Jumat, 01 Oktober 2010

HADIAH SI TUKANG TAHU

"Beli tahu dapat hadiah...beli tahu dapat hadiah!" Begitu seru tukang tahu di stasiun kereta. Saya pikir ada-ada  saja cara orang melucu. Karena biasa pedagang asongan suka lucu-lucuan saat menjajakan dagangannya. Sesuatu yang menambah ramai suasana, sesuatu yang menghibur meski kadang menjengkelkan juga kala pikiran lagi kusut.

"Beli tahu berhadiah cabe...beli tahu berhadiah cabe!" seru pedagang itu lagi. Sampai di sini saya baru menengok ke arah pedagang itu, memastikan pedagang tahu beneran atau bukan. Sebab bisa saja yang triak-triak bukan pedagang tahunya, tapi kawannya atau pedagang lain. Ternyata pedagang tahu betulan yang mendorong dagangannya.

Menyimak aksi pedagang tahu sumedang yang keliling dari gerbong ke gerbong KRL (Kereta Rangkaian Listrik) di Jabodetabek tadi saya jadi ingat banyak hal yang berlangsung belakangan tentang iming-iming hadiah untuk pembelian suatu produk. Beli sepeda motor dapat hadiah helm, beli helm dapat hadiah  sepeda motor, beli rumah dapat hadiah mobil, beli mobil dapat rumah,  beli kopi dapat hadiah gelas, isi pulsa dapat uang kontan dua ratus juta dan yang lain-lainnya yang sehari-hari gampang ditemui di mediamassa.

Hadiah-hadiah itu apa benar atau tidak saya tidak tahu pasti, yang saya tahu pasti hadiah itu untuk memikat calon pembeli. Saya ingat dulu ada saudara yang karena ingin hadiah yang ditawarkan oleh suatu produk dia terus membeli produk itu dan menuruti semua yang disyaratkannya. Tapi memang dasar bukan rejeki, hadiah tak kunjung datang. Saya sendiri termasuk orang yang tidak percaya dengan iming-iming semacam itu.

Sedang untuk pedagang tahu tadi, saya justru senang dibuatnya. Karena apa yang dikatakannya benar. Pedagang itu hanya menjual tahu, sedang cabe rawit yang disertakannya hanya tambahan yang bisa disebut hadiah. Hal ini juga menyadarkan saya, bahwa ketika saya membeli gorengan yang biasanya disertai cabe rawit yang saya beli adalah gorengan saja. Penjual tidak harus menyertakan cabe. Sesuatu yang kadang pembeli suka curang dengan mengambil cabe sesukanya dengan tujuan untuk dibawa kerumah sebagai tambahan bumbu masak.

Coba nanti ada penjual tahu sumedang atau gorengan yang sekalian menjual cabe rawit. Jadi kalau kita butuh cabe rawit untuk teman makan gorengan harus beli juga. Jadi nikmatilah selagi masih sebagai hadiah bagi yang suka makan tahu sumedang atau gorengan dengan cabe rawit.

12 komentar:

Unknown mengatakan...

he he he kreatif dan punya rasa humor tuh si pedagang tahu. btw, saya suka bangettahu Sumedang.

Muhammad A Vip mengatakan...

sama kalo begitu

Rela Rahmah mengatakan...

ah iya ya.. jangan-jangan 5-10 tahun ke depan, untuk dapat cabe yg mendampingi tahu sumedang juga harus bayar.. euuww..

Muhammad A Vip mengatakan...

jangan2 bukan cuma cabenya, termasuk bungkusnya juga

Laston Lumbanraja, S.Sos mengatakan...

jadi kamu beli hadiahnya??
Hahaha..

warcoff mengatakan...

ilmu marketing memang bisa didapat langsung di lapangan ya, gak hanya dari bangku kuliah hehe

rawins mengatakan...

beneran kok. sekarang beli helm sama jaket dikasih sepeda motor. beli ikat pinggang dikasih celana. hehehe

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

beli bungkus tahu, berhadiah tahu dan cabe...

Sungai Awan mengatakan...

wah promosinya gencar saja si tukang tahu ini kawand hehe

uswah islam mengatakan...

jadi hadiahnya hanya sebagai cabe rawit saja nih
lucu sekali sob

Hikmah Teladan mengatakan...

dengan iming-iming hadiah akan banyak memikat pembeli meskipun hadiah yang diberikan tidak seberapa

ReBorn mengatakan...

ghehe, di stasiun deket tempat gw pedagang gorengan suka bilang, bli gorengan banyak gratis plastik. ghehehe