Rabu, 23 Februari 2011

The Road Home: Bertanya dalam Keindahan

Mungkin hal ini karena terlalu sedikitnya tontonan atau bacaan saya, sehingga ketika kemarin menonton The Road Home, sebuah film tentang cinta garapan Zhang Yimou yang diputar dalam acara Membaca Cinta di Freedom Institute saya rasakan ada ganjalan yang teramat sangat. Film-film atau bacaan tentang cinta yang saya tahu selama ini biasanya menampilkan hal yang saya anggap lazim dalam kehidupan di masyarakat, dimana biasanya laki-laki selalu lebih aktif-agresif dibandingkan wanita. Memang adakalanya wanita menunjukkan sikap agresifnya tapi sebabnya biasanya jelas.


Dalam The Road Home, sesuatu yang saya anggap mengganjal adalah cerita bagaimana seorang wanita cantik  (Zhao Di diperankan oleh Zhang Ziyi) dari sebuah desa yang sunyi, Sanhetun di Cina bagian utara bisa sedemikian aktif mengekspresikan rasa cintanya pada orang baru, seorang guru dari kota. Tak tampak Pak Guru ini menunjukkan perhatian pada dirinya tapi Zhao Di diperlihatkan sampai jatuh-bangun karena rasa cintanya. Ekspresi yang lazimnya dilakukan oleh laki-laki ini mungkin bisa dimaklumi untuk gadis kota, tapi seorang gadis dari desa yang terpencil sikap yang ditampilkan di sini membuat saya berandai-andai ketika menonton, apa kiranya kesan saya andai jadi perempuan.

Tapi ganjalan itu tidak terlalu jadi persoalan karena film ini sangat puitis menurut saya. Bagaimana gambar-gambar yang dihadirkan juga bercerita tentang indah dan getirnya cinta. Zhang Ziyi juga luar biasa memerankan sosok gadis desa belasan tahun, dengan gaya berjalan dan berlari yang membuat saya lupa dengan aksi-aksinya ketika dia berperan sebagai jago silat.

Film ini sebenarnya bercerita tentang seorang anak muda yang bekerja di kota kembali ke kampungnya karena ayahnya meninggal mendadak. Pemuda ini adalah anak pasangan Zhao Di dan Pak Guru yang saya ceritakan di awal.  Pemuda ini dalam suasana musim dingin dikisahkan harus berhadapan dengan sikap keras ibunya yang ingin agar jenazah bapaknya dimakamkan sesuai tradisi yaitu jenazahnya digotong oleh orang-orang desa dengan terus disebut-sebut namanya sepanjang jalan agar arwahnya tidak tersesat, padahal harus melewati badai salju. Tapi bukan cinta Zhao Di tua yang meninggalkan kesan dari film ini, Zhao Di muda yang jatuh bangun dan tersuruk-suruk di badai salju yang terus sampai sekarang jadi pikiran. Film ini bercerita dengan kilas balik.


22 komentar:

Yayack Faqih mengatakan...

menurut banyak teman sih film2 korea bertema cinta ceritanya enak buat di ikuti. tapi gak tau hehe film yg di bahas ini film korea apa bukan...

Lidya mengatakan...

sepertinya film yang menarik ya

ghost mengatakan...

sangat mendalam perasaan cinta itu seolah merentasi badai salji.

adiratna mengatakan...

blognya bagus mas...terutama latar belakangnya

fanny mengatakan...

wah suka film Mandarain ya ternyata

Gaphe mengatakan...

sepertinya bagus, bahasa mandarin atau inggris nih?

ada terjemahannya kan?

#kuatir dulu kalo-kalo nggak ngerti maksudnya nih filem apaan

joe mengatakan...

sepertinya film yang menarik. dan Zhang Ziyi mengingatkan pada filmya Crouching Tiger Hiden Dragon

TUKANG CoLoNG mengatakan...

waw waw disini juga ngomongin korea.. :D

Mulyani Adini mengatakan...

Sepertinya bagus...apakah IbuDini harus menontonnya...tapi sabar2 bulan ini gak ada budget buat beli kaset dvd.

Muhammad A Vip mengatakan...

yayack n tukang colong:ini film mandarin bukan korea
lidya n ghost writer: ya, demikianlah
adiratama:makasih
fanny:suka.
Gaphe:mandarin dong, teksnya inggris
Aby:wah...
Joe:anda akan lupa kalo nonton film ini kali Ziyi bisa jempalitan
Ibudini:film tahun 2000 bu

Popi mengatakan...

itu zhang zi yi? kok beda ya? perasaan lebih cantik dr yg diposter itu!

Muhammad A Vip mengatakan...

Popi:kan di foto...

attayaya_komodo mengatakan...

penasaran
pengen nonton

moenas mengatakan...

kayanya ini film bagus dagh...
tunggu bajakannya saja dagh ^^

hanya mengatakan...

klo ane lagi tunggu film pirates 4 neh brow moga2 cpt keluar yeah

TUKANG CoLoNG mengatakan...

ya asia gitu deh.. :D

niee mengatakan...

wah, sepertinya filmnya seru..
tapi susah mungkin yak dicari fimnya,
sayang bioskop jarang nampilin film2 mandarin seperti ini, kalau kagak jeky chan, andi lau dkk jarang banget deh mandari masuk 21cineplex -_-"

Abdul Sidik mengatakan...

waah baru tau nich, ternyata mas M Avip, jago juga membuat ulasan film yang menarik...

M A Vip mengatakan...

Attayaya:nontonlah
hanya:sama dong
moenas:film lama ini
tukang colong:hehe
niee:coba aja cari di toko
Abdul sidik:lagi kebeneran nih

Anonim mengatakan...

sepertinya menarik ya...
perlu ditunggu nih
salam sukses..

sedj

niee mengatakan...

hahaha, pastinya dong cari ditoko,,
ditoko dvd bajakan :P

Muhammad A Vip mengatakan...

niee:di rental mungkin ada