Dalam riuh-redahnya suasana pemilu,
penangkapan seorang politikus top karena narkoba justru makin membuat suasana
menjelang coblosan menjadi-jadi. Orang-orang yang lagi senang ribut di media sosial
tidak tertarik menengok ke soal narkoba yang makin memperihatinkan, mereka
tetap khusyuk beribadah dengan gadget
masing-masing: berdoa, mengutuk, mengejek demi pemilu dan narkoba jadi bumbu
tambahan. Yang kemarin ditangkap pun beritanya kini sudah bisa pulang, jadi
narkoba memang bukan soal penting.
Terkait seringnya orang-orang top terlibat
kasus penyalahgunaan obat-obatan, sebenarnya hal itu tak melulu urusan orang
dewasa dan orang banyak duit, anak-anak kita pun yang tinggal di desa dengan
uang ala kadarnya sudah bukan rahasia lagi gemar menyalahgunakan obat-obatan
yang dijual bebas di warung. Yang sudah sering jadi omongan para orang tua
karena sudah berlangsung lama adalah menenggak obat batuk cair KOMIX lebih dari
tiga sachet untuk teler. Dan saya mengira cuma obat batuk itu, ternyata Obat
Anti Mabok ANTIMO pun bisa untuk mabok.
Beberapa hari lalu ada sekumpulan
anak esde yang masih duduk di kelas tiga sampai kelas lima ngobrol tentang
mabuk pakai Antimo ini, saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, mereka
sepertinya tak asing dengan kegiatan semacam itu. Entah bagaimana datangnya
kebiasaan menyedihkan ini di tengah-tengah mereka, yang pasti kegemaran
berteler-ria bukan melulu urusan orang dewasa, bayi pun jangan-jangan ada yang
nyusu Anggur Orang Tua di negeri ini.
Mengatasi orang-orang tua yang baru
kenal narkoba saja sulit setengah mati, bagaimana kelak ketika anak-anak yang
sekarang doyan teler sudah dewasa dan mahir meracik sendiri ramuan untuk bermabuk-mabukan
dan pandai pula memasarkannya? Semoga kita tidak sedang menuju sebagai bangsa teler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar