MACET. Jenuh karenanya? Jangan tinggal di Jakarta. Lalu tinggal di mana? Terserah anda.
Apakah tidak ada kemacetan di luar Jakarta? Tentu saja ada. Jadi mari upayakan solusinya. Dan yang sedang digagas untuk mengatasi problem lalu lintas di ibukota adalah dengan ERP (Elektronic Road Pricing) yang kalau dibahasa Indonesiakan menjadi Retribusi Lalu lintas Elektronik. Beberapa lembaga yang terkait dengan masalah lalu lintas—Dinas Perhubungan dan Kepolisian-- sepertinya antusias dengan ini. Yang tentu saja bukan solusi terbaik atau satu-satunya cara untuk mengatasi masalah lalu lintas, khususnya di Jakarta.
Dengan sensor kamera setiap mobil yang melewati suatu jalur akan dikenai biaya. Bagaimana mekanismenya dan bagaimana hasilnya, lihat saja nanti, tapi konon pemberlakuan system ini di beberapa kota dianggap berhasil. Seperti di Singapura, Stockholm dan London. Sedang di Hongkong dan New York konon pemberlakuannya gagal: warga di kedua kota itu yang sebagian besar adalah orang kaya menolaknya.
Jadi karena di Jakarta sebagian besar warganya tak punya mobil dan kalau diadakan jejak pendapat kelihatannya pemberlakuannya akan mulus, buat siapa saja yang memiliki mobil dan biasa lalu lalang di jalan utama di ibukota, siap-siap saja mengeluarkan biaya hidup tambahan. Walaupun masih belum jelas kapan ERP ini akan mulai dilaksanakan. Karena ERP ini sudah sepuluh tahun jadi pembahasan, dan sampai kini masih didiskusikan.
22 komentar:
aah asal jangan cuman rencana-rencana aja sih..
kadang banyak rencana nggak ada wujudnya.
Pindah ke Riau aja Om...daerah tempatku tidak begitu padat tapi gak sepi...lumayanlah
Gaphe:bener ente.
IbuDini:nanti Bu, tunggu aja
ah..untung ane gak tinggal dijakarta,postingannya bagus bgt.kalau ada waktu kunjungi blog ane ya
Jika mentalitas dan budaya tertibnya belum meresap pada semua orang apapun tekniknya tidak ada jaminan ...
sudah masanya meninggalkan jawa yang jenuh dengan manusia. makanya kabur ke kalimantan neh. hehe
Jadi pengen tahu bagaimana penerapan ERP di Indonesia... Apakah sesukses di negara2 lainnya..?
BTW, maaf banget baru bisa mampir lagi kesini.
Semoga ERP benar2 menjadi solusi kemacetan di Jakarta.
Selamat malam Om... shasa ikutan mampir aja, Shasa gak ngerti ERP sih.
Di Madiun aja udah macet... apalagi di Jakarta. Pasti ruwet banget..
i one:untung? berapa?
pedagang melayu:mental penting memang
rawins:alah, paling nanti balik lagi
Mbak Reni:tunggu aja mbak, semoga tidak asal
shasa:selamat pagi. di madiun macet ya, tenang...nanti kita pindah ke Kalimantan sama om rawins
konon pertumbuhan jumlah kendaraan tidak seimbang dengan pertambahan ruas jalan sehingga macet di mana-mana
Sebenernya aku malah justru gak yakin ini bener2 akan terealisasi Sob... soalnya biasanya pemerintah klo udah mencanangkan gak pernah dilakukan :P
Jadi mending gak usah ditanya akan berhasil atau nggak dulu lah, tapi akan bener2 diwujudkan atau gak? hhe..
Oiya maf sebelumnya baru bisa mampir lagi :D,
Semangat N met aktivitas..
joe:ya demikianlah
Ferdi:oke bro, saya juga jarang mampir
parah ni macet... mau ngindarin macet aja harus keluar duit yak???
gak jadi urbanisasi deh!!!!
*bongkarKoper*
biasanya sih teori doang tuh
rancena apapun demi mengurangi kemacetan jakarta, saya setuju lah. udah kita aja yang ngerealisasiinnya yuk? :p
hm, semoga jakarta semakin adem ayem ya...oh ya kalau berkunjung ke blog saya, jangan 'kaget' lagi ya, postingan yang ada label 'kuliah' nya itu untuk teman2 kuliah saya, jadi jangan di download, silahkan baca postingan saya yang lain :)
ditunggu komennya :D
Aina:sudah lah gak usah ke mana-mana
Fany:biasa...
Re Born:oke!
kiky:oke oke
tinggal dibatam aja,,macet nya cuma sedikit,,saya izin follow ya kak,,follow back ya makasih
di Batam? waduh, bukannya di sono rame juga?
Posting Komentar