Tiba-tiba tanah amblas di dalam kota
di Surabaya. Lalu tiba-tiba tsunami menerjang di Selat Sunda. Di depan rumah saya
tak biasa-biasanya ada lisus atau
istilah topnya Angin Puting Beliung memporakporandakan rumah dan menumbangkan
pepohonan. Ya, tiba-tiba datang tanpa permisi atau memberi tanda sebelumnya. Begitu
sepertinya sifat musibah, sebab kalau hadir pakai kulonuwun atau esemes terlebih dahulu mungkin bukan musibah namanya
tapi hajatan.
Ada panggung di sana, ada band Seventeen mentas bersemangat, ada tenda dengan meja kursi yang penuh orang dan hidangan,
tapi itu bukan hajatan penyambutan makanya mereka yang ada di sana banyak yang
akhirnya kini sudah tak bernyawa karena tsunami datang. Tsunami yang biasanya datang
setelah gempa, pada malam Minggu lalu hadir tak seperti biasanya. Orang-orang
pun berdebat tentangnya hingga siang menjelang. Dan setelah tampak dampaknya
dan korban dihitung banyak jumlahnya, tsunami juga nama yang disepakati oleh mereka.
Musibah, tsunami tanpa gempa itu walau tak sedasyat Aceh dan Palu, ternyata
lebih mencekam karena menjadi hantu hingga kini.
Saya yakin tetangga-tetangga saya
yang kemarin melihat hebatnya lisus menerbangkan genting-genting rumah,
menumbangkan pohon yang kemudian menimpa atap rumah, kini masih khawatir
kalau-kalau musibah yang tidak biasa mampir di halaman rumah. Ada yang bilang: Ada apa ini? Pertanda apa ini? Banyak
musibah yang tidak lazim menimpa kita? Pertanyaan, jawaban dan segala
omongan bertebaran di mana-mana, jadi perdebatan seperti soal tsunami tanpa
gempa kemarin. Akankah pada suatu siang nanti akan disepakati apa namanya semua
ini?
Saya sebenarnya tidak tahu sedang
bicara apa saat ini? Sepertinya pikiran saya ikut kacau terkena dampak musibah
akhir-akhir ini, yang entah sampai kapan menghantui. Semoga kalaupun setelah
perayaan Tahun Baru 2019 nanti masih ada rasa takut dan cemas, setelah 17 April
semua kembali asyik dan lupa pada mati.
Gambar: Popular Mechanics
4 komentar:
gempa nya tak terasa ke atas, terjadi pergerakan di dalam laut di bawah anak Krakatau, katanya
Saya merinding baca tulisan bapak, beneran deh.
Mungkin ini pertanda, kalau Indonesia itu negara laboratorium bencana. Tapi pejabat dan rakyatnya masih belum aware. Padahal...nampaknya udah banyak penelitian soal bencana-bencana di negeri ini. Entahlah :')
Mengerikan banget pola tsunami terbaru, tanpa ada gejala awal seperti biasanya tiba2 datang seperti itu.
Menurut berita laporan BMKG terkini, kemungkinan gelombang sangat tinggi akan muncul di seluruh perairan Indonesia.
Maka lebih baik hindari dulu berlibur di area pantai.
tanpa gempa tapi bencana ya sama saja
siapapun semoga terhindar dari bencana
Posting Komentar