Senin, 30 Januari 2012

Bukan Karena Hujan Lebat dan Angin Ribut

Hujan lebat disertai angin kencang belakangan sering terjadi. Meski berlangsung tidak lama, tapi di beberapa tempat --khususnya di Jakarta-- telah menumbangkan banyak pohon dan papan reklame. Korban mobil ringsek pun lumayan jumlahnya, setidaknya jadi rejeki nomplok bagi tukang rongsok. Dan percayalah, meski saya tak punya mobil, saat hujan dengan angin ributnya datang rasa cemas tetap saya rasakan, meski lebih sering senang karena suasanannya menggairahkan. 


Dan mungkin karena belum pernah jadi korban, sehingga rasa senang lebih sering muncul daripada takut. Seperti peristiwa maut di dekat tugu tani yang menyebabkan sembilan nyawa melayang di tendang xenia bernarkoba, kalau diperhatikan banyaknya orang yang datang satu minggu terakhir ke tempat kejadian lebih tampak sebagai kerumunan orang yang sedang rekreasi daripada aksi ikut prihatin. Mungkin karena untuk bisa merasakan penderitaan seseorang harus mengalami penderitaan serupa lebih dahulu.

Jadi, apakah anda pernah merasakan penderitaan karena tak nulis di blog sebulan lebih?

Sejak pertengahan Desember tahun lalu (2011) saya tak aktif di blog dan itu penderitaan, terlebih karena tak mengunjungi para sahabat yang telah sudi datang ke sini. Awalnya tak bisa dijelaskan di sini, yang jelas pada masa itu adik saya mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan dia mengalami dislokasi lutut. Rencananya besok pagi dia mau ke Jakarta untuk operasi lanjutan karena rumah sakit di daerah tak meyakinkan. Lalu pas di penghujung tahun bude saya yang rumahnya menjadi tempat tinggal pertama saya saat baru menetap di Jakarta meninggal dunia setelah lebih dari setahun mengalami masalah otak. Dan yang paling menegangkan adalah ketika saya selamat dari musibah terjun ke jurang saat jalan-jalan pakai motor ke Pemandian Air Panas Guci.

Musibah yang menimpa saya disebabkan karena baru pertama kali saya pergi ke sana. Pastinya karena saya salah menghitung jumlah kelokan yang ada di jalur menuju lokasi saat turun. Menyangka kelokan tajam sudah habis saya terjebak oleh kelokan tajam yang membuat saya hampir bertabrakan dengan sepeda motor yang datang dari arah berlawanan, saat itulah karena ambil posisi kiri saya anggap beresiko jatuh  sedang di belakang saya ada mobil, maka saya ambil kanan yang tentu saja jurang. Untung ada patok beton penanda kilometer yang menghentikan laju sepeda motor saya, walhasil lampu depan hancur berantakan. Cuma lampu saudara sekalian, orangnya  pegel-pegel.

Alhamdulillah pegel-pegel sudah berlalu dan luka di tulang kering istri saya pun sudah sembuh, kini tinggal nunggu bagaimana nasib lutut adik saya besok. Terimakasih untuk anda semua yang masih mau mampir meski rumah ini sepi sebulan ini. Semoga tahun 2012 di tahun Naga Air kita bisa lancar ngeblog sampai akhir.

19 komentar:

TS Frima mengatakan...

semoga semuianya cepat membaik :)

TS Frima mengatakan...

semoga semuianya cepat membaik :)

Muhammad A Vip mengatakan...

Ra-kun:oke bro. makasih

Popi mengatakan...

alhamdulilah..ternyata ga terjadi apa2! (sempet pikir jelek kemaren, kok nih orang ga nge-blog2?? :D)
btw..musibah atau cobaan tahun lalu anggap saja jadi hadiah yg tertunda untuk tahun ini!

alkatro mengatakan...

maaas, bangun dicariin ayu ting ting wkwkwk.. kabuur..

alkatro mengatakan...

gak papalah mas gak ngeblog,
dipijitin ke tukang urut juga kalo dojo lali mas, kadang ada syaraf kecil yang kecepit; biasanya di bag. punggung n tulang belakang, dan gimana rasanya mencium aspal cukup membuat inyong pensiun dari mayapada sampe beberapa bulan.. :D

anaksmpku mengatakan...

orang atas ane ngetiknya belepotan, karo ojo lali, nulisnya 'kalo dojo lali'
semua pasti ada hikmahnya,
gak berani lagi pake motor kalo bepergian jauh om; mending angkot atau numpang sodara -kalao ada yang ngajak-

Paid Review Indonesia mengatakan...

tetap semangad, badai pasti berlalu :D

ttg publisher.co.id ane malah baru denger, dan tadi ane buka cum ada huruf bertuliskan
'situs dalam pengembangan'

Coretan Hidup mengatakan...

Wah, sekarang telah berhasil ya mengatasi masa2 sulit tersebut. Sekarang aku yang bergelut dgn hal itu. Apa aku mampu ya? Aku berharap mampu dan dimudahkan mengatasi segalanya

Saleho mengatakan...

senang hatiku mas kala sampeyan wis bisa hadir lagi menghiasi dunia blogger

Unknown mengatakan...

wah semoga semua yg gak enak itu segera berakhir. percayalah Tuhan akan menolongmu mengatasi semua masalah.

Tabah mengatakan...

wah udah bisa blogging lagi ni ceritanya. . .

Tiara Putri mengatakan...

Guci yg di Tegal itu bukan om ?
wah semoga semuanya kembali normal ya om :) aamiin.

ak juga lagi jarang ngeblog nih om

Gaphe mengatakan...

duh, sebulan nggak ngeblog tenyata banyak kabar yang membuat meringis ngeri ngebayanginnya ya kang?.. semoga semuanya kembali normal, sehat semuanyaa insya alloh ada hikmahnya.

diganti dengan yang lebih baik *lampu motornya

Muhammad A Vip mengatakan...

Popi:hahaha... sip, tahun depan dapat hadiah
alkatro:saya baru bangun nih. publisher kayaknya orang baru tuh.
Ifan:santai saja bro
Tomo:sehat selalu untuk anda kang
Fany:oke
Susu:iya dong
Tiara:guci yang di tegal, saya kan rumahnya dekat situ
Gaphe:hahaha...sip!

Lyliana Thia mengatakan...

ya ampun Affip... begitu lama nggak ada kabar, ternyata mengalami berbagai kejadian yg kurang menyenangkan ya...

syukurlah Affip dan istri masih diselamatkan Allah, turut berdoa juga buat Alm. Bude semoga arwah almarhumah diterima disisiNya.. dan semoga adiknya cepat sembuh ya...

amiin.. :-)

Vania Anandita mengatakan...

Vania baik2 saja Om Affip.. semoga Om Affip sekeluarga sehat selalu ya.. amin ^_^

niee mengatakan...

Aaahhh udah lama gak baca tulisan mas AVIP.. Mudah2an segala sesuatunya baik2 aja yak mas..

dan yang meninggalkan kita diterima di sisi Allah SWT..

Yukks mari aktif ngeblog lagi :D

Muhammad A Vip mengatakan...

Vania dan mamanya:amin
niee:mari mari