Kamis, 11 Juni 2020

ADA APA DENGAN REISA BROTO ASMORO?


Waktu awal-awal melihat penampilannya di layar televisi, yang teringat langsung sosok Lula Kamal. Saya kira wajahnya agak mirip, cuma yang ini terkesan bule. Sama-sama presenter, sama-sama dokter, entah apakah mereka pernah tampil bersama dalam sebuah acara televisi atau belum. Nggak penting kayaknya ya? Yang pasti keduanya cantik dan sebagai laki-laki saya suka betah menyaksikan keduanya saat memandu acara, bagaimanapun gaya mereka beda: yang satu ekspresif yang satunya lagi seperti penuh perhitungan dalam berbicara.


Nggak nyangka dokter cantik yang ternyata bernama Reisa Broto Asmoro ini sekarang jadi bahan gunjingan tingkat nasional setelah mulai Senin kemarin (8/6/2020) ikut mendampingi Jubir Covid 19 Ahmad Yurianto. Selama ini saya dan mungkin banyak orang hanya akrab dengan wajah cantiknya, tapi tak tahu siapa namanya. Ekspresinya yang kurang genit membuat saya kurang kepo dengan serba-serbi tentang dirinya, sejauh ini saya hanya terpesona oleh bentuk mata dan hidungnya. Dan saya pikir sikapnya yang penuh perhitungan dalam berbicara yang membuatnya dipilih jadi bagian Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid 19 selain pertimbangan wajah ayunya yang menyatukan bangsa.

Wanita berparas segar kelahiran Malang yang dokter ini konon pernah ikut kontes Miss Internasional pada 2011 lalu setelah jadi Runner Up Miss Indonesia 2010 mewakili DIY. Sampai di tingkat apa dalam kontes kecantikan tingkat Internasional itu dan apakah pernah main sinetron atau film, seperti sudah saya katakana tadi, pengetahuan saya hanya sebatas status dokter dan wajah cantiknya. Pun saya tak pernah ngarep, apalagi dokter Reisa ini ternyata sudah punya anak dua dari pernikahannya dengan seorang bangsawan dari ketaron Surakarta. Jadi nama belakang Broto Asmoro itu ternyata nama suaminya, nama dia sendiri Reisa Kartika Sari.


Nah, kenapa kemudian dokter Reisa ini yang dihadirkan sebagai pendamping dokter Ahmad Yurianto? Bukan tidak mungkin ada strategi dari pemerintah. Saya yakin bukan sekedar untuk mengatasi kebosanan pemirsa yang lebih dari dua bulan mendapati tampang orang tua serius yang seakan sengaja tampil untuk menakut-nakuti anak-anak. Ini pasti ada kaitannya dengan New Normal. New Normal yang bikin cemas beberapa pihak sangat mungkin dalam pelaksanannya akan membuat polemik tentang Corona ini kian seru dan panas. Lihat saja dalam dua hari berturut-turut kasus positif harian terus melampaui angka seribu dan sangat mungkin kedepannya akan terus naik.

Pak Jokowi kita tahu orangnya suka mengademkan suasana, jadi Mbak Reisa ini dihadirkan di tiap update perkembangan kasus Covid 19 pasti untuk mendinginkan isi kepala mereka yang mudah panas. Lihat saja grafik yang terus menanjak pastinya selain menambah rasa penasaran publik, para pakar terutama yang anti New Normal bisa dipastikan keringat di dahinya nggak pernah kering. Maka pemerintah perlu menjaga stabilitas agar para pakar itu sedikit rileks dan lansia  tidak terganggu detak jantungnya dan bapak-bapak tidak menyerah menyimak pemaparan perkembangan pandemi Covid 19 ini yang entah kapan berakhirnya.

Kalau saya sendiri tanpa Mbak Reisa pun tetap penasaran dengan perkembangan kasus Corona yang entah kenapa sangat menarik. Di Amerika atau di mana-mana orang mati kena Corona jumlahnya ribuan tiap hari di sini tak pernah lebih dari seratus dalam sehari dan itupun masih banyak yang meragukan kebenarannya, apa nggak menarik itu? Di Jakarta dan Jawa Timur keadaannya seperti mencekam sampai ada zona merah tua segala, di Brebes dimana saya tinggal segalamya berlangsung asyik saja. Jadi bagi saya Corona sangat menarik tanpa Dokter Reisa Broto Asmoro sekalipun.

Eh, kenapa Mbak dokter Reisa di foto itu nggak pakai masker?




2 komentar:

Bang Ancis mengatakan...

Cantik Pokoknya..

dunia kecil indi mengatakan...

Mbaknya memang cantik :)