Sabtu, 07 Juni 2014

Hore, Piala Dunia Datang Lagi

Kini tiba lagi saatnya manusia se-dunia kesurupan, pagelaran tingkat dunia empat tahunan hadir lagi, FIFA WORLD CUP BRASIL 2014. Karena seperti biasanya tak cuma penggila olahraga sepakbola yang mengalami histeria, mereka yang tak menyukai bahkan yang tak paham sepakbola pun kena dampaknya. Sudah bertahun-tahun begitu, yang maniak sepakbola sudah pasti ini merupakan hari-hari bersejarah yang lahir-batinnya akan tercurah kesana siang-malam, yang awam entah kenapa juga bisa tersihir dan tiba-tiba bisa ngomong sepakbola.



Meski tak semua manusia bisa menendang bola, tapi sepakbola merupakan olahraga yang paling dekat dengan hidup manusia. Hanya butuh benda bulat untuk ditendang-tendang, maka permainan itu sudah berlangsung kapan saja di mana saja. Buah kelapa kering yang bagi orang kampung bisa ditemui di sembarang tempat pun bisa jadi bola, sampah daun dibungkus plastik dan diikat pastinya lebih seru karena lebih empuk dan ada rasa kreatifnya.  Tak butuh lapangan luas, bahkan di ruang tamu anak-anak bisa renjek beradu kaki bahkan bisa sampai berantem dan menangis bersama. Sihir sepakbola memang luar biasa.

Bahkan bukan cuma sekarang, dulu saat saya masih kecil saat pertelevisian belum seperti sekarang pun di kampung saya PIALA DUNIA sudah merupakan peristiwa luar biasa. Saat balita saya punya dua kaos bertuliskan Argentina 78, lalu Espana 82  membuat saya bertanya-tanya sebenarnya apa maksudnya karena di kaos di celana di warung-warung ada tulisan itu, dan baru pada Mexico 86 saya sadar betul dan aktif menonton dan berkomentar lalu mengidolakan Maradona. Waktu itu Abah saya yang membenci Uni Soviet, saat menonton sering menyebut kata copet sebagai plesetan dari nama negara adidaya itu yang komunis.

Banyak sekali pengalaman tentang menyaksikan PIALA DUNIA ini, saat di Italia tahun 1990, dari mengagumi pembukaannya dan menyukai To Be Number One sebagai lagu resminya, sampai sengaja tidur dengan menggelar kasur di depan televisi bersama keluarega, rasanya itu saat pertama saya antusias dengan event ini. Lalu nonton di pinggir jalan baik melalui layar televisi maupun layar lebar pada PIALA DUNIA berikutnya saat sudah tinggal di Jakarta pun rupa-rupa serunya, yang belum dirasakan adalah ikut hadir di negara penyelenggara dan menyaksikan secara langsung kelakuan penggila sepakbola dari seluruh dunia.

PIALA DUNIA 2014 BRAsIL yang kurang dari sepekan dari sekarang pembukaannya ini pasti akan luarbiasa, bukan hanya karena Brasil negara sepakbola, tapi juga oleh adanya sekelompok orang yang terus berdemo menolak penyelenggaraannya. Yang lebih menyenangkan bagi saya adalah karena PIALA DUNIA 2014 ini berbarengan dengan masa kampanye Pemilu Presiden kita yang keruh dan memuakkan, sehingga warga Indonesia bisa tidak fokus pada persaingan dua pasangan capres-cawapres, tapi ada sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian mereka. Saya yakin orang kita akan lebih antusias pada PIALA DUNIA daripada pemilu wagu itu.


Selamat menikmati FIFA WORLD CUP BRASIL 2014.

8 komentar:

Adi Pradana mengatakan...

Horeee... Puasa datang lagi...

pakde sulas mengatakan...

sepertinya kita kagak perlu begadang, cuman mengganggu jam kerja

jadi ya harus siap siap dimarahin si boss

Obat Sakit mengatakan...

hayo siapa yang akan jadi juaranya ya

Staff Administrator mengatakan...

Kayaknya udah harus dari sekarang ngedandanin antena tv nih

Dunia Ely mengatakan...

Jagoin mana mas? :D

Muhammad A Vip mengatakan...

adi pradana: puasa 3 minggu lagi, piala dunia dulu dong
pakde: piala dunia sekarang bakal bareng puasa pakde, bisa jadi teman sahur
tomo: kayane juarane Brasil
purnomo: nonton di pos hansip aja
mbakely: saya gak punya jago, nonton pertunjukan yang bagus2 aja

Dary SEO mengatakan...

kunjungan pertama gan, salam kenal

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

Kejadiannya kok sama persis yah kayak Piala Eropa 2014? Waktu itu juga berbarengan mau pilpres juga lho. Hahaha