Ternyata sudah satu tahun pemerintahan SBY-Budiono berjalan. Tak terasa atau tak peduli entahalah. Yang jelas kini sedang ramai jadi pemberitaan dan jadi bahan diskusi di mana-mana. Ramai diberitakan akan didemo agar turun jabatan karena dianggap gagal dan didiskusikan kegagalannya, tentu saja.
Saya tak tertarik membahas demo-demo di jalanan yang kini sepertinya tengah ramai berlangsung, juga tak akan bicara kegagalan apa saja dari pemerintah kita itu. Saya akan cerita tentang keasyikan saya bersama Jonathan Gullible di beberapa hari terakhir. Mungkin diantara anda semua ada yang kenal dengan Jonathan, kenal lebih dulu dari saya, entah di mana. Jonathan yang polos tapi cerdas itu memang terkenal, pemuda yang terdampar di pulau entah-berantah dan menemui pengalaman hidup yang luar biasa.
Ya, Jonathan Gullible adalah nama tokoh dalam buku tulisan Ken Schoolland: Petualangan Jonathan Gullible; Sebuah Odisei Pasar Bebas. Saya bergaul dengan Jonathan beberapa hari ini tentu karena saya tengah membaca buku itu yang terjemahannya diterbitkan Freedom Institute. Buku ini telah diterjemahkan ke lebih dari tiga puluh bahasa di dunia.
Jonathan dalam petualangannya ini bertemu dengan hal-hal baru yang sebelumnya tak pernah ia temui di tempat asalnya. Dengan sifatnya yang polos dan berani, sosoknya terasa menyenangkan sebagai teman yang membantu saya mengenali banyak hal yang rasanya merupakan bagian dari hidup saya sehari-hari. Saya yang pemalu sangat terbantu oleh keberaniannya bertanya tentang banyak persoalan.
Sebagaimana kita tahu, sekarang adalah era pasar bebas. Dan Negri kita Indonesia adalah sebenar-benarnya pasar. Segala macam barang dagangan tumpah ruah di sini, segala jenis transaksi berlangsung setiap hari. Dan sialnya kita hanya kebagian peran sebagai konsumen. Kita konsumsi terus-menerus segala yang ditawarkan pasar, tak peduli butuh atau tidak.
Petualangan Jonathan telah membuka mata saya tentang kenyataan yang ada. Betapa persoalan-persoalan yang dialaminya adalah riil di depan mata saya saat ini. Persoalan praktis ekonomi, sosial dan politik yang mungkin karena ketidakpahaman kita, semua ini berlarut-larut tak tertangani dengan baik. Soal pajak (hal: 35), kerusuhan (hal: 79), penipuan penguasa pada rakyatnya (hal: 123) semua hadir menarik sebagai cerita ringan sarat muatan.
Membaca buku ini serasa membaca buku SMP. Setiap bab diikuti renungan dan ulasan. Kita juga diajak berkenalan dengan tokoh-tokoh pemikir besar seperti: Ayn Rand, Milton Friedman, Ludwig von Mises, Fredric Hayek. Perjalanan yang benar-benar mengasyikan bersama Jonathan Gullible.
Kita semua ingin memperbaiki negeri ini, sudah pasti. Dan petualangan ini serasa membantu membukakan pintu ke arah sana. Intinya kita musti paham persoalannya sebelum bereaksi.
11 komentar:
Wah aku jujur belum pernah baca buku itu.. tapi klo aku baca reviewnya.. apalagi kata2 terakhirnya yg bilang kita harus tau persoalan sebelum bertindak kayanya bukunya bagus tuh Sob.. ntar aku juga nyari ah hhe.... klo tentang SBY.. ya gitu deh haha....
happy blogging n semangat Sob..
memang lebih enak mengkritik daripada yang menjalankan....
wah, kelas berat juga bukunya
wah ga ngerti politik hehe...
Ferdi:memang bagus. buku baru terbit bulan ini sobat.
Joe:ya
Vanny:kelas bulu ini
Gusti:baca buku ini bisa ngerti nanti
menarik sepertinya, sy juga belum pernah baca tapi jadi tertarik untuk belajar lebih dalam tentang isinya
hebat cara penyampaiannya buku itu, moga dibaca juga oleh Pak SBY hehehe
wis waktunya SBY turun tahta sobat
harus baca bukunya juga nih, biar tau tokoh Jonathan G.
jadi penasaran nih pengen baca bukunya bos
sesuai apa yang disampaikan "Ferdinand", saya idem beLum pernah nemu begonoan. kaLo kiranya masih nyimpen mending di posting uLang aja Mas, nanti saya copas deh. hahaha...
Posting Komentar