Rabu, 04 April 2012

Listrik Padam, Hujan Lebat dan Saya

Listrik padam. Semalam (3/4/2012) listrik padam sejak pukul setengah sembilan sampai jam sepuluh lewat di kawasan Jakarta Selatan. Saya tidak tahu pasti daerah mana saja yang mengalami kegelapan semalam, saya sendiri mengalaminya saat masuk Tebet—tepatnya di Stasiun Tebet-- yang kondisinya gelap gulita pada sekitar pukul sembilan. Stasiun-stasiun berikutnya tidak gelap memang, tapi di luar area stasiun rumah-rumah sulit dikenali karena warnanya hitam semua. Warga kebanyakan tentunya malas keluar rumah mencari lilin karena hujan turun lumayan lebat.

Saya yang rumahnya jauh dari stasiun tentu saja harus melewati kegelapan itu dengan gagah berani, apalagi istri terus-terusan sms minta dikeloni. Tapi seperti saya katakan tadi cuacanya basah dan menggigilkan, saya pun pelan-pelan dalam melangkah. Saya harus benar-benar awas mengenali sekeliling, karena bisa saja di sebuah tikungan muncul manusia nakal menyergap dan memperkosa saya. Saya tak ingin jadi bahan berita.

Saya sempat berteduh beberapa lama di bawah gapura ketika hujan tiba-tiba menderas. Ada beberapa wanita berdandan seksi di dekat saya waktu berteduh, tapi saya diam saja dengan alasan demi keamanan. Di dalam kegelapan, di tengah hujan, di pinggir jalan raya, saya pikir waktu itu siapa yang bisa menjamin keselamatan dirinya. Maka yang saya lakukan waktu itu adalah mengencangkan ikat pinggang. Dan alhamdulillah selamat.

Dalam perjalanan pulang, saat menyusuri deretan rumah-rumah yang warnanya semua sama saya teringat masa lalu di jaman kanak-kanak. Dulu di kampung saat saya kecil kampung saya masih belum tersentuh listrik PLN, waktu itu setiap malam rumah-rumah warna dindingnya sama hitam meski di teras ada lampu minyak digantung. Yang terbayang juga adalah dulu meski setiap malam tak begitu terang suasananya, keramaian gampang ditemui. Di teras rumah biasanya ada orang mengobrol sampai larut, anak-anak pun tak mau kalah dengan ikut belajar ngobrol. Jendela dan pintu rumah terbuka selalu.

Saya sampai rumah pukul sepuluh lewat, suasana sepi tapi saya yakin banyak mata mengawasi gerak-gerik saya dari balik jendela. Saat bersih-bersih kaki di kamar mandilah listrik menyala dan benar-benar menyala. Apakah akan padam lagi nanti malam? Kita tunggu episode mendatang.

11 komentar:

Mas Huda mengatakan...

tunggu saja mati lampu atau tidak ha ha :D

Una mengatakan...

Aku tinggal di Tebet :D
Dan mati lampuuu huhuhu,
sampe ketiduran deh :D

Dihas Enrico mengatakan...

lustrik tu apa ya...??
:P

Muhammad A Vip mengatakan...

Mas Hud: nggak mati mas
Tebak:rasain
Dihas:hihihi

iwan mengatakan...

ngebanyangin bapak diperkosa*_*
jadi sampai rumah, pesan istrinya dipenuhi gak?Hehe...

Lidya Fitrian mengatakan...

Allahmdulillah ditempatku gak mati listrik

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

gak enak ya bang klo mati lampu
untung kemaren pas banjir gak mati lampu rumahku :P

Michael Angelo [Desah Kian Dera] mengatakan...

iya tuh, skrg lg musim pemadam listrik..

Muhammad A Vip mengatakan...

Iwan:kamu pikirannya ngeres ya
Lidya:semoga dapat giliran hehehe
Ria:Kebanjiran ya?
michael:payah PLN

dhenok habibie mengatakan...

hahahaha, kok dhe malah ketawa ya mas baca postingan ini.. lucu sih soalnya.. :D

alhamdulillah, di Palembang jarang padam listriknya.. lagi musim hujan saja disini..

Popi mengatakan...

siapa?? siapa yg mau perkosa kamu?? siapa??? cepat katakan!!