Ali
ra. menyatakan, Muhammad Rosululloh Saw bersabda, “Apabila malam Nishfu Sya’ban
tiba, dirikanlah malam harinya (dengan mengerjakan sholat sunnah) dan
berpuasa siang harinya. Sungguh sejak matahari tenggelam pada malam itu rahmat
Alloh turun ke langit paling bawah. Lalu Dia berirman, ‘Apakah ada orang yang
meminta ampun? Niscaya akan Kuampuni. Apakah ada orang yang meminta rezeki?
Niscaya dia akan Kuberi rezeki. Adakah orang yang tertimpa musibah? Niscaya Aku
akan membebaskannya. Adakah demikian, dan adakah demikian?’ hal itu berlangsung
hingga terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah)
Sepertinya hadits di atas adalah dalil dari berlangsungnya tradisi Nishfu Sya’ban yang setiap tahun
dilakukan masyarakat muslim. Pada masyarakat muslim di desa-desa Nisfhu Sya’ban adalah pertanda yang
mengingatkan bahwa bulan puasa sudah ada di depan mata. NIshfu Sya’ban pun adalah malam yang ditunggu-tunggu.
Nishfu Sya’ban
artinya
pertengahan bulan Sya’ban. Jadi, yang dimaksud dengan malam Nishfu Sya’ban adalah malam kelima
belasnya, yang bertepatan pada malam ini. Maka kami tadi di musholla usai berjamaah
sholat maghrib melanjutkan acara dengan Nishfu
Sya’ban-an sempai isya. Acaranya mengerjakan sholat sunnah Nishfu Sya’ban, baca surat Yasin tiga
kali yang setiap usai membacanya diselingi doa dari tiga doa yang ada di hadits
di atas: mohon ampunan, minta kelapangan rizki dan diangkatnya musibah.
Di desa saya Nishfu Sya’ban hanya ramai pada pengeras
suara, tak ada yang terkesan berlebihan. Lain dengan ketika saya beberapa tahun
tinggal di kawasan Jakarta Selatan, di sana saat sholat maghrib jumlah
jamaahnya biasa saja, tapi seusai sholat maghrib masjid menjadi penuh oleh orang-orang yang datang dengan
membawa botol berisi air putih. Membaca surat Yasin lalu berdoa saya kira acara
yang sama di mana-mana.
Walau ada
sekelompok muslim yang menganggap Nisyfu
Sya’ban bid’ah, saya kira ini tradisi yang tidak merusak. Memanfatkan kesempatan
untuk berkumpul bersilaturrohim sudah pasti bagus, agama sangat menekankan
kebersamaan. Di zaman ketika manusia banyak menghabiskan waktu untuk mencari
uang, saat-saat semacam ini bisa jadi waktu yang tepat untuk sejenak bernafas
panjang.
Salam Nishfu Sya’ban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar