Allahu Akbar…walillahilhamd.
Malam ini
kembali ramai langit oleh suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah Iedul Fitri
dua bulan berlalu, kini Iedul Adha atawa Iedul Qurban atau Lebaran Haji kembali
dirayakan. Walau tak semeriah Iedul Fitri atau Lebaran Syawal, tapi ada
kesenangan tersaendiri pada lebaran yang ini. Tentu saja, karena besok siang akan
ada banyak hewan qurban yang disembelih dan dagingnya bisa dinikmati semua
orang.
Ya, semua orang
bisa menikmati daging hasil sembelihan hewan qurban. Tak hanya kerabat orang
yang ber-qurban, semua tetangga: kaya-miskin akan mendapat bagian. Begitulah biasanya,
malah seringnya orang yang kaya justru yang dapat bagian paling banyak (ada
yang bilang kalau nggak rakus nggak mungkin kaya). Bahkan tak cuma sesama kaum
muslim, orang non muslim pun tak dilarang mendapat bagian.
Dan soal daging
qurban dan orang non muslim, di musholla atau langgar dekat rumah baru saja
kedatangan seekor kambing seusai sholat isya tadi. Kambing yang katanya akan
di-qurbankan besok pagi itu adalah hewan
qurbannya Om Yuyun (nama asal). Siapa Om Yuyun? Beliau adalah seseorang yang
tinggal kira-kira seratus meter dari musholla kami, yang ternyata istrinya
seorang Nasrani.
Selama ini
ternyata tak ada yang tahu kalau istri beliau yang asal Yogyakarta itu non
muslim. Karena bukan hal aneh ada orang yang tinggal dekat musholla namun tak
pernah sekalipun mampir untuk sholat berjamaah. Tetangga baru tahu setelah beberapa bulan lalu
sebelum bulan puasa Om Yuyun menikahkan putrinya yang kuliah di Yogya dan dapat
suami dari sana. Tentu saja banyak yang kaget, tapi Om Yuyun rupanya sensitif dengan
keadaan, sehingga semenjak itu beliau rajin sholat maghrib dan isya berjamaah. Sampai
akhirnya di Lebaran Haji kali ini beliau ber-qurban seokor kambing—padahal ada
anjuran seluruh hewan qurban dikumpulkan di Masjid Jamie.
Di sini ada
kesan Om Yuyun ingin mengambil hati tetangga, dan bisa dimaklumi karena kini
banyak peristiwa yang sering disebut dengan intoleransi antar umat beragama. Walau
sebenarnya tak perlu hal itu ditakutkan, sebab di pasar banyak toko-toko milik
orang keturunan Cina yang tentu saja mereka non muslim selama bertahun-tahun tak
pernah diganggu bahkan mereka cenderung akrab dengan warga sekitar yang
mayoritas muslim. Cuma masalahnya memanng, istri Om Yuyun selama ini dikenal
tak gaul.
Apapun alasannya,
sebagai orang yang besok pasti dapat bagian daging qurbannya Om Yuyun, saya
kasih jepol buat beliau sudah memberi tambahan jatah. Karena sudah tentu dari Masjid
Jamie akan dapat bagian juga.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar