Rabu, 09 Mei 2018

#SayaBersamaPolri


Mungkin sudah bisa diisolasi gerombolan napi terorisme yang mengacau di Mako Brimob, tapi kenyataannya polisi belum mampu mengatasi masalah. Lima polisi tewas di markas dan seorang lagi masih disandera saya rasa bisa jadi bukti. Banyak orang geliisah hari ini sudah pasti. Mereka, bukan saja yang kini sedang berhadap-hadapan langsung di dalam, di lua rpun tak kurang tegangnya. Akan sampai kapan?


Yang tak kuat menahan gemas sudah koar-koar di medsos: teroris habisi saja! Yang lebih memahami keadaan bisa sedikit bersabar dan memaklumi lambatnya polisi dalam bersikap. Saya sendiri hanya orang bingung yang mencoba paham masalah. Dan pihak polri menghimbau agar tidak ada komentar-komentar yang memperkeruh keadaan, semoga jalan keluarnya bisa diacungi jempol.

Sudah pasti masalahnya tidak sederhana, apalagi kondisi negara—terutama suhu politiknya--belakangan terus memanas, pasti untuk menganalisa kasus ini bisa lebih rumit lagi. Para pemikir negeri ini yang mungkin seluruh waktunya dihabiskan untuk masa depan Indonesia agar lebih baik pun bisa saja saat ini sedang berhenti sejenak, menahan nafas sembari terus menyimak perkembangan berita. Saya yang tak pernah punya tanggungjawab berat tak bisa membayangkan bagaimana rasanya menanggung beban pikiran dan beban batin sebagai Kapolri atau Presiden—kepala negara yang terus diteror ini.

Sebagai rakyat, sudah semestinya mendukung aparat yang sedang bertugas. Sebagai penutup: #SayaBersamaPolri

1 komentar:

Himawan Sant mengatakan...

Ikut prihatin dengan musibah ini.
Semoga kedepannya tidak terulang lagi.