Pelanggan. Yang saya pahami dari istilah itu adalah siapapun yang
rutin meskipun tidak secara teratur membeli sesuatu. Saya yang pengguna
kartu seluler indosat yang tentu saja rutin membeli pulsa tentu disebut
pelanggan indosat, dan kalau beli pulsanya selalu di toko Aceng Cell maka saya
juga tentunya pelanggan toko Aceng Cell juga. Nah, anda sekalian tentu pelanggan
juga, entah pelanggan apa, yang pasti di dalam dunia yang konsumtif seperti sekarang tidak jadi pelanggan bisa dianggap tidak hidup.
Bahkan menjadi orang mati pun adalah pelanggan. Di Jakarta mati dan dikubur di tempat pemakaman kalau bukan pelanggan pasti tidak dianggap penghuni pemakaman itu. Nisan akan disingkirkan dan tempat yang sudah ada penghuninya itu bisa ditempati pendatang berikutnya. Walau yang bayar kepada pengurus pemakaman ahli warisnya, toh yang menikmati fasilitas yang menghuni tempat pemakaman itu alias yang mati.
Sebagai pelanggan rasanya saya harus merasa sebagai sosok penting dalam dunia jual-beli yang hiruk pikuk ini. Tanpa pelanggan suatu produk atau barang dagangan bisa hilang dari pasaran. Sebagus apapun suatu produk, bagaimanapun unggul kualitasnya kalau yang beli cuma satu dua orang yang hanya sekali atau dua kali beli dipastikan produk itu tak akan diproduksi lagi. Tapi walaupun yang dijual narkoba yang bisa bikin orang tidak waras dan harganya mahal tapi pelanggannya tak pernah kurang, bagaimanapun caranya penjual tetap giat dengan pekerjaannya. Jadi mari kita bangga sebagai pelanggan, karena kitalah para pedagang bisa merasa sukses.
Bahkan menjadi orang mati pun adalah pelanggan. Di Jakarta mati dan dikubur di tempat pemakaman kalau bukan pelanggan pasti tidak dianggap penghuni pemakaman itu. Nisan akan disingkirkan dan tempat yang sudah ada penghuninya itu bisa ditempati pendatang berikutnya. Walau yang bayar kepada pengurus pemakaman ahli warisnya, toh yang menikmati fasilitas yang menghuni tempat pemakaman itu alias yang mati.
Sebagai pelanggan rasanya saya harus merasa sebagai sosok penting dalam dunia jual-beli yang hiruk pikuk ini. Tanpa pelanggan suatu produk atau barang dagangan bisa hilang dari pasaran. Sebagus apapun suatu produk, bagaimanapun unggul kualitasnya kalau yang beli cuma satu dua orang yang hanya sekali atau dua kali beli dipastikan produk itu tak akan diproduksi lagi. Tapi walaupun yang dijual narkoba yang bisa bikin orang tidak waras dan harganya mahal tapi pelanggannya tak pernah kurang, bagaimanapun caranya penjual tetap giat dengan pekerjaannya. Jadi mari kita bangga sebagai pelanggan, karena kitalah para pedagang bisa merasa sukses.
Dan harus lebih bangga lagi karena ternyata besok tepatnya tanggal 4 September adalah Hari Pelanggan Nasional. Saya sendiri baru tahu kalau ada yang namanya Hari Pelanggan Nasional kemarin Minggu, saat jalan-jalan di Car Free Day, karena di sana ada arak-arakan menyambut harinya kita itu.
Pada arak-arakan di Jalan MH. Tamrin itu banyak perusahaan terkenal terlibat: ada operator selular, ada bank, ada produsen kasur, ada perusahaan pembuat sabun dan kosmetik, pokoknya macam-macam. Yang tentu saja asyik saat arak-arakan itu berlangsung adalah mereka bagi-bagi sovenir. Saya sampai dapat satu karung aneka barang gratisan.
Kini tinggal nunggu besok, kira-kira apa yang akan dilakukan para perusahaan yang kemarin Minggu karnavalan di hari H nanti. Saya penginnya ada acara gratisan. Sehari penuh pelanggan apapun diberi kesempatan menikmati apapun dengan cuma-cuma. Pelanggan hotel bisa tidur gratis seharian, pelanggan layanan selullar bisa nelpon sampai hapenya rusak, pelanggan bensin bisa isi sesukanya di pom bensin, pokoknya ada pesta gratisan. Transjakarta juga setahun sekali menggratiskan layanan untuk pelangganya kan?
Jadi mari kita menunggu apa yang akan terjadi besok sambil berdoa tentunya.
5 komentar:
wah .. aku malah baru tahu lho mas hari pelanggan ini :)
sama mbak, saya baru tau di hari minggu kemarin
biasanya yg gratis itu jarang-jarang dan biasanya gak sebagus produk aslinya...
sayang cuma seremonial saja ya..?
kalo ada masalah tetap saja pelanggan yang dirugikan. listrik telat bayar langsung disegel. giliran mati lampu, ditelpon aja susah, hehe...
Karungnya besar atau kecil?
Posting Komentar