Jumat, 03 Juni 2011

Pancasila Itu Ibarat Cincin Kawin

Pusing juga ketika mendengar bermacam argumen tentang Pancasila yang akhir-akhir ini sering disampaikan para tokoh di banyak kesempatan. Apalagi di minggu ini ketika Pancasila diperingati kelahirannya. Tokoh-tokoh itu seperti ingin menunjukkan bahwa dirinya seorang Pancasilais sejati sekaligus seorang patriot yang layak diteladani. Sementara rakyat sepertinya tidak peduli, atau mereka berpikir tak perlu banyak omong tapi yang penting bukti. Dan rakyat yang selama ini sabar dalam ketertindasan sepertinya telah memberi bukti sebagai patriot sejati.


Dari sekian banyak orasi tentang Pancasila yang saya dengar itu sepertinya hanya sampai di otak, hal itu mungkin yang membuat saya pusing. Tapi ternyata tak semua, kemarin malam ada uraian yang sepertinya sampai ke hati, yaitu uraian Cak Nun (panggilan Emha Ainun Nadjib) di Masjid Sunda Kelapa. Kata Cak Nun, Pancasila itu sekedar cincin kawin. Simbol adanya ikatan dalam perkawinan. Perkawinan kita sebagai bangsa dengan Indonesia sebagai negara.

Cak Nun menekankan agar kita tak perlu menciumi cincin kawin kita apalagi sampai menyembahnya. Karena yang harus diciumi sebagai bukti kasih sayang kita sebagai suami adalah istri. Jadi jangan sampai cincin kawin jadi fokus hidup, karena istri bisa minta cerai karena tak diperhatikan. Dan uraian Cak Nun itu benar-benar menyentuh karena  yang kita alami saat ini sepertinya Indonesia sebagai istri yang harus kita sayangi ingin pergi. Kita selalu sibuk dengan cincin kawin walau mungkin tak benar-benar paham dengan yang kita urusi.

Cincin kawin itu tentu saja bernilai dan patut untuk dihargai. Dan menghargai cincin kawin itu tentu saja dengan menunjukkan komitmen sebagai suami dengan terus berupaya mengurus istri agar keluarga harmonis dan menghasilkan maslahat bagi masa depan. 

Masih mau ngelus-elus cincin? Ingatlah istri kita kita sedang sakit dan kedinginan, apa tidak kasihan?

20 komentar:

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

jDI INTINYA YANG PERLU TIU PENGAMALANNYA YAH??? hehehe....

Mulyani Adini mengatakan...

Mau komen apa ya...pembahasan singkat tapi penuh arti yang sulit diuraikan.
Tapi Aku tidak ingin melepas cincin kawin ini.

Tiara Putri mengatakan...

setuju kalau kita menanti bukti :)
wah iya ya uraian yang mudah dipahami

Bunda Loving mengatakan...

Bingung mau uraikan apa lagi ya ??
yang pasti cincin kawin...memang sangat bermakna dan tlah tersimpan erat didalam hati..

Bunda Loving mengatakan...

Bingung mau uraikan apa lagi ya ??
yang pasti cincin kawin...memang sangat bermakna dan tlah tersimpan erat didalam hati..

Bunda Loving mengatakan...

Bingung mau uraikan apa lagi ya ??
yang pasti cincin kawin...memang sangat bermakna dan tlah tersimpan erat didalam hati..

Muhammad A Vip mengatakan...

noeel:kayaknya sih begitu
tiara:asyik mudah dipahami
IbuDini:kalo mau dilepas lepas aja, tapi simpen yang bener
Bunda:di hati, wah hebat bunda kita ini

Lyliana Thia mengatakan...

kayaknya drpd cincin, lebih pas klo pancasila itu spt buku nikah ya gak? semua "aturan hidup" ada disana...

tapi klo gak diamalin yah percuma.. hehehe...

TUKANG CoLoNG mengatakan...

tapi dengan merevitalisasi dan aktualisasi pancasila, dengan ga langsung juga memperbaiki keadaan negeri ini.. #just comment

Rawins mengatakan...

gimana memahaminya wong p4 sudah bubar
heheh

famfir mengatakan...

iya,,, tapi sudah banyak yang melupakannya....

alkatro mengatakan...

hmm.. y ya ya.. maknyus
btw gimana kalo yang belum punya istri ato pacar mas?
kabuuuur -sebelum di cariin jodoh- he he

Claude C Kenni mengatakan...

setuju, yg penting bukan cincin kawinnya, tapi komitmennya
ga usah jadi orang munafik, sesumbar janji2 palsu, prakteknya aja buktiin...

Coretan Hidup mengatakan...

Mungkin perlu sosialisai yang lebih meluas lagi agar semua rakyat indonesia bisa mengamalkan dan menghayatinya dengan seksama. Selama ini rasanya sosialisasi ttg pancasila itu tidak terlalu digalakkan lagi karena para elit politik lebih senang memikirkan hal2 yang berbau korupsi dan jabatan yang nggak penting itu

ReBorn mengatakan...

untung saya jomblo, jadi bisa nyiumin cincin kawin saya. lho? :p

Sungai Awan mengatakan...

mencintai cincin ini harus diamalkan dengan perbuatan

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

asikk berarti kalo aku udah jadi istri nt diurusin disayang-sayang ya ma suami hihihi

bener jg sih kita sebagai warga negara harus bisa lebih perhatian dengan istri eh Indonesia :D

Penghuni 60 mengatakan...

jaman sekarang ngomongin Pancasila, malu tuh ama Burung Garuda.
yg dgn gagahnya menjunjung tinggi Pancasila.

Lalu bagaimana dgn kita sendiri?

Cerita Dewasa mengatakan...

moga ajah cincin kawinnya nggak nyampe dijual ketika si suami nya nggak punya ongkos wat makan,,, hehhe

Muhammad A Vip mengatakan...

Lyli:wah, ini juga oke, buku nikah ya
Tukang colong:wah, komen yang bernilai ini
Tomo:betul kawand
Rawins:p4? orba tuh!
Magic:sibuk cari makan jadi lupa ya?
alkatro:halah!
claude:sip lah
ifan:ya, keroknya emang pemimpin
reborn:cincin kawin siapa?
Ria:siap siap diciumi ya
Penghuni 60:burungnya yang keingetan terus ya?
cerita dewasa:hihihi