Hari ini Presiden Jokowi mengunggah sebuah video saat membacakan
sebuah puisi milik mahasiswa Indonesia di Singapura untuk merayakan Hari Puisi Nsional, apakah anda sudah
baca puisi juga hari ini? Jika belum, maka bacalah sebelum terlambat. karena sebentar
lagi hari akan berganti, segeralah baca puisi yang mudah ditemui di sekitar
anda, baca dalam diam saja. Di medsos hari ini pasti gampang ditemui
puisi-puisi, atau kalau tidak ada,
cobalah tulis sendiri sesuatu dan anggap itu sebagai puisi lalu baca
sebelum tidur.
Benarkah hari ini Hari
Puisi Nasional? Yang pasti tanggal 28 April adalah tanggal wafatnya penyair
legendaris Chairil Anwar Sang Binatang Jalang. Semacam haul,
hari ini medsos ramai oleh perayaan Hari
Puisi Nasional. Entah sejak kapan diresmikan, yang jelas Presiden Jokowi pun hari ini ikut memperingatinya.
Lalu bagaimana dengan tanggal 26 Juli? Tanggal itu pun adalah Hari Puisi Nasional, bahkan secara
resmi dedeklarasikan pada tahun 2012 lalu. Di bawah ini teks deklarasinya yang
waktu itu dibacakan oleh Sutardji Calsoum
Bachri pada acara Pertemuan Penyair Indonesia di Riau:
Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia
Indonesia dilahirkan oleh puisi yang ditulis secara bersama-sama
oleh para pemuda dari berbagai wilayah tanah air. Puisi pendek itu adalah
Sumpah Pemuda. Ia memberi dampak yang panjang dan luas bagi imajinasi dan
kesadaran rakyat nusantara. Sejak itu pula, sastrawan dari berbagai daerah
menulis dalam bahasa Indonesia, mengantarkan bangsa Indonesia meraih kedaulatan
sebagai bangsa yang merdeka.
Bahasa Indonesia adalah pilihan yang sangat nasionalistis. Dengan
semangat itu pula para penyair memilih menulis dalam bahasa Indonesia, sehingga
puisi secara nyata ikut membangun kebudayaan Indonesia. Nasionalisme
kepenyairan ini kemudian mengental pada Chairil Anwar, yang dengan spirit
kebangsaan berhasil meletakkan tonggak utama tradisi puisi Indonesia modern.
Sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
menganugerahi bangsa Indonesia dengan kemerdekaan dan kesusastraan, sekaligus
untuk mengabadikan kenangan atas puisi yang telah ikut melahirkan bangsa ini,
kami mendeklarasikan tanggal lahir Chairil Anwar, 26 Juli, sebagai Hari Puisi
Indonesia.
Dengan ditetapkannya Hari Puisi Indonesia, maka kita memiliki hari
puisi nasional sebagai sumber inspirasi untuk memajukan kebudayaan Indonesia
yang modern, literat, dan terbuka.
Pekanbaru, 22 November 2012
Yang mana sebenarnya Hari Puisi
Nasional? Keduanya bersangkut-paut dengan Chairil
Anwar, tanggal 26 Juli adalah tanggal lahir Sang Penyair Angkatan 45 itu dan tangal 28 April hari kematiannya.
Atau dibiarkan saja ada dua Hari Puisi Nasional, biar para penyair
kita yang kebanyakan tidak terkenal atau tidak dihargai tulisan-tulisannya bisa
merasa senang dan tetap bersemangat bersyair. Dan ini yang saya kira penting,
pemerintah harus terlibat dengan mewajibkan televisi membuat acara khusus yang
menampilkan parade baca puisi para selebritis. Suruh mereka baca puisi
penyair-penyair hebat Indonesia untuk menginspirasi anak-anak kita yang tak
bisa lepas dari televisi.
Selamat membaca puisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar