Sabtu, 05 Mei 2018

SELAMAT JALAN ARSENE WENGER


Padahal saya sempat merasakan ada tanda-tanda khusnul khotimah pada Arsene Wenger, ketika dia menyatakan musim ini sebagai musim terakhirnya di Liga Utama Inggris. Setelah Arsenal lama paceklik gelar dan terlempar dari zona Liga Champions, saya merasa Arsene Wagner di akhir musim akan mempersembahkan tropi terakhir dan mengembalikan Arsenal ke Liga Champions musim depan. Ternyata oh ternyata.


Arsene Wenger adalah salah satu pelatih top di Liga Primer Inggris. 22 tahun menangani Arsenal yang pada awal kiprahnya menjadi saingan berat Sir Alex Ferguson, sangat mungkin menjadikan dirinya sosok yang sulit dilupakan untuk lebih dari seratus tahun ke depan oleh publik Inggris. Arsenal pasti akan kehilangan—betapa kini sulit mencari pelatih yang mampu menangani sebuah tim dengan kualitas yang setabil.

Bagaimanapun pada akhir pengabdiannya Arsene Wenger tidak seperti Sir Alex Ferguson yang gilang-gemilang, dia adalah menejer yang mampu menjaga timnya berada pada level atas. Arsenal pun hingga kini tetap bertahan sebagai tim yang menjaga nilai-nilai penting sepakbola, yang semua itu karena prinsip-prinsip kuat yang dianut Wenger.

Selamat jalan Sang Profesor, selamat menikmati hari tua, semoga di zaman yang penuh ketidaksabaran engkau bisa menjadi guru bagi siapapun.

Tidak ada komentar: