Sabtu, 22 Desember 2018

JOKOWI DAN TRANSJAWA


Apakah Presiden kita sekarang Jokowi kelak akan selegendaris Gubernur Jendral Daendels yang pada masa saya kanak-kanak teman sepantaran dan orang-orang tua semua fasih menyebut namanya? Mungkin karena saya lahir di dekat jalan Pantura yang kami kenal dan kami sebut Jalan Daendels itu sehingga nama orang Belanda yang jadi lokomotif pembangunan jalan yang panjangnya ribuan kilometer itu lanyah di mulut kami. Siapa Daendels bisa jadi kebanyakan dari kami tak bisa menjelaskan panjang lebar, tapi saya yakin tak sedikit yang tahu bahwa itu nama orang Belanda yang telah mengerahkan ribuan bahkan mungkin jutaan manusia demi memperlancar laju transportasi di Pulau Jawa.

 
Setelah lebih dari dua ratus tahun Pulau Jawa punya Jalan Pantura yang lama pula jadi jalur utama orang-orang Jawa bepergian ke Jakarta si Ibukota Negara, kini resmi Jalan Daendels itu punya teman hidup yang kami sebut Trans Jawa.  Menjelang mudik Natal dan Akhir Tahun 2019 jalan bebas hambatan yang lama ditunggu-tunggu itu telah resmi dibuka untuk dilalui. Presiden Jokowi dan beberapa menteri kemarin (20/12/2019) dengan bus dari Surabaya menyusuri jalan yang katanya nyaman dilalui itu, dan saya merasa “wow” menyimak beritanya; benarkan Tol Trans Jawa sudah benar-benar nyambung Jakarta -Surabaya?

Jalan tol baru ini bukan karena melintas tak jauh dari tempat saya tinggal sehingga saya dibuat perhatian pada keberadaannya. Saya sering memikirkan meestinya jalan ini sudah selesai sebelum Orde Baru runtuh atau di pertengahan dekade 90-an. Betapa saya yang sering bolak balik Brebes-Jakarta –dan banyak orang lainnya—sering pula dibikin jengkel karena harus kegerahan berlama-lama di dalam bis kota atau mengalami macet berhari-hari saat musim mudik. Kini ketika kereta api sudah nyaman untuk pulang pergi ke Jakarta, kendaraan pribadi merajalela, Bis Antar Kota sepi peminatnya, yang ditunggu ada di depan mata, adakah yang merasa tidak bahagia?

Andai pada Pemilu 2019 nanti  Jokowi kalah dan cuma lima tahun menjadi presiden Indonesia, kemungkinan namanya dikaitkan dengan Jalan Trans Jawa sangat mungkin terjadi.  Daendels pun hanya tiga tahun di Pulau Jawa, tapi namanya akan dikenal sepanjang masa. Jokowi bisa saja kalau tak lagi menjabat di lima tahun mendatang tidak mendapat sanjung-puja, tapi tengoklah Soeharto yang sempat dihujat di mana-mana, tak sampai lama kembali harum namanya. Trans Jawa, bisa saja nanti Jokowi namanya.                 


4 komentar:

Rani Bon Bon mengatakan...

Maseee... ndak ada gambarnya....
gak keliatan :(

Rani Bon Bon mengatakan...

Ya setidaknya ada kontribusi beliau..
Menang kalah ya urusan nanti.
Sekarang belum selesai tugas membangun.

Viral mengatakan...

yup mas, meski nanti gak kepilih lagi jadi presiden setidaknya dia udh ninggalin bekas, bukan sembarang bekas, tapi bekas yg udah jadi, bukan bekas yg ntar dilanjutin org wkwkwk

Muhammad A Vip mengatakan...

RanSoeky: gambar Pak Jokowi emang gak ada, kan bukan lagi kampanye
Viral; ya, jejak yang nyata