Senin, 18 April 2011

SMS Bikin Budaya Baca Tulis Kita Membaik

Kemarin ada seorang pejabat dari Departemen Agama dengan berkelakar mengatakan kalau budaya tulis dan baca di negeri ini mengalami perkembangan positif semenjak ada tekhnologi SMS. Kelakar yang menarik. Sesuatu yang membuat saya clingak-clinguk mencari data apakah benar sebelum muncul SMS budaya baca tulis kita tidak lebih baik dari sekarang?

Maka saya jadi teringat pernyataan beberapa orang tua yang menganggap anak-anak sekarang tidak lebih baik dari generasi mereka. Salah satu keluhan yang sempat saya dengar adalah buruknya tulisan anak-anak sekarang. Sesuatu yang saya anggap benar ketika saya ingat tulisan orang-orang tua saya begitu indah dengan huruf-huruf terangkai yang dulu sering disebut dengan tulisan latin. Dan untuk kemampuan baca rasanya orang jaman dulu juga luar biasa. Mungkin tidak banyak membaca buku, tapi coba saja simak ketika orang-orang tua membaca Al Qur an misalnya, bacaanya bisa dinikmati dan jarang kesalahannya. Bertanya banyak hal juga mereka para orang tua bisa menjawabnya dan mampu bercerita sejarah dan dongeng rakyat walau mungkin datanya terbatas.

Bagaimana dengan anak sekarang? Mungkin SMS telah membuat anak-anak terbiasa dengan huruf-huruf. Hampir setiap hari kita akrab dengan huruf, membaca pesan dan membalas, tapi rasanya kita tidak mendapat kejelasan apapun dari semua itu. Anak-anak remaja kita ketika ditanya sesuatu yang serius umumnya tidak mau menjawab. Ingatan mereka pendek, begitu kata Emha Ainun Nadjib (budayawan) pada suatu kesempatan.

Soal ingatan yang pendek mungkin terkait dengan SMS. Tapi soal ingatan pendek ini saya pikir soal serius. Konon ingatan anak-anak yang lahir di era 90-an ingatannya paling jauh hanya lima bulan ke belakang. Kalau ditanyakan tentang peristiwa yang berlangsung diluar jangkauan umumnya jawabannya kacau padahal media informasi melimpah. Saya membenarkan pendapat ini karena saya sering mendengar tutur anak-anak muda sekarang yang sulit didebat karena umumnya mereka sangat percaya diri dan ngeyel padahal keterangannya salah.

Yang jelas pernyataan soal membaiknya budaya baca tulis di atas cuma kelakar. Itu jelas sindiran. Tapi semoga saja kita yang aktif dengan dunia blog tidak termasuk dari golongan yang pendek ingatan. Dan walaupun tulisan tangan kita jelek, semoga saja bobot tulisannya lebih layak diperhitungkan (oleh sesamanya).

16 komentar:

Unknown mengatakan...

hehee anak sekarang maunya praktis dan lebih ga tahan banting gitu.

ReBorn mengatakan...

lebih baik membaca blog ya pak dari pada sms? ghehehehe.

menurut saya tulisan jelek ga masalah, selama banyak informasi yang bisa didapat dan bisa memberikan tulisan yang berisi. #pembelaandirisendiri. :p

Muhammad A Vip mengatakan...

Fany:kasihanilah mereka, jangan dibanting
ReBorn:bentul itu...saya juga suka baca seorang penulis inggris yang tulisannya tiap paragraf isinya informasi tapi melompat-lompat nggak jelas apa fokus pembahasanya.

Popi mengatakan...

jadi kangen bahasa surat menyurat ya? panjang lebar tak bertepi meski terkadang rada lebay! sampe2 yg nerima surat mikir: ini surat apa cerpen? hehe..

Aina mengatakan...

iya ya.... kayae anak jaman sekarang gak ada yang bisa nulis latin yang dirangkai gitu.... jaman saya kelas 2 SD dulu masih diajarin nulis latin,,, tapi sekarang udah gak bisa lagi...haha

Unknown mengatakan...

hehehe ada2 aja pejabat yang menyatakan spt itu...

sms sih mnrt ku cuma utk "darurat", berita penting, kalo telp gak diangkat... kalo masalah budaya baca tulis, tergantung individunya kali yah... kalo sms2an cuma utk "ngerumpi jarak jauh" yah nggak ada gunanya juga... :-P

dan setujuuu, mudah2an nge-blog bisa mencegah seseorang dari pikun dini, mengasah otak, menambah wawasan dan menambah teman :-)

Coretan Hidup mengatakan...

Benar banget. Anak sekarang ini kerjaaannya banyak SMS aja. Mana tulisannya yang alay2 gitu. Kasihan banget. Mereka tidak diransang untuk menulis dalam bentuk prosa yang indah. Apa mungkin jamannya telah berubah ya?

Ferdinand mengatakan...

Hem, klo soal Sms jujur aja kadang aku puyeng bacanya klo bahasanya udah terlalu alay haha... Maklum biasanya aku klo sms yg ndak pernah nyingkat2 kata hhe... :)

klo untuk nulis di Blog, kayanya aku klo nulis juga gak pernah ada topik utamanya haha... :) asal keluar ae lah haha...

Semangat n Happy blogging Sob.. :)

attayaya-mading mengatakan...

kemampuan menulis tangan jadi jelek.
beberapa anak sekolah yg kulihat buku catatannya, memiliki tulisan tangan yg sangat jelek

Nova Miladyarti mengatakan...

sms itu bukannya bikin memperparah bahasa ya, soalnya kata2 bs di babat habis hurufnya begitu, dari yang harusnya lima jadi dua.hehhe

takutnya ini jadi kebiasaan buruk dalam menulis dan terbawa terus.

Gaphe mengatakan...

jadi anak lebih kenal sama huruf cetak dibandingkan dengan huruf latin yak.. yaa minimal positif thinking aja, tau kalo nomer 2 itu isinya abc, nomer 3 itu isinya def, nomer 4 itu isinya ghi.. dan seterusnya. hahaha

Mas Odjie mengatakan...

dulu ketika masih SD guru saya tulisannya bagus banget, begitu skrang saya mengikut jejak mereka jadi pendidik tapi tulisan saya kurang bagus... perlu latian nulis lagi nih

Mulyani Adini mengatakan...

Baca sms bagus...
apalagi baca blog..
lebih bagus lagi baca buku, tapi buku yang mendidik.

Saya mencoba...agar anak saya suka dengan buku saya mulai mengenalkan dengan buku bergambar....semoga saja dengan begini dia menyukai buku dan memperlancar membaca.
( gak nyambung ya..)

Muhammad A Vip mengatakan...

Popi:bahasa surat menyurat?
Aina:saya juga tulisannya jelek
Lyli:benar, SMS itu utk darurat
Ifan:memang jaman berubah
Ferdi:semangat...
Attayaya:harus digalakkan lagi menulis indah
Nova:iya, memang ada yang bilang SMS merusak bahasa
Gaphe:huruf gedhrig namanya
Mas Oji:saya juga harus latihan mas
Ibudini:baca koran juga bu

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

yah setidaknya ada sisi positifnya juga mas, kelakar itu. hehehe

ngobrolndobol mengatakan...

semoga blogger tidak cuma baca blog!