Kamis, 24 Januari 2019

Ahok dan BTP


Ramai perbincangan tentang Ahok ternyata bukan cuma di media massa dan media sosial, di sini orang-orang kampung yang pengetahuannya didapat cuma dari mendengar pun tak ketinggalan prupas-prupus di segala tempat. Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama memang pribadi hebat, sepak terjangnya telah membuatnya dikenal oleh hampir seluruh warga negeri ini, dari kakek-kakek sampai kanak-kanak dari manula sampai balita. Penjara pun tidak membunuhnya. Dan kini setelah keluar dari bilik tahanan, kita tentunya ingin segera menyaksikan jurus-jurus mautnya lagi, semoga jagoan yang kini maunya dipanggil BTP itu lebih matang dan lebih lihai dalam aksinya.
 
Dua puluh bulan sudah berlalu, sungguh betapa waktu melintas begitu cepat. Rasanya baru kemarin saya mendengar puja-puji tentangnya saat menjabat bupati di Belitung Timur, dan menyaksikan jurus Cina Ngamuk-nya saat memimpin di Jakarta yang tak lama karena tak sanggup melawan kekuatan uang. Ternyata dua tahun hukuman lebih masanya.  BTP selama itu tak bergaya di ruang publik, namun karena sosoknya yang unik dan menarik menjadikan segala kenangan  tentangnya terus hidup dan terasa begitu dekat.

Hari ini BTP resmi bebas dari hukuman kurungan dan masyarakat yang mengaguminya gegap gempita menyambut kembalinya sang jagoan. Saya menduga mereka yang senang dengan peristiwa bersejarah ini punya perasaan yang sama seperti saya bahwa BTP adalah sosok yang sedang dibutuhkan negeri ini sekarang. Sosok pemimpin yang tegas, visinya jelas dan langkah-langkahnya cerdas, manusia yang rasanya sulit dicari di tengah kerumunan orang yang hanya sibuk muter-muter di keramaian pasar.

Saya merasa tidak salah menilai BTP, karena sebelum pernah mendengar namanya apalagi melihat sosoknya, saya sudah sering mendengar cerita hebat tentangnya dari seorang teman yang setiap kali dia bercerita tentang BTP saya hanya mendengarkan sambil lalu saja. Maka ketika BTP  terus jadi berita karena jadi pendamping Jokowi di Pilgub DKI dan teman saya bilang inilah sosok yang sering diceritakannya, saya menjadi yakin tentang keunggulannya. Dan BTP memang menunjukkan sifat unggulnya hingga kini. Saya terus terang bersyukur bisa melihat langsung ada sosok hebat di negeri ini yang saya kenal tidak cuma dari cerita.

Selamat datang kembali Basuki Tjahaya Purnama. Di zaman kegelapan, cahaya purnama adalah nikmat yang tiada terkira.




5 komentar:

Rani Bon Bon mengatakan...

bapake perutnya masih maju yah udah hampir 2 tahun lewat...

*ditampol

Himawan Sant mengatakan...

Aku pribadi juga kagum dengan sosok tegas satu ini. Diluar masalah yang pernah beliau hadapi, sepak terjangnya untuk kemajuan bangsa terlihat jelas dari cara kerjanya.

popi mengatakan...

ya ampun nih blog ...awet amat yak?

Himawan Sant mengatakan...

Maaf berkomentar menyimpang dari topik, mas.
Ada baiknya settingan blognya mas segera diganti ke profil pengguna Blogger, bukan G+ lagi.
Sebelum nantinya akun G+ resmi dinonaktifkan.
Ini untuk menghindari ikut terhapusnya artikel yang sudah dibuat oleh mas Affip.

Muhammad A Vip mengatakan...

terimakasih mas Himawan