan
Ikranegara dan Christine Hakim, selebihnya tidak jelas apa yang diinginkan di
sana. Jadi penayangan kembali film-film perjuangan jadul itu sangat perlu, bukan
hanya untuk memeriahkan demokrasi juga untuk menantang sineas Indonesia masa kini.
Di Jakarta acara
nobar sudah berlangsung sejak tanggal 20 September 2017, cuma lokasinya yang di
markas Kopasus berkesan sesuatu banget, mestinya di kampus dan di kampung-kampung.
Dan kalau benar ada nobar serentak pada tanggal 30 September nanti di alun-alun
kota seluruh tanah air, rasanya Indonesia memang benar-benar baru. TVRI
diharapkan juga memutar lagi film bersejarah ini pada malam yang sama.
Benar-benar
penuh harap saya, apalagi belum saya dapatkan informasi yang terpercaya soal acara
nobar di akhir bulan itu. Semoga bukan kabar burung, karena saya sangat
menginginkan Indonesia baru. Indonesia yang warganya berbeda pendapat dengan
ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar