Semalam, pulang dari menghadiri diskusi "Politikus dan Ekonom Memandang Agama" di Freedom Institute, di Taman Proklamasi sambil lalu saya melihat ada posko pendaftaran relawan perang melawan Malaysia. Di sana ada meja dengan penjaganya, sepanduk bertuliskan kalimat-kalimat seram dan tentu saja musik dengan pengeras suara. Kupikir ada pertunjukkan apa.
Menyaksikan itu saya jadi ingat obrolan pinggir jalan beberapa anak muda beberapa hari sebelumnya. Mereka sepertinya sepakat kalau Indonesia perang lawan Malaysia dengan menggunakan peralatan tempur yang ada Indonesia akan kalah. Entah apakah Malaysia memiliki perlengkapan tempur yang lebih hebat, saya tidak tahu. Yang saya tahu -dari penjelasan beberapa orang dalam banyak diskusi- peralatan yang dimiliki oleh tentara kita saat ini memang sudah bobrok. Ingat saja pesawat tempur yang terus-terusan jatuh ketika dipaksa terbang.
"Tapi kalau perang tangan kosong kita pasti menang." Begitu kata mereka yang tentu saja sepakat. Saya juga sepakat untuk itu, tapi lucu jadinya ketika dipikir-pikir. Seperti anak-anak saja, atau memang persoalan ini sesungguhnya perkara anak-anak. Walaupun yang ribut para orang tua, jangan-jangan mereka masih kanak-kanak.
Untuk masalah ini terus terang saya nggak terlalu menganggapnya serius. Saya lebih merasa ini seperti sinetron atau acara lawakan di televisi saja. Atau seperti diskusi yang semalam saya hadiri, yang dibahas terkesan masalah serius tapi ternyata yang disajikan hanya uraian-uraian yang mengundang tawa. Ya, hidup ini banyak kemungkinannya, jadi bebaskan saja pikiran ini dan jangan biarkan terperangkap oleh pola pikir yang akan membuat kita seperti bermental kerdil.
Kita ini bangsa besar, dengan peradaban yang sangat tua. Sebagai orang tua tak semestinya marah oleh ulah anak kemarin sore. Yang perlu kita tunjukkan adalah wibawa yang semestinya, biar mereka belajar tentang nilai-nilai kepada kita.
Kita ini bangsa besar, dengan peradaban yang sangat tua. Sebagai orang tua tak semestinya marah oleh ulah anak kemarin sore. Yang perlu kita tunjukkan adalah wibawa yang semestinya, biar mereka belajar tentang nilai-nilai kepada kita.
15 komentar:
duh, kapan ya gak ribut2 lagi.
kok bisa sih..om..katanya ktia saudara serumpun...
lebih baik kita ganyang anggota dpr yang mau membangun gedung 1,6 T
setuja mas,,hehehhehee
tukeran linknya, punyaku: http://hasilimajinasiku.blogspot.com
thx mas,
benar juga sih.. tapi kita terlanjur marah banget thuww sama Malaysia...
hah? posko pendaftaran relawan perang melawan malaysia? deuh.. beneran bakal perang nih? =.=" g ikutan ah, PR-PR ku lebih penting daripada perang itu.. *loh?* ehehehe..
katanya kalo malaysia perang lwn Indonesia, malaysia bakal dibantu sama inggris ya? aku juga denger-denger dari orang sih..
aaaah kalo bisa g usah pake perang lah, terlalu seram :(
tapi paling g, Indonesia tegur lah itu si malaysia.. ini kan sama ky orang tua yg badannya ditendang-tendang sama anak kecil,, masa si orang tua g ngelawan? heuh..
Ayo ikutan dalam NASIONALISME BLOGGER CINTA INDONESIA...
Buktikan RASA NASIONALISME MU.....
sepaham Om dgn apa yg disampaikan, sebagai bangsa yg Lebih tua seharusnya Lebih bijak daLam menyikapi suatu permasaLahan. bisa saja ini hanyaLah sebuah propaganda untuk memancing emosi kita, dengan demikian Lain bangsa Lain dapat dgn mudah mengukur kekuatan dan mentaLitas negara ini, baik secara sumber daya manusianya maupun secara kemampuan psikoLogisnya.
sebagai bangsa yg sudah cerdas, seharusnya mampu mampu untuk menunjukan tingkat kecerdasan emosionaLitasnya.
walau bagaimanapun damai akan lebih baikk,,tanpa perang,,,^^
indonesia lah yang harus menang gitu
Indonesia..akan kemanakah kita???
Siank Sob... wah aku setuju tuh..... klo segi militer kita pasti menang dan ga pake senajat pun mnang wong Debusnya banyak... tapi aku ya setuju ngapain terlalu ditangapi kan kita duluan yg merdeka hha.....
klo boleh dibilang Malaysia itu baru jadi Orang kaya Sob,.. jadi agak belagu hhe,.
Semangat n happy blogging...
camajuyas:serumpun emang gak boleh brantem?:)
Joe:setuju
Takuya:katanya sih, emang PR lebih penting dari pada ngrumpi
Cahyo:kemana hayo?
aku suka kalimat ini
"Sebagai orang tua tak semestinya marah oleh ulah anak kemarin sore."
http://www.attayaya.net/2009/08/malaysia-murid-yang-murtad-dan-durhaka.html
Aku berharap Indonesia yang menang.
Indonesia kan memang sudah benar posisinya.
Insya Alloh menang
Posting Komentar