Sabtu, 28 April 2018

HARI PUISI NASIONAL, HARI CHAIRIL ANWAR


Hari ini Presiden Jokowi mengunggah sebuah video saat membacakan sebuah puisi milik mahasiswa Indonesia di Singapura untuk merayakan Hari Puisi Nsional, apakah anda sudah baca puisi juga hari ini? Jika belum, maka bacalah sebelum terlambat. karena sebentar lagi hari akan berganti, segeralah baca puisi yang mudah ditemui di sekitar anda, baca dalam diam saja.  Di medsos hari ini pasti gampang ditemui puisi-puisi,  atau kalau tidak ada, cobalah tulis sendiri sesuatu dan anggap itu sebagai puisi lalu baca sebelum tidur.


Benarkah hari ini Hari Puisi Nasional? Yang pasti tanggal 28 April adalah tanggal wafatnya penyair legendaris Chairil Anwar Sang Binatang Jalang. Semacam haul, hari ini medsos ramai oleh perayaan  Hari Puisi Nasional. Entah sejak kapan diresmikan, yang jelas Presiden Jokowi pun hari ini ikut  memperingatinya.

                                         
Lalu bagaimana dengan tanggal 26 Juli? Tanggal itu pun adalah Hari Puisi Nasional, bahkan secara resmi dedeklarasikan pada tahun 2012 lalu. Di bawah ini teks deklarasinya yang waktu itu dibacakan oleh Sutardji Calsoum Bachri pada acara Pertemuan Penyair Indonesia di Riau:
Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia
Indonesia dilahirkan oleh puisi yang ditulis secara bersama-sama oleh para pemuda dari berbagai wilayah tanah air. Puisi pendek itu adalah Sumpah Pemuda. Ia memberi dampak yang panjang dan luas bagi imajinasi dan kesadaran rakyat nusantara. Sejak itu pula, sastrawan dari berbagai daerah menulis dalam bahasa Indonesia, mengantarkan bangsa Indonesia meraih kedaulatan sebagai bangsa yang merdeka.
Bahasa Indonesia adalah pilihan yang sangat nasionalistis. Dengan semangat itu pula para penyair memilih menulis dalam bahasa Indonesia, sehingga puisi secara nyata ikut membangun kebudayaan Indonesia. Nasionalisme kepenyairan ini kemudian mengental pada Chairil Anwar, yang dengan spirit kebangsaan berhasil meletakkan tonggak utama tradisi puisi Indonesia modern.
Sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah menganugerahi bangsa Indonesia dengan kemerdekaan dan kesusastraan, sekaligus untuk mengabadikan kenangan atas puisi yang telah ikut melahirkan bangsa ini, kami mendeklarasikan tanggal lahir Chairil Anwar, 26 Juli, sebagai Hari Puisi Indonesia.
Dengan ditetapkannya Hari Puisi Indonesia, maka kita memiliki hari puisi nasional sebagai sumber inspirasi untuk memajukan kebudayaan Indonesia yang modern, literat, dan terbuka.
Pekanbaru, 22 November 2012
Yang mana sebenarnya Hari Puisi Nasional? Keduanya bersangkut-paut dengan Chairil Anwar, tanggal 26 Juli adalah tanggal lahir Sang Penyair Angkatan 45 itu dan tangal 28 April hari kematiannya.

Atau dibiarkan saja ada dua Hari Puisi Nasional, biar para penyair kita yang kebanyakan tidak terkenal atau tidak dihargai tulisan-tulisannya bisa merasa senang dan tetap bersemangat bersyair. Dan ini yang saya kira penting, pemerintah harus terlibat dengan mewajibkan televisi membuat acara khusus yang menampilkan parade baca puisi para selebritis. Suruh mereka baca puisi penyair-penyair hebat Indonesia untuk menginspirasi anak-anak kita yang tak bisa lepas dari televisi.

Selamat membaca puisi.


Tidak ada komentar: