Siapa tak kenal dengan Sang Raja Dangdut. Raja yang entah siapa yang mengangkat dan memberi gelar, yang pasti beliau disebut demikian. Rasanya semenjak melek informasi saya mengenalnya. Bukan sesuatu yang asing karena posternya ada di mana-mana. Raden Haji Oma Irama, demikian namanya.
Beberapa hari lalu saya jalan-jalan ke Musium Gajah di Jalan Merdeka Barat Jakarta, di sana sejak tanggal 12 Oktober ada pameran tentang alat-alat musik tradisional nusantara, pameran yang pastinya mempertontonkan aneka alat musik tradisional dari banyak daerah di Indonesia. Ternyata di sana tak hanya alat musik yang dipamerkan, ada juga poster-poster yang menampilkan foto-foto dan profil pemusik Indonesia kontemporer. Ada Binyamin S., Iwan Fals dan tak ketinggalan Rhoma Irama Sang Raja Dangdut.
Ternyata Rhoma Irama luar biasa. Dia disebut sebagai sosok revolusioner di dunia musik oleh William H. Fredrick, Dr. Sosiologi dari Universitas Ohio, AS. Itu dalam tesisnya: Style Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture (1985). Ada lebih dari tujuh skripsi yang membahas kiprahnya. Dan menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock".
Tak perlu dirinci panjang lebar profilnya di sini saya pikir, karena bisa dibaca di banyak tempat. Saya hanya ingin menunjukkan rasa kaget saya, betapa selama ini saya mengagumi beberapa lagunya dan menonton banyak filmnya tapi tak tahu banyak profilnya. Saya terlalu asyik mengagumi sosok-sosok yang berasal dari luar negeri mungkin, sehingga lupa di dalam ada juga yang tak kalah hebat. Rumput tetangga tampak lebih hijau, begitu mungkin pepatahnya.
22 komentar:
lah, apa hubungannya rumput sama roma irama....
Apa kabar nih pak Haji Rhoma
rhoma irama ga ada yang ngalahin dah... bulunya. gahhaha. sebenernya akting sama lagunya enak lho. cuma lagu dangdut sekarang dikontaminasi oleh sensualitas ga jelas dari para penyanyinya, jadi males gw liatnya.
Aku bukan penggemar dangdut dan bukan penggemar Sang Raja Dangdut..
beliau memang punya nilai lebih tersendiri mas :)
dan sekarang udah ada pangerannya brader..
emang hebat dia
bagi saya, Lebih mengagumi sosok dan taLentanya Bang Ben's.
pribadinya Lebih terkesan famiLiar dan terLihat kesederhanaannya (soaLnya beLum pernah ketemu Langsung), juga taLentanya perLu mendapat acungan jempoL sebagai sang maestro LokaL.
wah raja dangdut....
sukaan anaknya deh, hehe
konon dulu Rolling Stone pernah mengajaknya konser bersama, namun gagal terlaksana karena harus melibatkan pemerintah dari dua belah pihak, sementara waktu itu Rhoma tidak dekat dengan Orde Baru
Tukang gosip: apa ya?
Tomo:Baek! hahaha
Reborn: bulu apanya?
warcoff: memang demikian adanya.
tukang colong: bukan itu, pangerannya udah mati lama.
Sang cerpenis: ya....
Om Rame:Bang Ben? anda betawi sih!
Gusti : iya nih!
Kebo: tau gua!
Joe:saya denger juga begitu.
enggak juga koq, keLuarga saya berasaL dari jawa hanya saya Lahir di betawi.
kaLau untuk sastrawan, saya maLah suka sama "Sujiwo Tejo".
Anaknya juga g kalah hebat ya..
kunjungan pagi hari,,,
wah..aku baru tahu tuh..sosiolog AS, William H. Fredrick ampe bahas detail Bang Rhoma di thesisnya! pasti dia penggemar berat tuh. salut!
Om Rame: Sujiwo Tejo lebih dikenal sbg dalang daripada sastrawan lho Om.
Redo:tampangnya, begitukan maksudnya?
btw bener katanya abang kalo orang indonesia itu emang lebih suka artis/penyanyi impor. sehingga terlupakan sama bakat-bakat lokal....
Rumput tetangga tampak lebih hijau,
Noel: artis impor kayak Miyabi paling disukai.
terlalu ...
John: memang...hahaha
pada umumnya demikian, tapi sudah banyak juga karya2 sastranya Lho.
Posting Komentar