Andai Aku Jadi Gayus

Andai aku jadi Gayus.

Pasti aku akan kurus karena tertekan dan jarang makan hidup ditahanan. Rambut ubanan karena banyak pikiran dan teman-teman yang sialan. Malu ketemu orang banyak dan saudara karena telah menanggung banyak aib dan dosa.

Andai aku jadi Gayus.

Tak akan kuserahkan uang banyak dan harta benda yang aku punya kepada pemerintah karena aku tak ingin harta korupsiku dikorupsi lagi sama pejabat lain. Biarlah harta itu beranak pinak di bank luar negri dan menggunung tak terbendung. Aku akan diam seribu bahasa, bukan karena tak ingin menyelesaikan keadaan tapi karena menurutku memang tak ada lagi orang yang ingin keadaan negri yang kacau balau ini selesai dan menjadi damai.

Andai aku jadi Gayus.

Aku akan menolak hukuman mati bagi koruptor hebat macam aku ini. Biarkan aku hidup, jadikan aku orang yang tak dianggap dan diremehkan di negri, seperti: Tukang sapu jalanan. Tak perlu dibayar dan cukup nasi putih saja untuk makan. Biarkan aku hidup di kolong jembatan, karena akan kubagikan harta bendaku untuk mereka yang senasib sepenanggungan di jalanan.

Andai aku jadi Gayus.

Tak ingin aku bertemu lagi dengan para pejabat dan pegawai pemerintahan atau pegawai negeri yang kerjanya cuma duduk-duduk dan ngerumpi. Biarkan aku sendiri, menyesali perbuatanku selama ini dan bertobat dengan caraku tadi. Lepaskan statusku sebagai warga manusia terhormat, hinakan aku dan biarlah Tuhan menentukan masa depan.

Andai aku jadi Gayus.

Aku tak ingin ada negara. Negara telah membuat miskin banyak orang dan menggendutkan orang-orang pandai saja sepertiku yang sedikit. Aku ingin dunia ini seperti kampung saja, yang warganya saling mengenal dan peduli satu sama lain. Agar aku tak takut miskin dan menimbun uang yang menjadi beban.