Rabu, 13 April 2011

Selamat Datang Ulat Bulu

Baru saja saya membuka e mail dan mendapati surat dari seorang anggota milis yang saya ikuti, dalam surat itu dikatakan kalau gerombolan ulat bulu telah ada di Jakarta. Sesuatu yang saya tidak harapkan tentunya, tapi apa daya dan kuasa hamba. Maka dengan berat hati terucap juga kata Selamat Datang...



Di bawah ini e mail yang saya terima:

 Barusan liat metro tv ternyata wabah ulat bulu sudah sampai di jkt, tepatnya di daerah tanjung duren, namun jenisnya beda dgn yg di probolinggo. Penyemprotan insektisida ke pohon cemara yg dikerumuni tidak membawa hasil berarti. Sebenarnya apa yg harus dilakukan supaya wabah ini tidak tersebar dalam waktu dekat. Apakah jika cuaca kembali normal wabah akan berhenti dgn sendirinya? Kalo kaitannya dgn keseimbangan ekosistem, apakah dgn melepaskan burung predator dapat menyelesaikan masalah? Kabarnya burung adalah predator pemilih, bulu pada ulat tsb membuat enggan burung utk memangsa. Kabarnya ada satu jenis rumput yg bisa mengendalikan populasi ulat bulu karena beracun utk mereka, namun saat ini mati karena pestisida. Mohon pencerahan para ahli lingkungan di milis ini. Terima kasih. Tanjung

Sementara itu membaca artikel di okezon ternyata menurut seorang pakar manusia punya andil pada masalah ini. Ya, siapa lagi yang layak di salahkan. Ulat bulu yang jumlahnya jutaan itu tentu jangan sampai kita salahkan, apalagi sampai kita siarkan di media massa bahwa ulat-ulat itu tidak kita sukai, bisa bahaya itu. Karena bagaimanapun ulat bulu juga makhluk hidup yang pasti punya perasaan, kalau mereka yang kini jumlahnya sudah tak terhitung itu tersinggung lalu mengamuk bisa tambah repot. Jadi bersabar saja, kalau kebetulan sudah sampai di depan rumah bilang saja selamat datang dengan sedikit senyum dan kalau benar-benar takut langsung saja tutup pintu (karena saya juga akan begitu).

14 komentar:

Mulyani Adini mengatakan...

Mungkin ini salah satu unjuk rasa para ulat bulu yang sering di ekspos Om..

Saya juga sempat mendengar siaran Trans 7 tadi pagi bahkan sudah ke bali juga.

Nova Miladyarti mengatakan...

wah, di aceh bakal ada juga ga ya???

Unknown mengatakan...

waduh udah sampai jakarta ya. utnung rumah saya gak banyak pohon. cuma kembang kecil2

Gaphe mengatakan...

ooh, baru tahu saya.. secara nggak pernah liat berita :P

yaa mungkin itu siklus alami, ngungsi sementara aja dulu :)

Anonim mengatakan...

Ya Allah... ini azab apa gmana yaa...?

Cewek Penasaran mengatakan...

mkasih ya infonya...

TUKANG CoLoNG mengatakan...

katanya di Bali juga kena sih.. tapi saya lebih ke pemikiran yoga; yang terjadi terjadilah. :)

attayaya-mading mengatakan...

pada kasus ini aku lebih yakin akan ketidakseimbangan alam

joe mengatakan...

entahlah, yang jelas manusia yang merusak alam ini dan kita juga yang menuai akibatnya

lidya mengatakan...

iiih gatel lihatnya,smoga ga tersebar sampai keman-mana

Nufri L Sang Nila mengatakan...

hiiiiiii...merinding saya...jadi gatal2...denger kata ulat bulu..

:)

Popi mengatakan...

waduh....kumaha eta? berarti situ skrg lg siap2 lari tunggang langgang donk? hehe...
btw..kenapa kok bisa mewabah gitu ya? angin dari jombang bertiup sampe ke Jakarta membawa bulu-nya ulat itu kale ya?

Muhammad A Vip mengatakan...

ibu dini:mungkin juga bu
nova:tunggu saja. haha
Fany:kembang juga suka banyak uletnya
gaphe:ngungsi ke mana?
lyli:bisa saja
cewek penasaran:oke
tukang colong:sip dong
attayaya:demikianlah
joe:tentu bro
lidya:semoga
nufri:jangan boong lah
popi:hahaha

Ferdinand mengatakan...

Klo dipikir2 bener juga ya Sob... mungkin juga karena kita kurang suka jadi mereka dateng dan berharap kedepannya kita bisa suka sama mereka hhe...:P

Tapi klo bisa tuh Ulat Bulu ndak usah lama2 lah singgah di Jakarta hhe... :D

Semangat n Met aktivitas Sob...